Hukum bacaan mim mati merupakan salah satu hukum bacaan dalam ilmu tajwid. Hukum ini berlaku ketika mim mati berjumpa dengan huruf hijaiyah tertentu.
Hukum bacaan mim mati atau sukun hampir sama dengan hukum bacaan nun mati atau sukun dan tanwin. Persamaan ini dilihat dari hukum bacaan mim mati yang sama dengan nun mati dan sukun, yakni hukum bacaan izhar, idgham dan ikhfa.
Hanya saja ketiga hukum bacaan tersebut pada mim mati berbeda dengan hukum bacaan pada nun mati dan tanwin. Untuk penjelasan lengkapnya, mari simak artikel di bawah ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hukum Mim Mati dan Contohnya
Mim mati atau mim sukun adalah mim yang harakat sukun, atau mim yang tidak berharakat sehingga tidak dapat dibunyikan kecuali diawali huruf lain yang hidup (berharakat fathah, kasrah dan dammah). Dikutip dari buku Dasar-Dasar Ilmu Tajwid oleh Dr. Marzuki, M.Ag., dkk, ada tiga macam hukum bacaan mim mati apabila pertemu huruf Hijaiyah tertentu, berikut penjelasan beserta contohnya:
Ikhfa' Syafawi
Arti Ikhfa' adalah menyamarkan, sementara Syafawi berasal dari kata syafatun yang berarti bibir. Jadi, ikhfa syafawi berarti menyamarkan bacaan di bibir, karena hurufnya keluar dari bibir.
Ikhfa' syafawi terjadi ketika mim mati bertemu dengan huruf ba (ب). Cara membacanya adalah dengan menyamarkan bacaan mim mati di bibir sambil didengungkan.
Contoh:
- Surat An-Nisa ayat 23: دَخَلْتُمْ بِهِنَّ
- Surat Al-Baqarah ayat 8: وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِيْنَۘ
- Surat Al-Fil ayat 4: تَرْمِيهِم بِحِجَا
Idgham Mimi
Idgham mimi disebut dengan idgham mitsli atau idgham mutamatsilain. Cara membacanya adalah seperti membaca mim rangkap atau mim yang ditasyidkan.
Hukum ini berlaku ketika mim mati (مْ) berjumpa dengan huruf mim (م). Cara bacanya menjadi satu seolah-olah menjadi mim bertasydid dengan disertai dengungan (ghunnah).
Contoh:
- Surat Al-Humazah ayat 8: عَلَيْهِمْ مُؤْصَدَةٌ
- Surat Al- Mutafifin ayat 4: قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا
- Surat Al-Qadr ayat 4: رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ
3. Izhar Syafawi
Izhar berarti menjelaskan menyamarkan, sedangkan syafawi berarti bibir. Jadi, izhar syafawi berarti membaca jelas dengan bibir.
Izhar syafawi terjadi apabila mim mati bertemu huruf-huruf hijaiyah selain mim (مْ) dan ba (ب). Cara bacanya dengan menyuarakan mim mati dengan jelas di bibir serta mulut tertutup.
Contoh:
- Surat Al-Lahab ayat 4: وَامْرَأَتُهُ حَمَّالَةَ الْحَطَبِ
- Surat Al-Kafirun ayat 3: وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ
- Syarat Al-Quraisy ayat 2: إِيلَافِهِمْ رِحْلَةَ الشِّتَاءِ وَالصَّيْف
Perbedaan Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati
Dibagian sebelumnya telah dijelaskan mengenai hukum bacaan mim mati beserta dengan contohnya. Setelah mempelajarinya, maka akan ada gambaran mengenai perbedaan antara kedua hukum bacaan nun mati/tanwin dengan mim mati. Mengenai perbedaan kedua hukum bacaan tersebut, berikut penjelasannya:
- Jumlah hukum bacaan yang ada pada nun mati/tanwin berbeda dengan jumlah hukum bacaan mim mati. Pada nun mati/tanwin ada empat hukum bacaan, sedangkan pada mim mati ada tiga hukum bacaan.
- Hukum bacaan pada nun mati/tanwin lebih kompleks daripada hukum bacaan pada mim mati. Hal ini terutama dilihat dari jumlahnya hukum bacaan yang ada pada keduanya dan juga huruf-huruf hijaiyah yang menjadi bagian dari hukum-hukum bacaan yang ada pada keduanya.
- Dilihat dari bunyi atau suara yang terdengar, ada bunyi atau suara yang sama di antara hukum bacaan nun mati/tanwin dengan hukum bacaan mim mati, tetapi hukum bacaannya berbeda.
(hnh/lus)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi