Ada doa yang dapat dibaca umat muslim ketika mengalami cuaca panas dan terik. Rasulullah SAW mengajarkan doa ini sebagai ungkapan untuk memohon perlindungan dari marabahaya.
Pada zaman Rasulullah SAW, pernah terjadi cuaca panas dan musim kemarau yang melanda. Menghadapi cuaca yang ekstrem, Rasulullah SAW memanjatkan doa agar Allah SWT senantiasa melindunginya.
Doa ketika Cuaca Panas
Melansir laman NU Online, ada beberapa bacaan doa yang dipanjatkan Rasulullah SAW ketika mengalami cuaca panas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Doa saat cuaca panas
Berikut ini adalah doa yang dikutip dari pembukaan khutbah Shalat Istisqa Rasulullah SAW,
اÙÙÙØÙÙ ÙØ¯Ù ÙÙÙÙÙÙÙ Ø±ÙØšÙ٠اÙÙÙØ¹ÙاÙÙÙ ÙÙÙÙ, اÙÙØ±ÙÙØÙÙ ÙÙ٠اÙÙØ±ÙÙØÙÙÙ Ù, Ù ÙØ§ÙÙÙÙ ÙÙÙÙ٠٠اÙÙØ¯ÙÙÙÙÙ, ÙÙØ§ Ø¥ÙÙÙÙ٠إÙÙÙÙØ§ اÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙØ¹ÙÙÙ Ù ÙØ§ ÙÙØ±ÙÙØ¯Ù, اÙÙÙÙÙÙÙÙ Ù٠أÙÙÙØªÙ اÙÙÙÙÙÙÙ, ÙÙØ§ Ø¥ÙÙÙÙ٠إÙÙÙÙØ§ Ø£ÙÙÙØªÙ, Ø£ÙÙÙØªÙ اÙÙÙØºÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙØÙÙ٠اÙÙÙÙÙÙÙØ±ÙاءÙ, Ø£ÙÙÙØ²ÙÙ٠عÙÙÙÙÙÙÙØ§ اÙÙØºÙÙÙØ«Ù, ÙÙØ§Ø¬ÙعÙÙÙ Ù ÙØ§ Ø£ÙÙÙØ²ÙÙÙØªÙ عÙÙÙÙÙÙÙØ§ ÙÙÙÙÙØ©Ù ÙÙØšÙÙÙØ§ØºÙا Ø¥ÙÙÙÙ ØÙÙÙÙ
Arab Latin: AlhamdulillÄhi rabbil ÄlamÄ«n. ArrahmÄnir rahÄ«m. MÄliki yaumid dÄ«n. LÄ ilÄha illallÄhu yaf'alu mÄ yurÄ«d. Allahumma antallÄhu. LÄ ilÄha illÄ anta. Antal ghaniyyu wa nahnul fuqara`. Anzil 'alainal ghaitsa waj'al mÄ anzalta 'alainÄ quwwatan wa balaghan ilÄ hÄ«n.
Artinya: "Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam, Maha Pemurah, Maha Penyayang. Yang menguasai hari Pembalasan. Tidak ada tuhan yang layak disembah kecuali Allah. Dia melakukan apa saja yang dikehendaki. Ya Allah, Kau adalah Allah. Tidak ada tuhan yang layak disembah kecuali Engkau. Kau Maha Kaya. Sementara kami membutuhkan-Mu. Maka turunkanlah hujan kepada kami. Jadikanlah apa yang telah Kauturunkan sebagai kekuatan dan bekal bagi kami sampai hari yang ditetapkan," (HR Abu Dawud).
2. Doa ketika kekeringan
Berikut ini doa yang dibaca Rasulullah SAW saat sedang khutbah Jumat. Seorang sahabat datang ke dalam masjid menceritakan bencana kekeringan dan meminta Rasulullah yang sedang khutbah Jumat untuk berdoa kepada Allah.
اÙÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙ Ø£ÙØºÙØ«ÙÙÙØ§, اÙÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙ Ø£ÙØºÙØ«ÙÙÙ
Arab Latin: AllÄhumma agitsnÄ, allÄhumma agitsnÄ.
Artinya: "Ya Allah, tolonglah kami. Ya Allah, tolonglah kami," (HR Muttafaq Alaih).
3. Doa memohon hujan
Berikut ini adalah lafal doa istisqa yang pernah dibaca oleh Rasulullah SAW ketika mengharapkan turunnya hujan. Doa ini diriwayatkan Abu Awanah dari Sahabat Sa'ad ra.
اÙÙÙÙÙÙÙÙ Ù٠جÙÙÙÙÙÙÙÙØ§ Ø³ÙØÙØ§ØšÙا, ÙÙØ«ÙÙÙÙØ§, ÙÙØµÙÙÙÙØ§, دÙÙÙÙÙÙØ§, Ø¶ÙØÙÙÙÙØ§, تÙÙ ÙØ·ÙرÙÙÙØ§ Ù ÙÙÙÙÙ Ø±ÙØ°ÙØ§Ø°ÙØ§, ÙÙØ·ÙÙÙØ·Ùا, Ø³ÙØ¬ÙÙÙØ§, ÙÙØ§ Ø°ÙØ§ اÙÙÙØ¬ÙÙÙØ§ÙÙ ÙÙØ§ÙÙØ¥ÙÙÙØ±Ùا٠Ù
Arab Latin: AllÄhumma jallilnÄ saឥÄban, katsÄ«fan, qashÄ«fan, dalÅ«qan, dhaឥūqan, thumthirunÄ minhu radzÄdzan, qith-qithan, sajlan, yÄ dzal jalÄli wal ikrÄm.
Artinya, "Ya Allah ratakanlah hujan di bumi kami, tebalkanlah gumpalan awannya, yang petirnya menggelegar, dahsyat, dan mengkilat; sebuah awan darinya Kauhujani kami dengan tetesan deras hujan yang kecil, rintik-rintik, yang menyirami bumi secara merata, wahai Dzat yang Maha Agung lagi Maha Mulia," (HR Abu Awanah).
Ketika menghadapi cuaca yang panas dan terik, Rasulullah SAW menganjurkan untuk berteduh dan sebisa mungkin mengusahakan agar tubuh tetap terlindungi.
Dalam sebuah hadits dijelaskan,
ÙÙÙÙÙÙØ¯Ù Ø±ÙØ£ÙÙÙØªÙ Ø±ÙØ³ÙÙÙ٠اÙÙÙÙÙ٠صÙÙÙÙ٠اÙÙÙÙÙ٠عÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙØ³ÙÙÙÙÙ Ù ÙÙØµÙØšÙ٠اÙÙÙ ÙØ§Ø¡Ù عÙÙÙÙ Ø±ÙØ£ÙسÙÙÙ Ù ÙÙ٠اÙÙØÙØ±ÙÙ ÙÙÙÙÙÙ ØµÙØ§ØŠÙÙ Ù
Artinya: "Sungguh aku melihat Nabi Muhammad SAW menuangkan air ke atas kepala beliau sendiri lantaran panasnya cuaca dan saat itu beliau sedang berpuasa." (HR Ahmad)
Dalam hadits lain yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda,
Ø¥ÙØ°Ùا Ø§ØŽÙØªÙدÙ٠اÙÙØÙØ±ÙÙ ÙÙØ£ÙØšÙØ±ÙدÙÙØ§ ØšÙØ§ÙصÙÙÙÙØ§Ø©Ù ÙÙØ¥ÙÙÙÙ ØŽÙØ¯ÙÙØ©Ù اÙÙØÙØ±ÙÙ Ù ÙÙÙ ÙÙÙÙØÙ Ø¬ÙÙÙÙÙÙÙ Ù
Artinya: "Apabila cuaca panas ekstrim, maka tundalah sebentar pelaksanaan shalat hingga cuaca agak dingin karena panas yang menyengat itu sebagian dari hembusan neraka jahannam." (HR Bukhari)
(aeb/nwk)












































Komentar Terbanyak
Cak Imin Sebut Indonesia Gudang Ulama
MUI Surakarta Jelaskan Hukum Jenazah Raja Dimakamkan dengan Busana Kebesaran
Cak Imin Sebut Pesantren Solusi Rakyat, Bisa Tangani Utang dan Kemiskinan