Fitnah dalam Islam memiliki makna yang berkaitan dengan ujian atau cobaan. Berikut bentuk fitnah dalam Islam dan cara menanganinya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fitnah adalah perkataan bohong atau tanpa berdasarkan kebenaran yang disebarkan dengan maksud menjelekkan seseorang (seperti menodai nama baik dan merugikan kehormatan orang).
Dikutip dari buku Fitnah Akhir Zaman: Majalah Tebuireng Edisi 40 karya Tim Redaksi Majalah Tebuireng, fitnah dalam bahasa Arab memiliki banyak arti. Kata "fitnah" dalam bahasa Arab memiliki arti dasar yang berkaitan dengan ujian atau cobaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam konteks Islam, fitnah merujuk pada berbagai situasi atau peristiwa yang menimbulkan keraguan, ketidakpastian, atau perpecahan di antara umat Islam.
Dalil tentang Fitnah
Dalam Al-Qur'an, istilah fitnah digunakan dalam beberapa ayat untuk menggambarkan tantangan atau godaan yang dihadapi umat Islam. Berikut beberapa ayat yang menjelaskan tentang fitnah.
Surah Al Anfal Ayat 28
وَاعْلَمُوْٓا اَنَّمَآ اَمْوَالُكُمْ وَاَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ ۙوَّاَنَّ اللّٰهَ عِنْدَهٗٓ اَجْرٌ عَظِيْمٌ ࣖ ٢٨
Artinya: "Ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai ujian dan sesungguhnya di sisi Allah ada pahala yang besar."
Surah Al Buruj Ayat 10
اِنَّ الَّذِيْنَ فَتَنُوا الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنٰتِ ثُمَّ لَمْ يَتُوْبُوْا فَلَهُمْ عَذَابُ جَهَنَّمَ وَلَهُمْ عَذَابُ الْحَرِيْقِۗ ١٠
Artinya: "Sesungguhnya, orang-orang yang menimpakan cobaan (siksa) terhadap mukmin laki-laki dan perempuan, lalu mereka tidak bertobat, mereka akan mendapat azab Jahanam dan mereka akan mendapat azab (neraka) yang membakar."
Surah Al Baqarah Ayat 191
وَاقْتُلُوْهُمْ حَيْثُ ثَقِفْتُمُوْهُمْ وَاَخْرِجُوْهُمْ مِّنْ حَيْثُ اَخْرَجُوْكُمْ وَالْفِتْنَةُ اَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِ ۚ وَلَا تُقٰتِلُوْهُمْ عِنْدَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ حَتّٰى يُقٰتِلُوْكُمْ فِيْهِۚ فَاِنْ قٰتَلُوْكُمْ فَاقْتُلُوْهُمْۗ كَذٰلِكَ جَزَاۤءُ الْكٰفِرِيْنَ ١٩١
Artinya: "Bunuhlah mereka (yang memerangimu) di mana pun kamu jumpai dan usirlah mereka dari tempat mereka mengusirmu. Padahal, fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan. Lalu janganlah kamu perangi mereka di Masjidilharam, kecuali jika mereka memerangimu di tempat itu. Jika mereka memerangimu, maka perangilah mereka. Demikianlah balasan bagi orang-orang kafir."
Surah Al Hujurat Ayat 12
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ ١٢
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak prasangka! Sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Janganlah mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Bertakwalah kepada Allah! Sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang."
Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim
Dalil fitnah juga diterangkan dalam beberapa hadits. Salah satunya hadits yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim. Rasulullah SAW bersabda,
"Akan terjadi fitnah, orang yang duduk lebih baik daripada yang berdiri, orang yang berdiri lebih baik daripada yang berjalan, orang yang berjalan lebih baik daripada yang berlari, barang siapa yang mencari fitnah maka dia akan terkena pahitnya dan barang siapa yang menjumpai tempat berlindung maka hendaknya dia berlindung." (HR Bukhari dan Muslim)
Bentuk Fitnah dalam Islam
Dikutip dari buku Dosa-dosa Jariah karya Rizem Aizid, terdapat tiga bentuk fitnah secara umum, yaitu:
- Menyebarkan Isu yang Tidak Benar
Menyebarkan isu atau gosip yang tidak benar tentang seseorang sering terjadi di masyarakat. Seseorang akan merasa sangat dirugikan atas isu yang tidak benar tentang dirinya.
- Menyebarkan Berita Bohong
Rizem Aizid menyatakan bahwa berita bohong dibuat untuk tujuan merusak dan tidak dibuat berdasarkan fakta.
- Memberikan Persaksian Palsu
Tujuan dari kesaksian palsu adalah untuk membenarkan kejahatan seseorang. Memberikan kesaksian palsu termasuk fitnah dan dosa yang sangat besar.
Fitnah Terbesar: Fitnah Dajjal
Ibnu Katsir dalam kitab An Nihayah fi Al Fitan wa Al-Malahim mengatakan bahwa fitnah terbesar adalah fitnah Dajjal. Para ulama juga menyatakan bahwa fitnah Dajjal adalah fitnah terbesar. Fitnah ini muncul di akhir zaman.
Rasulullah SAW bersabda, "Sejak penciptaan Adam sampai terjadinya kiamat tidak ada fitnah yang paling besar selain fitnah Dajjal." (HR Ahmad)
Rasulullah SAW telah memperingatkan kaumnya untuk selalu berhati-hati kepada fitnah Dajjal dan selalu berlindung kepada Allah SWT dengan memperbanyak ibadah, meningkatkan iman, meninggalkan kemaksiatan, dan sebagainya.
Penanganan Fitnah dalam Islam
Rasulullah SAW telah menjelaskan cara menangani fitnah kehidupan dunia, seperti yang tertera dalam Tahrirur mar'ah fi 'ashrir risalah karya Abdul Halim Abu Syuqqah, berikut di antaranya:
- Berjuang menghadapi fitnah
- Senantiasa bersabar
- Menguatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT
(kri/kri)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi