Nabi Muhammad SAW berada di bawah asuhan beberapa ibu asuh saat bayi. Para pengasuh Nabi Muhammad SAW ini menyusui beliau sebelum akhirnya dikembalikan ke sang ibu.
Tidak seperti bayi pada umumnya, masa Rasulullah SAW ketika bayi sudah diuji oleh Allah SWT dengan berbagai ujian. Salah satunya adalah menjadi seorang yatim tanpa pernah bertemu dengan ayahnya.
Beberapa bulan setelah Abdullah bin Abdul Muthalib dan Aminah binti Wahab menikah, Abdul Muthalib memerintahkan anaknya untuk pergi ke Yatsrib--sekarang Madinah--untuk mengurusi kebun Kurma, tulis Daeng Naja dalam bukunya yang berjudul Hidup Bersama Rasulullah Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika berada di Yatsrib, Abdullah ternyata jatuh sakit yang tak kunjung sembuh. Sakit ini lantas berujung pada wafatnya Abdullah di usianya yang masih sangat muda, yakni 25 tahun. Oleh karena itu, Abdullah dimakamkan di tempat yang bernama Dar an-Nabighah al-Ja'dl.
Di saat yang sama, istri dari Abdullah bin Abdul Muthalib, Aminah binti Wahab, ternyata juga sedang mengandung anak mereka yang kelak menjadi seorang rasul Allah SWT.
Masa Kehamilan Aminah binti Wahab
Masih diambil dari sumber yang sama, Aminah binti Wahab melewati masa kehamilannya tanpa ada rasa kesakitan atau kesusahan sebagaimana wanita hamil pada umumnya. Ia bahkan tidak merasa bahwa dirinya sedang hamil.
Oleh karena itu, ada orang yang memberi tahu Aminah bahwa anak yang sedang dikandungnya adalah seorang calon pemimpin umat. Ia juga berpesan untuk menamai bayi tersebut dengan nama Muhammad.
Saat yang ditunggu-tunggu pun datang. Pada hari Senin malam, 12 Rabiul Awal, tahun Gajah, atau pada tahun 570 Masehi, lahirlah seorang bayi dari ibu yang bernama Aminah binti Wahab di Makkah.
Bayi itu terlahir sebagai yatim dan dibesarkan seorang diri oleh ibunya. Sesuai dengan pesan dari orang tadi, bayi itu dinamai dengan nama "Muhammad."
Para Pengasuh Nabi Muhammad ketika Bayi
Aminah akhirnya melahirkan bayi yang paling suci dan mulia ke dunia ini. Ia lalu menyusui anaknya itu selama beberapa hari. Ada yang berpendapat Muhammad kecil disusui oleh ibundanya selama tiga hari, ada juga yang berpendapat selama tujuh atau sembilan hari. Bahkan ada pendapat yang mengatakan Rasulullah SAW belum pernah disusui oleh ibundanya sendiri.
Pertama kali, selain ibunda Nabi Muhammad SAW sendiri, beliau pernah disusui oleh Tsuwaibah. Ia adalah budak perempuan dari paman beliau sendiri, Abu Lahab, yang merasa gembira dan senang atas kelahiran keponakannya tersebut.
Saking gembiranya Abu Lahab, maka ia memerdekakan budaknya yang bernama Tsuwaibah tadi untuk menjadi ibu susuan Nabi Muhammad SAW bayi.
Waktu Nabi Muhammad SAW masih bayi, bangsa Arab memiliki kebiasaan untuk menitipkan anak-anak bayi mereka untuk disusui perempuan lain di dusun dengan harapan agar anak tersebut bisa tumbuh dengan kuat dan memiliki kemampuan berbicara yang fasih.
Oleh karena alasan tersebut, Abdul Muthalib, kakek Rasulullah SAW, menitipkan Muhammad kecil kepada Halimah binti Dzuaib As-Sa'diyah untuk disusui olehnya. Halimah adalah seorang perempuan dari Bani Sa'ad.
Awalnya Halimatus Sa'diyah menolak untuk menyusui Nabi Muhammad SAW karena ia adalah anak yatim. Ia khawatir jika upah yang didapatnya tidak cukup dan kurang.
Ia akhirnya memutuskan untuk kembali ke rumah Aminah dan mengambil bayi Nabi Muhammad SAW karena perempuan-perempuan lain dari Bani Sa'ad yang saat itu juga sedang menawarkan jasanya kepada penduduk Makkah sudah mendapatkan bayi asuhan semua, dan tinggal Halimah sendiri yang belum mendapatkannya.
Selama merawat Nabi Muhammad SAW, Halimah mengalami banyak hal menakjubkan. Awalnya, air susu yang dikeluarkan Halimah sangat sedikit, bahkan untuk anaknya saja masih kurang. Namun ketika ia menyusui Nabi Muhammad SAW, tiba-tiba air susu Halimah menjadi sangat melimpah bahkan bisa menyusui anaknya sekaligus Rasulullah SAW.
Selain itu, tadinya keledai yang ia gunakan untuk berangkat ke Makkah kondisinya sangat lemah dan kurus, namun ketika perjalanan pulang bersama dengan bayi Muhammad, keledai tadi berubah menjadi kuat dan berisi. Begitu pula dengan kambing-kambing yang ada di rumah Halimatus Sa'diyah yang tadinya kurus, berubah menjadi gemuk dan susunya melimpah.
Setelah beberapa tahun diasuh oleh Halimatus Sa'diyah di kampung halamannya, ketika Muhammad kecil sudah berusia lima tahun, akhirnya Halimah mengembalikan anak itu kepada Aminah binti Wahab, ibunda Rasulullah SAW.
Baca juga: Pada Hari Apa Nabi Muhammad SAW Dilahirkan? |
(kri/kri)
Komentar Terbanyak
Rekening Buat Bangun Masjid Kena Blokir, Das'ad Latif: Kebijakan Ini Tak Elegan
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa