3 Penyebab Perselisihan Ali bin Abi Thalib-Muawiyah bin Abi Sufyan

3 Penyebab Perselisihan Ali bin Abi Thalib-Muawiyah bin Abi Sufyan

Jihan Najla Qatrunnada - detikHikmah
Selasa, 31 Okt 2023 11:00 WIB
Kisah Teladan Sahabat Nabi
Ilustrasi penyebab perselisihan antara Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah bin Abi Sufyan. Foto: Ilustrasi: Luthfy Syahban
Jakarta -

Ali bin Abi Thalib RA dan Muawiyah bin Abi Sufyan sempat terlibat perselisihan dalam memegang estafet kekhalifahan Islam. Penyebab perselisihan antara Ali bin Abi Thalib RA dan Muawiyah bin Abi Sufyan banyak diceritakan dalam buku-buku tarikh.

Permasalahan berawal dari masa kekhalifahan Utsman bin Affan RA. Disebutkan dalam buku Sejarah Pemikiran Islam karya Amin Nurdin dan Afifi Fauzi Abbas, masa kekhalifahan Utsman bin Affan RA berjalan dengan baik dalam enam tahun kepemimpinannya. Namun, di tahun ketujuh kepemimpinan ia melakukan kesalahan yang fatal bagi kekhalifahan dan rakyatnya.

Utsman bin Affan RA mengangkat sanak saudaranya untuk menjabat di posisi politik pemerintahan untuk mengganti pejabat-pejabat yang dinilai kurang mumpuni. Kebijakan inilah yang mendapat penolakan keras dari banyak pihak karena dinilai menjurus pada nepotisme dan korupsi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akhirnya, karena khalifah Utsman bin Affan RA kurang tegas dalam menanggapi kasus tersebut, para oposisi membunuhnya dengan kejam saat ia sedang membaca Al-Qur'an.

Masalah di masa kekhalifahan Utsman bin Affan RA ini pun masih berlanjut di kekhalifahan selanjutnya, khalifah Ali bin Abi Thalib RA.

ADVERTISEMENT

Penyebab Perselisihan antara Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah bin Abi Sufyan

Setelah kekhalifahan Utsman bin Affan RA berakhir, barulah Ali bin Abi Thalib RA dibaiat menjadi pemimpin umat Islam selanjutnya. Namun, dalam pengangkatan dirinya menjadi khalifah banyak mendapat tantangan dari berbagai pihak.

Salah satu tantangan saat kekhalifahan Ali bin Abi Thalib RA datang dari Gubernur Damaskus, Muawiyah bin Abi Sufyan, yang didukung penuh oleh keluarga Utsman bin Affan RA. Hal ini dinukil dari buku Mazhab Asy'ariyah-Maturidiyah: Biografi Abu Hasan Al-Asy'ari dan Abu Mansur Al-Maturidi karya Imron Mustofa.

Penyebab perselisihan antara Ali bin Abi Thalib RA dan Muawiyah bin Abi Sufyan antara lain:

1. Muawiyah Tuntut Ali agar Hukum Pembunuh Utsman

Permasalahan kasus pembunuhan Utsman bin Affan RA masih terus berlanjut hingga ke kekhalifahan Ali bin Abi Thalib RA. Sebab, hingga saat itu, pembunuh Utsman RA belum juga tertangkap.

Oleh sebab itu, Muawiyah bin Abi Sufyan menuntut Ali bin Abi Thalib RA untuk menghukum para pelaku pembunuhan Utsman bin Affan RA tersebut. Keluarga Utsman RA bahkan mendukung penuh pergolakan ini.

Saat itu, Ali bin Abi Thalib RA tidak menanggapinya dengan serius. Sehingga ia dituduh terlibat dalam pembunuhan Utsman bin Affan RA.

Ditambah lagi, anak angkat Ali bin Abi Thalib RA, Muhammad bin Abi Bakar, turut terlibat dalam pembunuhan Utsman bin Affan RA tersebut. Hal ini membuat Muawiyah semakin menentang khalifah Ali RA.

Bukannya menghukum anak angkatnya, Ali bin Abi Thalib RA, malah mengangkat anak angkatnya menjadi gubernur Mesir. Oleh sebab itu, ini adalah salah satu penyebab perselisihan antara Ali bin Abi Thalib RA dan Muawiyah bin Abi Sufyan.

2. Muawiyah Enggan Dilengserkan dari Jabatannya

Setelah diangkat menjadi khalifah, kebijakan pertama kali yang Ali bin Abi Thalib RA lakukan adalah mengubah sistem pemerintahan yang sebelumnya dibentuk oleh Utsman bin Affan RA, sebagaimana diceritakan dalam buku Manakib Ali bin Abi Thalib: Pandangan Ulama Syafi'iyah Klasik dan Modern karya Ali Reza Azadi.

Khalifah Ali bin Abi Thalib RA hendak merombak pemerintahan saat itu sebab banyaknya kekurangan dari para pejabat dan protes atas mereka oleh rakyat.

Oleh karena itu, khalifah Ali bin Abi Thalib RA memutuskan untuk mencopot pejabat Bani Umayah (keluarga Muawiyah) agar dapat memperluas keadilan dan mengembalikan pengelolaan dunia Islam ke sistem pemerintahan Rasulullah SAW.

Inilah yang menjadi penyebab perselisihan antara Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah bin Abi Sufyan yang kedua.

3. Muawiyah Serakah dan Terlalu Cinta pada Kekuasaan dan Jabatan

Penyebab perselisihan antara Ali bin Abi Thalib RA dan Muawiyah bin Abi Sufyan lainnya masih berkaitan dengan penyebab yang kedua. Di mana perselisihan ini muncul dari kecintaan Muawiyah terhadap harta dan kuasa.

Saat itu Muawiyah menjabat sebagai gubernur di Syam, di mana daerah itu adalah tempat yang strategis di dunia Islam. Namun, Ali RA mencopot jabatan Muawiyah tersebut karena dinilai tidak baik hasil kerjanya dan menghindari praktik nepotisme dan korupsi.

Muawiyah sangat tidak terima dengan keputusan yang dibuat oleh Ali RA. Dirinya begitu serakah dan tidak mau kekuasaannya dan hartanya lenyap begitu saja.

Oleh karena itu, Muawiyah sangat menentang pemerintahan Ali RA dan menghasut rakyat untuk ikut memberontak. Akhirnya, perselisihan ini berujung pada perang saudara yang dikenal dengan nama Perang Shiffin atau Perang Qashitin (orang-orang yang menyimpang dari keadilan dan jalan yang lurus.




(kri/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads