Allah SWT menciptakan malaikat dengan tugas khusus. Salah satunya adalah malaikat maut yang bertugas menjemput kematian seseorang dengan mencabut nyawanya.
Malaikat merupakan makhluk gaib yang wajib diimani umat muslim. Keberadaan malaikat memang tidak terlihat namun bukan berarti tidak ada. Malaikat memiliki wujud yang berbeda-beda.
Mengutip buku Ensiklopedia Kiamat oleh Dr. Umar Sulaiman al Asygar dijelaskan ketika ajal seseorang telah tiba dan manusia siap memasuki alam gaib, Allah SWT mengutus malaikat maut untuk mencabut roh yang mengatur dan menggerakkan badan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an surat Al-An'am ayat 61 ,
وَهُوَ ٱلْقَاهِرُ فَوْقَ عِبَادِهِۦ ۖ وَيُرْسِلُ عَلَيْكُمْ حَفَظَةً حَتَّىٰٓ إِذَا جَآءَ أَحَدَكُمُ ٱلْمَوْتُ تَوَفَّتْهُ رُسُلُنَا وَهُمْ لَا يُفَرِّطُونَ
Artinya: Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya.
Malaikat maut akan mendatangi seorang mukmin dalam rupa yang baik dan bagus, sedangkan kepada orang kafir dan munafik, ia datang dalam bentuk yang menakutkan.
Dalam hadis dari al Barra' ibn Azib diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya jika seorang mukmin berada dalam keadaan berpisah dari dunia dan menuju akhirat, malaikat dari langit turun kepadanya. Wajah mereka putih bagai matahari. Mereka membawa kafan dan wewangian dari surga, lalu mereka duduk di depannya sejauh pandangan si hamba. Kemudian datanglah malaikat maut lalu duduk di dekat kepalanya dan berkata, 'Wahai jiwa yang baik (dalam riwayat lain: jiwa yang tenang), keluarlah menuju ampunan dan ridho Tuhanmu!' Lalu jiwa itu keluar mengalir seperti tetesan air mengalir dari mulut kantong air, lalu si malaikat mengambilnya. Jika seorang kafir (dalam riwayat lain: orang jahat) sedang dalam keadaan terputus dari akhirat, dan menghadapi dunia, dari langit turun kepadanya malaikat, yang galak, bengis dan hitam wajahnya dengan memakai pakaian menjijikkan (dari neraka). Para malaikat duduk sejarak pandangan matanya. Kemudian datanglah malaikat maut dan duduk dekat kepalanya, lalu berkata, Wahai jiwa yang busuk, keluarlah menuju kebencian dan murka Allah!' Lalu ia berpisah dari jasadnya, dan si malaikat mencabut nyawanya seperti bulu wol yang tebal dan basah dicabut (bersamaan dengan itu terputuslah urat-urat dan syarafnya)."
Dalil ini menyatakan bahwa malaikat maut memberi kabar gembira kepada mukmin bahwa ia mendapat ampunan dan rida dari Allah, dan memberi kabar buruk kepada si kafir bahwa ia mendapat kebencian dan murka Allah.
Fenomena sakaratul maut ini tidak dapat disaksikan oleh orang yang masih hidup. Namun orang-orang di sekitar dapat melihat tanda dan gejala-gejalanya. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an surat Al Waqiah ayat 83-85,
"Maka mengapa ketika nyawa sampai di kerongkongan. Padahal kamu ketika itu melihat. Dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada kamu. Tetapi kamu tidak melihat."
Yang diceritakan dalam ayat di atas adalah roh yang melintasi tenggorokan saat sekarat, dan orang-orang di sekitar yang mati menyaksikan sakaratul maut yang sedang dialaminya itu, namun mereka tidak dapat melihat malaikat yang mencabut rohnya.
Malaikat Maut pada Orang Beriman
Turunnya malaikat, menurut beberapa ahli tafsir seperti Mujahid dan as-Sady, terjadi pada saat seseorang mengalami sekarat. Tak diragukan lagi bahwa saat sekarat, manusia berada dalam situasi yang sulit.
Seorang yang sekarat akan mengkhawatirkan masa depan yang akan datang dan nasib orang-orang yang ia tinggalkan.
Bagi seorang muslim yang beriman, malaikat akan datang guna menenangkan dirinya terhadap apa yang dikhawatirkannya sekaligus menenteramkan hatinya. Sebagaimana termaktub dalam Surat Fussilat Ayat 30,
إِنَّ ٱلَّذِينَ قَالُوا۟ رَبُّنَا ٱللَّهُ ثُمَّ ٱسْتَقَٰمُوا۟ تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا۟ وَلَا تَحْزَنُوا۟ وَأَبْشِرُوا۟ بِٱلْجَنَّةِ ٱلَّتِى كُنتُمْ تُوعَدُونَ
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu".
Selama seorang hamba menjadikan Allah SWT sebagai wali dan penolongnya, maka Allah akan selalu menolongnya, khususnya dalam situasi sulit yang salah satunya adalah saat sekarat.
Malaikat Maut pada Orang Kafir
Malaikat maut akan memiliki wujud dan sikap yang berbeda saat mencabut nyawa orang beriman dan orang kafir. Terhadap orang-orang kafir, malaikat turun kepada mereka dalam keadaan yang buruk.
Allah SWT berfirman dalam surat An Nisa ayat 97,
"Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan menganiaya diri sendiri, (kepada mereka) malaikat bertanya: "Dalam keadaan bagaimana kamu ini?". Mereka menjawab: "Adalah kami orang-orang yang tertindas di negeri (Mekah)". Para malaikat berkata: "Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah di bumi itu?". Orang-orang itu tempatnya neraka Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali."
Ayat ini turun sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhari dari Ibn 'Abbas, berkenaan dengan sekelompok orang yang telah masuk Islam tetapi tidak hijrah, lalu meninggal atau terbunuh dalam barisan musuh.
Pada saat sekarat, malaikat bersikap kasar terhadap mereka dan memberi kabar bahwa mereka akan masuk neraka. Allah SWT menceritakan pencabutan nyawa orang-orang kafir pada Perang Badar oleh para malaikat yang termaktub dalam Al-Qur'an surat Al-Anfal ayat 50-51
"Kalau kamu melihat ketika para malaikat mencabut jiwa orang-orang yang kafir seraya memukul muka dan belakang mereka (dan berkata): "Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar", (tentulah kamu akan merasa ngeri). Demikian itu disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri. Sesungguhnya Allah sekali-kali tidak menganiaya hamba-Nya."
Ibnu Katsir dalam kitabnya menafsirkan ayat-ayat di atas sebagai berikut: "Dan seandainya engkau lihat hai Muhammad, keadaan saat para malaikat mencabut nyawa orang-orang kafir, niscaya kau akan melihat hal yang mengerikan. Ketika itu malaikat memukul wajah dan belakang mereka seraya berkata, 'Rasakan oleh kalian azab yang membakar!"
Ibn Katsir mengisyaratkan bahwa walaupun itu terjadi pada Perang Badar, hal ini mencakup semua orang kafir.
(dvs/erd)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi