Ihatec Marketing Research menyelenggarakan acara Top Halal Award 2023. Penghargaan diberikan kepada merek-merek yang berhasil mencapai posisi puncak sebagai merek halal yang paling diminati oleh generasi milenial di Indonesia.
Acara berlangsung di Hotel Aryaduta Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (16/10/2023). Turut hadir Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, Kepala Pusat Registrasi dan Sertifikasi Halal Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama Siti Aminah serta para pimpinan pemenang Top Halal Award 2023.
Ada 31 brand yang meraih penghargaan Top Halal Award 2023 dari 500 brand yang berkompetisi. Mereka yang menang adalah hasil dari survei Top Halal Index dengan melibatkan 1.300 responden milenial yang diwawancarai secara langsung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas, apa bedanya dengan LPPOM MUI Halal Award?
Menurut Executive Steering Committee of Top Halal Award Anang Ghozali, perbedaannya terletak di tujuan diselenggarakannya acara. Top Halal Award diadakan untuk semua perusahaan yang telah memiliki sertifikat halal dari Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) manapun, sedangkan LPPOM MUI tidak.
"Bedanya itu pertama adalah mengenai tujuan dari dilaksanakannya acara awarding ini. Kalau di LPPOM tujuannya untuk membangun loyalitas yang merupakan program loyalti dari para costumernya. Jadi yang diundang itu adalah perusahaan-perusahaan dari costumer-costumer LPPOM," kata Anang Ghozali saat konferensi pers acara penganugerahan Top Halal Award 2023. di Hotel Aryaduta Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (18/10/2023).
"Sementara top Halal Award ini ditujukannya kepada semua perusahaan yang sudah bersertifikasi halal. Artinya tidak hanya dari LPH LPPOM tapi juga dari lembaga-lembaga lain yang sertifikasinya dilakukan oleh lembaga ini," sambungnya.
Kemudian dalam metode penilainnya, Top Halal Award menggunakan survei langsung kepada konsumen di lapangan. Tentunya dengan menggunakan metode pengambilan sampel dengan kaidah-kaidah survei yang digunakan secara umum.
"Jadi kalau dari LPPOM menggunakan metodenya polling, artinya brand-brand sudah ditetapkan terlebih dahulu. Kalau kami belum ditentukan brandnya. Artinya brand itu langsung dijawab oleh responden secara spontan yang ada dibenak dia," imbuh Anang Ghozali.
Jadi di sini kami tidak menggunakan semacam bantuan untuk memperlihatkan dulu brand-brandnya apa saja ini. Dari metode penetapannya kami memang berbeda," lanjutnya.
Selanjutnya, Top Halal Award bisa digunakan di media promosi maupun kemasan mereka. Sedangkan LPPOM tidak memiliki lisensi untuk hal tersebut.
"Yang ketiga Top Halal Award ini kita gunakan sebagai lisensi yang bisa nanti digunakan oleh brand yang layak mendapatkan top award ini untuk bisa digunakan di berbagai media promosi mereka maupun dikemasan," papar Anang Ghozali.
"Kalau LPPOM tidak, LPPOM memberikan penghargaan kepada costumernya dan itu tidak ada penggunakan lisensi. Itu tiga hal yang membedakan Top Halal Award dengan LPPOM Halal Award," tukasnya.
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
Daftar 50 SMA Terbaik di Indonesia, 9 di Antaranya Madrasah Aliyah Negeri
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026