Dajjal disebut sebagai makhluk yang menimbulkan bencana besar di tengah umat manusia. Namun, ada satu makhluk yang bencananya lebih berbahaya daripada Dajjal. Hal ini menjadi kekhawatiran Rasulullah SAW.
Kekhawatiran Rasulullah SAW perihal makhluk tersebut diceritakan Imam Al-Ghazali dalam kitab Bidayatul Hidayah. Saat itu, Imam al-Ghazali menerangkan tentang kelompok orang yang menuntut ilmu, salah satu di antaranya terpedaya oleh setan. Kelompok tersebut termasuk golongan yang binasa, dungu, dan tertipu.
Setelah itu, Imam al-Ghazali menukil sebuah hadits yang menyebut tentang makhluk yang lebih berbahaya daripada Dajjal. Rasulullah SAW bersabda, "Ada yang paling aku khawatirkan dari kalian ketimbang Dajjal." Beliau kemudian ditanya, "Apa itu wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Ulama su' (buruk)."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hadits tersebut diriwayatkan Ahmad dari Abu Dzar RA. Dalam kitab Mukhtashar Shahih Muslim susunan Al-Hafizh Zaki Al-Din 'Abd Al-'Azhim Al-Mundziri juga terdapat hadits serupa yang dihimpun dalam bab Ada Makhluk yang Lebih Dahsyat Bencananya daripada Dajjal (edisi Indonesia terjemahan Syinqithi Djamaluddin dan H.M. Mochtar Zoerni).
Imam al-Ghazali menjelaskan, ulama su' menjadi makhluk yang lebih berbahaya daripada Dajjal karena Dajjal memang bertujuan menyesatkan, sedangkan ulama ini meskipun lidah dan ucapannya memalingkan manusia dari dunia tapi amal perbuatan dan keadaannya mengajak manusia ke sana (dunia).
Orang awam, kata Imam al-Ghazali, tidak akan berani mencintai dunia kecuali setelah melihat ulama buruk mencintai dunia.
"Tabiat manusia lebih terpengaruh oleh apa yang dilihat ketimbang mengikuti apa yang diucap. Kerusakan yang ditimbulkan oleh perbuatannya lebih banyak daripada perbaikan yang disebabkan oleh ucapannya. Karena, biasanya orang bodoh mencintai dunia setelah melihat si alim cinta pada dunia," jelas Imam al-Ghazali.
Dalam kitab Mukasyafatul Qulub, Imam al-Ghazali turut menjelaskan bahwa ulama buruk (su') itu mengejar kenikmatan dunia dan merebut pangkat dan jabatan dari kalangannya. Ia termasuk orang yang mendapat siksa paling pedih sebagaimana sabda Rasulullah SAW,
"Manusia yang paling pedih siksanya pada hari kiamat adalah orang alim yang ilmunya tidak bermanfaat, oleh Allah."
Rasulullah SAW juga bersabda,
"Barang siapa yang bertambah ilmunya, tetapi tidak bertambah hidayahnya, maka dia tidak bertambah apa-apa dari Allah SWT kecuali semakin jauh."
Lebih lanjut, Hujjatul Islam menjelaskan, ulama su' termasuk orang yang lalai dari firman Allah SWT dalam surah As Shaff ayat 2 yang berbunyi,
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَ تَقُوْلُوْنَ مَا لَا تَفْعَلُوْنَ ٢
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?"
Naudzubillah min dzalik.
(kri/lus)
Komentar Terbanyak
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Daftar 50 SMA Terbaik di Indonesia, 9 di Antaranya Madrasah Aliyah Negeri
Laki-laki yang Tidak Sholat Jumat, Bagaimana Hukumnya?