M. Arief Rosyid Hasan, Komisaris Independen Bank Syariah Indonesia (BSI), telah menyelesaikan serangkaian kunjungan ke 12 pesantren di Jawa Timur. Kunjungan itu berlangsung selama dua pekan pada akhir September 2023.
Pesantren-pesantren yang dikunjungi beberapa di antaranya adalah Pesantren Tebuireng dan Tambakberas di Jombang, Pesantren Salafiyah dan Sidogiri di Pasuruan, Pesantren Bumi Sholawat di Sidoarjo, serta Pesantren Amanatul Ummah, Al Rifai'e, dan Al Fihtrah di Surabaya. Sebelumnya Arief Rosyid yang bersama mantan Menteri Perdagangan M Luthfi juga mengunjungi sejumlah pondok pesantren di Jawa Barat.
"Kunjungan ke pesantren-pesantren ini bukan tidak terencana. Kunjungan ini memang melanjutkan rajutan potensi pemuda Islam dan ekonomi syariah yang sebelumnya telah kami mulai dari masjid-masjid di seluruh penjuru Indonesia," ujar Arief Rosyid Hasan dalam keterangannya, Senin (2/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan Ketua Umum PB HMI itu juga menjelaskan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin dalam sektor ekonomi syariah di dunia. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total aset industri keuangan syariah Indonesia mencapai lebih dari Rp2.813 triliun pada akhir 2022, dengan pertumbuhan sebesar 13,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Pertumbuhan itu didorong oleh peningkatan kinerja perbankan syariah, asuransi syariah, dan pasar modal syariah.
"Jangan sampai narasi Indonesia adalah populasi Muslim terbesar di dunia hanya dijadikan sasaran sebagai konsumen atau pasar semata. Inilah eranya transformasi. Harusnya kita mampu memimpin sebagai produsen, inovator, pada aspek ekonomi dan keuangan syariah," papar komisaris termuda BSI tersebut.
Untuk menggali potensi tersebut, Arief, dalam perannya sebagai komisaris, pengurus Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), dan sebagai pencetus berbagai gerakan pemudaan, melakukan kunjungan dan dialog dengan berbagai pihak yang memiliki kepentingan dalam hal ini.
"Khususnya kepada kantong-kantong umat Islam, yakni masjid, santri, dan para kiai. Kita juga ingin mendengarkan bagaimana mereka dapat ikut serta dalam gerakan ekonomi dan keuangan syariah. Saya juga melihat langsung, potensi di pesantren sangat luar biasa," imbuh Arief.
"Para Gus, Ning, dan santri kita sudah siap mendunia. Kita akan melihat bersama dalam waktu dekat, 'kelahiran' santri muda yang relevan di kancah global seperti Ainun Najib dan kawan-kawan," tukasnya.
Arief Rosyid tidak akan berhenti setelah mengunjungi pesantren-pesantren utama di Jawa Timur. Dia dan timnya juga akan melanjutkan perjalanan ke puluhan pesantren di seluruh Indonesia.
(hnh/erd)
Komentar Terbanyak
Ketum PBNU Gus Yahya Minta Maaf Undang Peter Berkowitz Akademisi Pro-Israel
MUI Serukan Setop Penjarahan: Itu Bentuk Pelanggaran Hukum
BPJPH Dorong Kesiapan Industri Nonpangan Sambut Kewajiban Sertifikasi Halal