5 Jenis Makanan Bagi Orang Beriman Sebelum Datangnya Dajjal

5 Jenis Makanan Bagi Orang Beriman Sebelum Datangnya Dajjal

Elmy Tasya Khairally - detikHikmah
Sabtu, 25 Nov 2023 06:00 WIB
Ilustrasi Berdoa
Ilustrasi membaca tahmid, tasbih, tahlil, takbir, taqdis. Foto: Getty Images/Bhupi
Jakarta -

Sebelum tiba hari akhir, Allah SWT mendatangkan makhluk yang mampu menyebar fitnah ke seluruh penjuru dunia, dialah dajjal. Dengan segala kemampuannya, dajjal menyebarkan fitnah sepanjang sejarah manusia.

Sementara, sebelum dajjal tiba, orang-orang beriman akan mendapat ujian dari Allah berupa kemarau panjang dan kekeringan di mana-mana. Sedangkan persediaan air semakin hari semakin berkurang. Lantas, apa yang menjadi makanan bagi orang beriman?

Kekeringan yang Melanda Sebelum Dajjal Datang

Rasulullah menjelaskan bahwa akan terjadi kemarau panjang dimana orang-orang akan merasa bahwa harta tidak berguna lagi. Menukil buku Fitnah Dajjal Yajuj Ma'juj oleh Lilik Agus Saputro,seseorang yang berharga kala itu adalah budak yang mampu mencarikan majikannya untuk minum.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara, tidak ada makanan yang berharga. Manusia ketika itu merasa lapar, namun tidak ada apapun untuk dimakan. Tumbuhan pun tidak menghasilkan buah.

Dalam riwayat Asma binti Yazid Al-Anshariyah, dia berkata, "Saat itu Nabi SAW sedang berada di rumahku. Beliau menyebut-nyebut tentang dajjal. Kemudian beliau menuturkan:

ADVERTISEMENT

إِنَّ بَيْنَ يَدَيْهِ ثَلَاثَ سِنِينَ سَنَةٌ تُمْسِكُ السَّمَاءُ ثُلُثَ قَطْرِهَا وَالْأَرْضُ ثُلُثَ نَبَاتِهَا وَالثَّانِيَةُ تُمْسِكُ السَّمَاءُ ثُلُثَيْ قَطْرِهَا وَالْأَرْضُ ثُلُثَيْ نَبَاتِهَا وَالثَّالِثَةُ تُمْسِكُ السَّمَاءُ قَطْرَهَا كُلَّهُ وَالْأَرْضُ نَبَاتَهَا كُلَّهُ فَلَا يَبْقَى ذَاتُ ضِرْسٍ وَلَا ذَاتُ ظِلْفٍ مِنْ الْبَهَائِمِ إِلَّا هَلَكَتْ وَإِنَّ أَشَدَّ فِتْنَتِهِ أَنْ يَأْتِيَ الْأَعْرَابِيَّ فَيَقُولَ أَرَأَيْتَ إِنْ أَحْيَيْتُ لَكَ إِبِلَكَ أَلَسْتَ تَعْلَمُ أَنِّي رَبُّكَ قَالَ فَيَقُولُ بَلَى فَتَمَثَّلَ الشَّيَاطِينُ لَهُ نَحْوَ إِبلِهِِ كَأَحْسَنِ مَا تَكُونُ ضُرُوعُهَا وَأَعْظَمِهِ أَسْنِمَةً قَالَ وَيَأْتِى الرَّجُلَ قَدْ مَاتَ أَخُوهُ وَمَاتَ أَبُوهُ فَيَقُولُ أَرَأَيْتَ إِنْ أَحْيَيْتُ لَكَ أَبَاكَ وَأَحْيَيْتُ لَكَ أَخَاكَ أَلَسْتَ تَعْلَمُ أَنِّي رَبُّكَ فَيَقُولُ بَلَى فَتَمَثَّلَ لَهُ الشَّيَاطِينُ نَحْوَ أَبِيهِ وَنَحْوَ أَخِيهِ

Artinya: Menjelang kemunculannya (dajjal), selama tiga tahun terjadi peristiwa besar. Pada tahun pertama, langit tidak menurunkan sepertiga airnya dan bumi menahan tumbuhnya sepertiga tumbuhannya.

Di tahun kedua menjelang peristiwa tersebut, langit menahan dua pertiga airnya dan bumi menahan dua pertiga tumbuhannya. Pada tahun ketiga, langit menahan seluruh airnya dan bumi menahan pertumbuhan seluruh tanamannya. Kondisi tersebut membuat hewan ternak yang ada di Bumi mati.

Betapa besarnya malapetaka yang dialami manusia kala itu, sampai-sampai ketika Dajjal menemui seseorang, dia berkata, "Seandainya aku hidupkan untamu, apakah kamu mengakui bahwa aku Tuhanmu?" Orang itu menjawab, "Ya." Maka, setan-setan menjelma menjadi mirip untanya dalam keadaan sehat wal afiat, gemuk, dan penuh susunya.

Dajjal juga mendatangi seseorang yang ditinggal mati oleh saudara dan ayahnya, lalu berkata kepadanya, "Seandainya aku hidupkan ayahmu dan saudaramu itu, apakah kamu mengakui bahwa aku ini Tuhanmu?" Orang itu menjawab, "Ya." Maka, setan-setan menjelma menyerupai ayah dan saudaranya. (HR Ahmad).

Makanan Bagi Orang Beriman Menjelang Datangnya Dajjal

Dalam hadits yang sama, Rasulullah SAW kemudian ditanya oleh Asma binti Zaid Al Anshariyah mengenai makanan orang mukmin ketika menjelang dajjal muncul. Rasulullah bersabda bahwa makanan orang mukmin saat itu adalah tasbih dan taqdis.

قَالَتْ ثُمَّ خَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِحَاجَةٍ ثُمَّ رَجَعَ قَالَتْ وَالْقَوْمُ فِي اهْتِمَامٍ وَغَمٍّ مِمَّا حَدَّثَهُمْ بِهِ قَالَتْ فَأَخَذَ بِلُجْمَتَيِ الْبَابِ وَقَالَ مَهْيَمْ أَسْمَاءُ قَالَتْ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ لَقَدْ خَلَعْتَ أَفْئِدَتَنَا بِذِكْرِ الدَّجَّالِ قَالَ وَإِنْ يَخْرُجْ وَأَنَا حَيٌّ فَأَنَا حَجِيجُهُ وَإِلَّا فَإِنَّ رَبِّي خَلِيفَتِي عَلَى كُلِّ مُؤْمِنٍ قَالَتْ أَسْمَاءُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّا وَاللَّهِ لَنَعْجِنُ عَجِينَتَنَا فَمَا نَخْتَبِزُهَا حَتَّى نَجُوعَ فَكَيْفَ بِالْمُؤْمِنِينَ يَوْمَئِذٍ قَالَ يَجْزِيهِمْ مَا يَجْزِي أَهْلَ السَّمَاءِ مِنْ التَّسْبِيحِ وَالتَّقْدِيسِ

Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar untuk suatu keperluan, ketika kembali orang-orang masih termangu dan sedih dengan apa yang baru saja beliau ceritakan kepada mereka." Asma berkata: "Kemudian beliau meraih dua daun pintu seraya bersabda: "Wahai Asma, bagaimana kabarmu?" Asma berkata: "Aku lalu menjawab, "Wahai Rasulullah, engkau telah membuat hati kami copot karena cerita Dajjal."

Beliau lalu bersabda: "Jika Dajjal keluar dan aku masih bersama kalian maka aku yang akan melawannya, jika tidak maka Rabbku lah yang akan menggantikan aku untuk menjaga setiap Mukmin." Asma berkata: "Wahai Rasulullah, sungguh, kami telah membuat adonan, namun susah untuk menjadi roti hingga kami lapar! Lalu bagaimana dengan kondisi kaum Mukminin saat itu?" Beliau menjawab: "Cukuplah bagi mereka sebagaimana penduduk langit: bertasbih dan bertaqdis (mensucikan Allah) (HR Ahmad).

Dalam hadits lainnya, Rasulullah SAW juga pernah ditanya mengenai makanan orang beriman di kala itu. Beliau bersabda"

"طعام الملائكة " قالوا : وما طعام الملائكة ؟ قال : " طعامهم منطقهم بالتسبيح والتقديس ، فمن كان منطقه يومئذ التسبيح والتقديس أذهب الله عنه الجوع ، فلم يخش جوعا

Artinya:

"Makanan para malaikat." Mereka menjawab: Apakah makanan itu? dari para malaikat? Beliau bersabda: "Makanan mereka adalah Tasbih yang Taqdis. Barang siapa yang saat itu ucapannya adalah tasbih dan taqdis, maka Allah akan menghilangkan rasa lapar darinya, dan dia tidak akan takut kelaparan." (HR Al Hakim).

Kemudian, mengutip shamela, dalam hadits lain, Rasulullah bersabda bahwa makanan bagi orang-orang di kala menjelang dajjal datang adalah tahlil, takbir, tasbih dan tahmid.

فقيل: ما يعيش الناس في ذلك الزمان؟ قال: "التهليل والتكبير والتسبيح والتحميد، ويجري ذلك عليهم مجرى الطعام .

"Dikatakan: Bagaimana manusia hidup untuk saat itu? Beliau bersabda: Tahlil, takbir, tasbih dan tahmid dan itu berlaku bagi mereka seperti makanan." (HR Ibnu Majah).

Berdasarkan hadits-hadits tersebut, makanan manusia ketika menjelang dajjal muncul adalah:

  1. Tasbih, mengucap Subhanallah (Maha suci Allah)
  2. Taqdis, mengucap Subhan al Malik al Quddus (Maha Suci Dzat yang Maha Merajai dan Dzat yang Maha suci), Subbuhun Quddusun Rabb al-Makaikati wa al Ruh (Maha suci, Tuhan para malaikat dan ruh)
  3. Tahlil, mengucap Laailahaillallah (Tiada tuhan selain Allah)
  4. Takbir, mengucap Allahu akbar (Allah Maha Besar)
  5. Tahmid, mengucap Alhamdulillah (Segala puji bagi Allah).

Allah SWT menunjukkan kekuatannya untuk mengangkat rasa lapar pada orang-orag beriman yang mengucap tasbih, tahlil, taqdis, takbir hingga tahmid. Sementara, orang-orang kafir dan imannya rendah akan meminta kepada dajjal.

Itulah penjelasan mengenai makanan bagi orang beriman sebelum munculnya dajjal muncul. Makanan bukan merujuk pada berbagai hal yang dikonsumsi. Namun, pujian dan keyakinan seorang muslim pada Allah SWT. Semoga kita senantiasa mendapat perlindungan Allah dari fitnah dajjal.




(elk/row)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads