Dialah Syekh Sudais. Tokoh muslim yang sudah mengabdi sebagai imam di Masjidil Haram selama 40 tahun sejak tahun 1984.
Lelaki bernama lengkap Imam Abdurrahman Al Sudais juga dikenal sebagai sosok dengan ceramah-ceramah yang menyentuh hati dan bacaan Al-Qur'annya yang merdu. Bahkan banyak jamaahnya meneteskan air mata karena lantunan surah Al-Qur'an-nya itu.
Profil Imam Masjidil Haram Syekh Sudais
Dikutip dari laman Haramain Sharifain, Syekh Sudais adalah seorang imam besar dan khatib di Masjidil Haram, Makkah. Ia ditunjuk sebagai Kepala Urusan Agama Masjidil Haram dan Masjid Nabawi yang setingkat menteri sejak Mei 2012.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Syekh Sudais dilahirkan di Kota Qassim, Arab Saudi pada tahun 1381 H atau bertepatan pada tahun 1962.
Berdasarkan Keputusan Kerajaan yang dikeluarkan oleh mendiang Penjaga Dua Masjid Suci Raja Fahad bin Abdulaziz, Syekh Sudais pertama kali ditunjuk sebagai Imam Masjidil Haram pada tahun 1404 Hijriah di usianya yang masih sangat muda, yaitu umur 22 tahun.
Syekh Sudais memimpin salat pertamanya, salat Asar, di Masjidil Haram pada 22 Sya'ban 1404 H atau Mei 1984. Sejak saat itu, ia mengimami salat tarawih di Masjidil Haram setiap tahunnya.
Pada 15 Juni 1984, Syekh Sudais tercatat menyampaikan khutbah Jumat pertamanya di Masjidil Haram yang dihadiri oleh ribuan umat Islam.
Sebelum Raja Abdullah wafat pada 2011, ia pernah menunjuk Syekh Sudais untuk menjadi Kepala Kepresidenan Umum Dua Masjid Suci sebelum perluasan besar-besaran dimulai di Masjidil Haram. Selain itu, Raja Salman juga pernah menunjuk Syaikh Sudais untuk menyampaikan khutbah haji pada tahun 2016.
Kemudian pada 2020, Syaikh Sudais ditunjuk kembali sebagai Kepala Kepresidenan Umum Dua Masjid Suci untuk jangka waktu empat tahun berdasarkan keputusan penjaga dua masjid suci. Hingga, tahun 2023 inilah, Syekh Sudais genap mengabdikan diri sebagai imam besar dan khatib di Masjidil Haram selama 40 tahun.
Riwayat Pendidikan Syaikh Sudais
Dikutip dari laman Arab News, Syekh Sudais Sudais merupakan ulama besar dalam agama Islam dan menginspirasi banyak muslim di dunia ini. Hal ini diikuti dengan berbagai keberhasilannya dalam menempuh pendidikan yang tinggi.
Kecerdasan otak Syekh Sudais memang sudah terlihat sejak dirinya masih kecil. Ia berhasil menghafal seluruh Al-Qur'an pada usianya yang baru menginjak 12 tahun.
Saat kecil, dirinya menempuh pendidikan sekolah dasar di Al-Mothana bin Haritha. Kemudian ia melanjutkan pendidikannya di Riyadh Scientific Institute dan lulus dengan predikat sangat memuaskan pada tahun 1979.
Setelah empat tahun, Syekh Sudais kembali menempuh pendidikan untuk meraih gelar sarjananya di Sekolah Tinggi Syariah di Riyadh. Di kampus ini pula, ia pernah ditunjuk sebagai dosen di Jurusan Hukum Pidana Dasar Islam.
Syekh Sudais terus menoreh keberhasilannya dalam pendidikan, yakni dirinya berhasil memperoleh gelar magister dengan nilai yang sangat memuaskan di bidang Hukum Pidana Islam, Universitas Islam Imam Mohammed bin Saud pada 1988.
Di Universitas Umm Al-Qura, Makkah, Syekh Sudais pun turut berhasil menyelesaikan pendidikannya serta meraih gelar doktornya. Lagi-lagi, ia juga mendapatkan hasil yang sangat memuaskan di bidang ini.
Maka tak heran, pada tahun 1996, Syekh Sudais dipromosikan sebagai asisten profesor di Fakultas Syariah, Universitas Umm Al-Qura tersebut.
Delapan tahun kemudian, tepatnya pada tahun 2004, Syekh Sudais diangkat menjadi seorang profesor dan anggota staf pengajar di Jurusan Syariah tingkat tinggi di Universitas Umm Al-Qura. Barulah, pada tahun 2009 ia diangkat menjadi profesor di Jurusan Hukum Pidana Islam di universitas tersebut.
Selain gelar-gelar yang dimilikinya itu, Syekh Sudais juga merupakan seorang pembaca Al-Qur'an yang ahli dalam metode Hafs bin Asim. Ia juga sudah menguasai "Enam Kitab" yang berisi tentang hadits dan sunah nabi yang disusun oleh enam ulama besar muslim.
Satu tahun setelah lulus dari Perguruan Tinggi Syariah, ia kemudian dinobatkan menjadi imam di Masjidil Haram. Dirinya memulai tugas tersebut dengan menjadi imam salat Asar selama delapan hari menjelang bulan Ramadan.
(rah/rah)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI