Kondisi Bangsa Indonesia Sebelum Islam Datang dari Segi Keyakinan

Kondisi Bangsa Indonesia Sebelum Islam Datang dari Segi Keyakinan

Rahma Ambar Nabilah - detikHikmah
Kamis, 30 Nov 2023 14:00 WIB
Wisatawan domestik dari berbagai daerah mengunjungi masjid raya Baiturahman yang menjadi salah satu destinasi wisata religi pada libur lebaran Idul Adha 1444 Hijriah di Banda Aceh, Aceh, Sabtu (1/7/2023). Masjid Raya Baiturahman yang dibangun pada tahun 1612 masehi telah menjadi ikon provinsi Aceh dan destinasi wisata religi favorit wisatawan domestik dan mancanegara di kota Banda Aceh. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/foc.
Foto: Antara foto/Irwansyah Putra
Jakarta -

Indonesia adalah negara yang terdiri dari ribuan pulau dan beragam budaya. Seiring berjalannya waktu, Indonesia mengalami perubahan yang signifikan, khususnya dalam bidang keyakinan.

Salah satu peristiwa bersejarah yang memberikan dampak besar adalah masuknya Islam ke Indonesia. Sejarah mencatat bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-7. Islam mulai menyebar dengan berbagai media.

Lantas, bagaimana kondisi bangsa Indonesia sebelum Islam datang dari segi keyakinan? Berikut pembahasannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kondisi Bangsa Indonesia Sebelum Islam Datang

Merangkum dari buku Sejarah Kebudayaan Islam: Teori, Prosedur dan Ruang Lingkup karya Ahmad Suryadi, Indonesia adalah negara yang terdiri dari berbagai macam suku bangsa. Setiap daerahnya memiliki corak seni, budaya, dan bahasa beragam. Keanekaragaman atau pluralitas tersebut merupakan kekayaan bangsa yang harus dilestarikan.

Kondisi bangsa Indonesia sebelum Islam datang dari segi keyakinan sudah mengenal agama atau kepercayaan. Merujuk pada buku Akidah Akhlak Madrasah Aliyah Kelas X karya Thoyib Sah Saputra, masyarakat Indonesia menganut dinamisme dan animisme.

ADVERTISEMENT

Dinamisme dan animisme ini terpengaruh oleh agama sebelum Islam datang yaitu Hindu dan Budha. Animisme adalah paham keyakinan yang memercayai bahwa dewa-dewa, arwah, dan roh leluhur dapat memberikan kekuatan dan pertolongan bagi penyembahnya.

Hindu lahir di India sekitar tahun 1500 SM dengan kitab suci Weda. Sedangkan Budha lahir di India kurang lebih tahun 500 SM dengan kitab suci Triptaka.

Selain Hindu dan Budha, sebagian masyarakat Indonesia juga menganut kepercayaan Kapitaya. Kapitaya adalah kepercayaan yang memuja "sanghyang taya", yakni bermakna hampa atau kosong.

Sebelum Islam datang, masyarakat Indonesia telah memiliki berbagai mata pencaharian. Di antara mereka ada yang berdagang, bercocok tanam, beternak, serta berlayar atau menjadi nelayan.

Kondisi Masyarakat Indonesia Setelah Islam Datang

Merujuk pada buku Sejarah Islam Nusantara karya Rizem Aizid, sejarah mencatat bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-7 dan menyebar secara luas pada abad ke-13. Menurut hasil seminar Sejarah Masuknya Islam di Indonesia di Aceh, Islam datang ke Indonesia melalui saluran langsung dari Arab abad pertama Hijriyah, daerah pertama yang memeluk Islam adalah Aceh.

Sebelum Islam datang dan menyebar di Aceh, masyarakat Aceh masih dipengaruhi oleh kepercayaan Hindu. Hal ini dibuktikan oleh Snouck Hurgronye dengan memperhatikan cara berpakaian para wanita Aceh yang bersangkul mirip dengan cara para wanita Hindu.

Meskipun masyarakat Aceh dipengaruhi oleh agama Hindu sebelum kedatangan Islam, namun pengaruh itu tidaklah kuat sehingga Islam mudah masuk dan berkembang.

Media Penyebaran Islam di Indonesia

Dirangkum dari buku Sejarah Masyarakat Islam Indonesia karya Sarkawi B. Husain, Islam menyebar ke seluruh daerah Indonesia dengan cara damai. Namun jika situasi politik suatu kerajaan mengalami kekacauan dan kelemahan yang disebabkan oleh perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana, maka Islam dijadikan alat politik bagi golongan yang menghendaki kekuasaan. Berikut beberapa media penyebaran Islam di Indonesia menurut Uka Tjandrasasmita:

Perdagangan

Perdagangan menjadi taraf permulaan saluran Islam di Indonesia. Kesibukan lintas perdagangan pada abad ke-7 hingga ke-16 M membuat para pedagang muslim dari Arab, Persia, dan India turut ambil bagian dalam perdagangan. Para pedagang muslim tersebut kemudian menyebarkan ajaran Islam di Indonesia, khususnya di Aceh.

Pernikahan

Status sosial para pedagang muslim tersebut lebih baik daripada kebanyakan pribumi. Sehingga putri bangsawan pun tertarik menjadi istri saudagar itu. Sebelum menikah, mereka diislamkan terlebih dahulu. Islam pun makin meluas setelah mereka memiliki keturunan.

Jalur perkawinan ini lebih menguntungkan jika terjadi antara saudagar muslim dengan anak bangsawan. Sebab, hal ini mempercepat proses Islamisasi.

Tasawuf

Tasawuf menjadi salah satu peran yang signifikan dalam penyebaran ajaran Islam. Para pengajar tasafuw atau para sufi mengajarkan teosofi yang bercampur dengan ajaran yang sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Bentuk Islam yang diajarkan memiliki persamaan dengan alam pikiran masyarakat Indonesia yang sebelumnya menganut agama Hindu, sehingga mereka mudah mengerti dan menerima agama baru.

Media pendidikan

Proses pendidikan dan pengajaran Islam sudah berlangsung sejak Islam masuk ke Indonesia. Proses pendidikan dan pengajaran Islam sudah dilaksanakan secara teratur di tempat tertentu setelah pemeluk Islam sudah banyak dan telah terbentuk komunitas muslim.

Kesenian

Saluran Islamisasi melalui kesenian yang paling terkenal adalah pertunjukan wayang. Sunan Kalijaga lah yang paling mahir dalam mementaskan wayang. Beliau tidak pernah meminta upah pertunjukan, namun meminta para penonton untuk mengikutinya mengucapkan kalimat syahadat.

Politik

Hampir seluruh rakyat di Maluki dan Sulawesi Selatan masuk Islam setelah rajanya memeluk Islam. Pengaruh politik raja sangat membantu tersebatnya Islam di daerah tersebut. Kemenangan kerajaan Islam secara politis banyak menarik penduduk kerajaan non-Islam masuk Islam.




(lus/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads