Bacaan Niat Salat Istisqa dan Tata Caranya, Amalan Memohon Turunnya Hujan

Bacaan Niat Salat Istisqa dan Tata Caranya, Amalan Memohon Turunnya Hujan

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Rabu, 04 Okt 2023 10:15 WIB
Umat Islam melaksanakan Shalat Istisqa atau salat meminta hujan di halaman Griya Agung Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (30/9/2023). Shalat tersebut dilaksanakan untuk meminta kepada Allah SWT diturunkannya hujan agar bencana kabut asap yang menyelimuti Kota Palembang segera berakhir. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/rwa.
Ilustrasi salat istisqa (Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)
Jakarta -

Niat salat istisqa dibaca untuk memohon turunnya hujan kepada Allah SWT. Salat istisqa termasuk ke dalam amalan yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW apabila kaum muslimin menghadapi kemarau berkepanjangan.

Mengutip buku Panduan Praktis dan Lengkap Menuju Kesempurnaan Salat oleh Ustaz Abu Sakhi, salat sunnah Istisqa adalah dilakukan untuk memohon hujan kepada Allah SWT. Hukum salat istisqa sendiri adalah sunnah muakkad yang berarti sangat dianjurkan.

Dalam pengerjaannya, tidak ada waktu khusus yang ditentukan. Dengan demikian, salat istisqa dapat dilaksanakan kapan saja ketika membutuhkan air karena kekeringan, seperti dijelaskan oleh Ustaz Arif Rahman melalui buku Panduan Sholat Wajib & Sunnah Sepanjang Masa Rasulullah SAW.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, sebagian ulama berpendapat salat istisqa lebih utama dikerjakan setelah salat Jumat. Sebagian lainnya menyebut salat istisqa dapat dikerjakan setiap waktu.

Niat Salat Istisqa: Arab, Latin dan Arti

Mengutip buku Shalat Sunnah Hikmah & Tuntunan Praktis tulisan Nasrul Umam Syafi'i, berikut niat salat istisqa yang dapat dipanjatkan.

ADVERTISEMENT

اُصَلِّى سُنَّةً الإِسْتِسْقَاءِ رَكْعَتَيْنِ إمَامًا / مَأمُوماً لِلّٰهِ تَعَالَى.اَللّٰهُ اَكْبَرْ

Arab latin: Ushalli sunnatal istisqo'i rak'ataini immaman/makmuuman lillahi ta'aalaa

Artinya: "Aku berniat salat istisqa dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah Ta'ala."

Tata Cara Salat Istisqa

Dalam buku Fikih Ibadah Madzhab Syafi'i oleh Syaikh DR Alauddin Za'tari dikatakan bahwa Rasulullah SAW melaksanakan salat istisqa sebanyak 2 rakaat seperti salat Id. Usai salat, imam berkhutbah 2 kali seperti khutbah dalam salat Id.

Khutbah tersebut diisi dengan beristighfar serta memohon ampunan kepada Allah SWT. Dari Thalhah, ia berkata:

'Marwan menyuruhku menemui Ibnu Abbas untuk menanyakan kepadanya tentang salat istisqa. Ibnu Abbas menjawab:

"Salat istisqa sama seperti salat idul fitri dan salat idul adha. Hanya saja Rasulullah SAW memindahkan kain surbannya. Beliau memindahkan yang berada di sebelah kanan ke sebelah kiri, lalu dari sebelah kiri ke sebelah kanan. Beliau salat dua rakaat. Pada rakaat pertama beliau bertakbir tujuh kali, lalu membaca surat Al-A'la. Dan pada rakaat kedua beliau bertakbir lima kali, lalu membaca surat Al-Ghasyiyah. Setiap kali bertakbir beliau mengangkat kedua tangannya. Beliau membaca dengan suara keras. Sebaiknya yang dibaca dalam dua rakaat sama seperti yang dibaca dalam sholat id." (HR Ad-Daruquthni)

Sebelum hendak mengerjakan salat istisqa, seorang imam disunnahkan menyerukan pada muslimin untuk puasa selama 3 hari berturut-turut, meninggalkan kezaliman serta bertobat dan menjauhi maksiat. Setelah puasa selesai, pada hari keempat muslim menuju ke tanah lapang dan menggiring binatang ternaknya serta dianjurkan berpakaian sederhana tanpa wewangian, lalu melaksanakan salat istisqa berjamaah.

Berikut tata cara salat istisqa yang diurai dalam sejumlah poin,

1. Membaca niat salat istisqa
2. Saat rakaat pertama melakukan takbir sebanyak 7 kali. Lalu membaca doa iftitah, surah Al Fatihah dan surah Al A'la
3. Pada rakaat kedua, takbir sebanyak 5 kali lalu membaca surah Al Fatihah dan surah Al Ghasyiyah
4. Setelah selesai salat, imam berkhutbah dua kali. Khutbah pertama dimulai beristighfar 9 kali dengan bacaan,

Astaghfirullah al-'azhim alladzi la ilaha illa huwa al-hayyu al-qayyum wa atubu ilaihi

Artinya: Aku memohon ampun kepada Allah yang Maha Agung yang tidak ada tuhan selain Dia yang Maha Hidup lagi Maha Mengurus makhluk Nya, dan aku bertaubat kepada-Nya.

5. Selama khutbah dianjurkan beristighfar dan membaca surah Nuh ayat 10-12. Imam hendaknya berdoa,

اللَّهُمَّ اسْقِنا غَيْثًا مُغيثًا، هَنيئًا مَريئًا، غَدَقًا مُجَلِّلًا، عامًّا طَبَقًا، سَحًّا دائمًا، اللَّهُمَّ اسْقِنا الغَيثَ ولا تَجعَلْنا منَ القانِطينَ، اللَّهُمَّ إنَّ بالعبادِ والبلادِ والبهائمِ والخَلقِ منَ اللَّأْواءِ والجَهْدِ والضنْكِ ما لا نَشْكوه إلَّا إليكَ، اللَّهُمَّ أنْبِتْ لنا الزرْعَ، وأدِرَّ لنا الضَّرْعَ، واسْقِنا من بَرَكاتِ السماءِ، وأنْبِتْ لنا من بَرَكاتِ الأرضِ، اللَّهُمَّ ارفَعْ عنَّا الجَهدَ والجوعَ والعُريَ، واكشِفْ عنَّا منَ البَلاءِ ما لا يَكشِفُه غيرُكَ، اللَّهُمَّ إنَّا نَستَغفِرُكَ إنَّكَ كُنْتَ غفَّارًا، فأرسِلِ السماءَ علينا مِدْرارًا

Arab latin: Allaahummasqinaa ghaitsan mughiitsan marii'an ghadaqan mujalla lan 'aaman thabaqan sahhan daa'iman. Allaahummasqinal ghaitsa wa laa taj'alnaa minal qaanithiina. Allaahumma bil 'ibaadi wal balaadi wal bahaa'imi wal khalqi minal-la'awaa'i wal jahdi wadh-dhanki maa laa nasykuhu illaa ilaika. Allahumma anbit lanaz-zar'a wa adirra lanadh-dhar'a, wasqinaa min barakaatis-samaa'i, wa anbit lanaa min barakaatil ardhi. Al laahummarfa' 'annal jahda, wal juu'a wal 'uraa, waksyif 'annaa minal balaa'i maa laa yaksyifuhu ghairuka. Allaahumma innaa nastaghfiruka innaka kunta ghaffaaran, fa arsilis-samaa'a 'alainaa midraaran.

Artinya: Ya Allah, turunkanlah kepada kami hujan yang deras, yang menyenangkan, yang berakibat baik, yang membawa kesuburan, yang melimpah, dan yang selalu membawa manfaat. Ya Allah, turunkanlah kepada kami hujan yang deras, dan janganlah Engkau jadikan kami termasuk orang-orang yang putus asa. Ya Allah, sesungguhnya pada hamba dan negeri ini ada kesusahan, penderitaan, dan kesempitan yang hanya kami adukan kepada Engkau. Ya Allah, tumbuhkanlah untuk kami tanaman, deraskan untuk kami puting susu ternak, dan turunkan kepada kami hujan dari berkah-berkah bumi.Ya Allah, hilangkan dari kami kesusahan, lapar, dan telanjang. Keluarkan kami dari bencana di mana selain Engkau tidak ada yang sanggup mengeluarkannya. Ya Allah, sesungguhnya kami memohon ampunan kepada Engkau. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Pengampun, kirimkanlah dari langit hujan yang deras kepada kami.

6. Pada khutbah kedua, imam beristighfar 7 kali dan menghadap kiblat. Imam dianjurkan membalikkan kain sorbannya dari kanan ke kiri dan dari kiri ke kanan, juga membalikkan sorban yang bawah ke atas
7. Dalam khutbah kedua, imam berdoa dengan suara pelan sambil diikuti jemaah. Berikut bunyi doanya,

اَللّهُمَّ أَنْتَ أَمَرْتَنَا بِدُعَائِكَ، وَوَعَدْتَنَا إِجَابَتَكَ، وَقَدْ دَعَوْنَاكَ كَمَا أَمَرْتَنَا، فَأَجِبْنَا كَمَا وَعَدْتَنَا ، اَللّهُمَّ امْنُنْ عَلَيْنَا بِمَغْفِرَةِ مَا قَارَفْنَا، وَإِجَابَتِكَ فِيْ سُقْيَانَا، وَسَعَةِ رِزْقِنَا

Arab latin: Allahumma anta amratan bidu'aika wa wa'adtana ijaabataka wa qad da'awnaaka kamaa amartanaa fa ajabnaa kamaa wa'adtanaa, Allahumma amnun alaynaa bimaghfirati ma qaarafnaa wa ijaabatika fi suqyaana wa sa'ati rizqina

Artinya: "Ya Allah, Engkau memerintahkan kami untuk Berdoa kepada-Mu, dan menjanjikan kepada kami kalau Engkau akan mengabulkannya. Sesungguhnya kami telah Berdoa kepada-Mu sebagaimana yang Engkau perintahkan. Kabulkanlah doa kami, sebagaimana yang Engkau janjikan. Ya Allah, karuniakan kepada kami ampunan atas apa yang telah kami langgar, perkenan-Mu menurunkan hujan kepada kami, dan kelapangan rezeki kami."

Demikian bacaan niat salat istisqa dan tata caranya. Jangan lupa diamalkan ya!




(aeb/erd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads