Kapan Tanggal Lahir Nabi Muhammad SAW? Ini Penjelasan Beserta Kisahnya

Kapan Tanggal Lahir Nabi Muhammad SAW? Ini Penjelasan Beserta Kisahnya

Rindang Krisnawati - detikHikmah
Senin, 25 Sep 2023 22:15 WIB
Peserta mengikuti pawai Maulid Nabi di Kampung Nelayan Nambangan-Cumpat, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (28/10/2020). Pawai yang diikuti murid dan guru dari sembilan Taman Pendidikan Al Quran (TPA) serta warga kampung nelayan tersebut dalam rangka memperingati hari kelahiran atau maulid Nabi Muhammad SAW. ANTARA FOTO/Moch Asim/foc.
Foto ilustrasi: ANTARA FOTO/MOCH ASIM
Jakarta -

Nabi Muhammad SAW merupakan nabi utusan Allah SWT yang terakhir. Beliau merupakan penutup para nabi yang disebut dengan Khatamul Anbiya. Nabi Muhammad SAW mendapatkan wahyu berupa Al-Qur'an yang dijadikan pedoman hidup bagi umat Islam.

Nabi Muhammad SAW lahir pada abad ke-6. Beliau lahir saat masyarakat Arab masih banyak yang menyimpang dari ajaran Allah. Kira-kira kapan pastinya Nabi Muhammad SAW dilahirkan? Simak artikel di bawah ini untuk menemukan jawabannya.

Lahirnya Nabi Muhammad SAW

Lahirnya Nabi Muhammad SAW bisa diketahui melalui hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Ishaq juga dari Ibnu Abbas:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

وُلِدَ رَسُولُ اللَّهِ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ، لِاثْنَتَيْ عَشْرَةَ لَيْلَةً خَلَتْ مِنْ شَهْرِ رَبِيع الْأَوَّلِ، عَام الْفِيلِ

Artinya: "Rasulullah dilahirkan di hari Senin, tanggal dua belas di malam yang tenang pada bulan Rabiul Awal, Tahun Gajah."

ADVERTISEMENT

Dari hadits tersebut bisa disimpulkan bahwa Nabi Muhammad SAW lahir pada hari Senin tanggal 12 Rabiul Awal Tahun Gajah. Sebenarnya banyak pertentangan di kalangan ulama mengenai tanggal lahir dari Nabi Muhammad SAW. Namun, untuk tahunnya bisa dipastikan saat tahun Gajah karena memang bertepatan dengan peristiwa penyerangan Ka'bah yang dilakukan oleh tentara gajah pimpinan Raja Abrahah.

Jika dalam masehi, berarti Nabi Muhammad SAW lahir pada 570 masehi. Beliau dilahirkan di kota Makkah. Mengenai hari kelahiran Nabi Muhammad SAW yang bertepatan hari senin, diperkuat melalui HR.Muslim, Rasulullah bersabda:

عَنْ أَبِي قَتَادَةَ الْأَنْصَارِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ صَوْمِ الِاثْنَيْنِ فَقَالَ فِيهِ وُلِدْتُ وَفِيهِ أُنْزِلَ عَلَيَّ

Artinya: "Dari Abu Qatadah al Anshar bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya tentang puasa hari Senin, maka beliau menjawab, Pada hari itu aku dilahirkan dan saat itu aku dituruni wahyu." HR. Muslim.

Berdasarkan pada konversi penanggalan Hijriah ke Masehi, tanggal 12 Rabiul Awal 1444 H bertepatan dengan hari Kamis, 28 September 2023.

Kisah Nabi Muhammad SAW

Dilansir melalui buku berjudul Kisah Nabi Muhammad SAW (2008) berikut ini kisah singkatnya.

Masa Kanak-kanak Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad SAW lahir pada hari Senin 12 Rabiul Awal Tahun Gajah di kota Makkah. Beliau lahir tepat dua bulan setelah pasukan gajah menyerang kota Mekkah. Nabi Muhammad SAW memiliki orang tua yang bernama Abdullah bin Abdul Muthalib dan Aminah binti Wahab. Sebelum Nabi Muhammad SAW lahir, ayahnya meninggal dunia. Ayah Nabi Muhammad SAW merupakan seorang saudagar yang kerjanya bepergian ke negeri Syam.

Abdullah dalam keadaan sakit saat singgah sejenak di Madinah, sehingga beliau akhirnya meninggal dunia dan dimakamkan di sana. Nabi Muhammad SAW setelah lahir, diserahkan kepada Halimah Sa'diah untuk menyusui Nabi Muhammad SAW. Pada saat itu, bangsa Arab memang memiliki sebuah kebiasaan untuk menyusukan anaknya kepada perempuan yang ada di desa. Hal ini bertujuan agar anak-anaknya dapat tumbuh dilingkungan yang bersih.

Nabi Muhammad SAW tinggal bersama Halimah Sa'diah selama 4 tahun lamanya. Beliau kembali ke ibu kandungnya saat usianya 6 tahun. Nabi Muhammad SAW selalu diajak oleh ibundanya untuk pergi ke Madinah berziarah ke makam ayahnya. Dalam perjalanan pulang, di suatu tempat bernama Abawa, ibu handa Nabi Muhammad SAW jatuh sakit dan meninggal di sana. Karena menjadi yatim piatu, beliau diasuh dan dibesarkan oleh kakeknya yang bernama Abdul Muthalib.

Abu Muthalib merupakan orang terkemuka di Mekkah, dan beliau digambarkan sangat menyayangi cucunya. Nama Muhammad beliau berikan karena memiliki arti "orang yang terpuji". Abu Muthalib pun wafat setelah merawat Nabi Muhammad SAW selama 2 tahun. Abu Muthalib meninggal saat berusia 140 tahun. Melalui wasiat kakeknya, Nabi Muhammad SAW diasuh oleh pamannya yang bernama Abu Thalib, yang mana merupakan ayah dari Sayidina Ali.

Perjalanan Pertama Nabi Muhammad SAW

Saat Nabi Muhammad SAW sudah menginjak usia 13 tahun, beliau diizinkan oleh pamannya Abu Thalib untuk membantu berdagang. Mereka berdua pergi ke negeri Syam. Setibanya di sana, mereka bertemu dengan pendeta Nasrani yang memiliki nama Buhaira.

Buhaira mengatakan kepada Abu Thalib bahwa Nabi Muhammad SAW kelak akan mendapatkan kedudukan yang tinggi. Buhaira berpesan untuk membawa Nabi Muhammad SAW pulang dan menjaganya dari gangguan para Yahudi. Mendengar perkataan Buhaira, Abu Thalib pun membawa Nabi Muhammad SAW pulang.

Perjalanan Kedua Nabi Muhammad SAW

Ketika Nabi Muhammad SAW sudah beranjak dewasa, pamannya Abu Thalib hendak mengajarkan berdagang. Abu Thalib menyarankan Nabi Muhammad SAW untuk bergabung dengan kafilah dagang Khadijah. Beliau pun akhirnya dipercaya untuk membawa dagangan milik Khadijah ditemani oleh seseorang bernama Maisaroh.

Sepanjang perjalanan, Maisaroh banyak menyaksikan hal-hal luar biasa yang di luar nalar. Bagaimana dia menyaksikan Nabi Muhammad SAW tidak pernah terkena panas dan saat berjalan selalu dilindungi oleh awan. Nabi Muhammad SAW diangkat sebagai pemimpin kafilah dagang milik Khadijah karena kejujurannya yang luar biasa.

Nabi Muhammad Diangkat Menjadi Rasul

Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi Rasul saat beliau berusia 40 tahun. Diceritakan bahwa, Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi Rasul saat sedang beribadah di Gua Hira. Tiba-tiba ada seorang laki-laki yang menghampirinya dan memeluk tubuh Nabi Muhammad SAW sambil berkata "Bacalah wahai Muhammad!" Nabi Muhammad SAW pun dengan ketakutan menjawab bahwa beliau tidak bisa membaca.

Namun laki-laki itu tidak menyerah dan terus menerus menyuruh Nabi Muhammad untuk membaca. Hingga akhirnya dia membantu Nabi Muhammad untuk membaca surah Iqra. Nabi Muhammad SAW pun menceritakan kejadian ini kepada Khadijah, dan Khadijah menceritakannya kepada Waraqah bin Naufal. Waraqah bin Naufal pun mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW merupakan nabi dari umat Islam.

Melalui penjelasan di atas, bisa disimpulkan bahwa Nabi Muhammad SAW lahir pada hari Senin, 12 Rabiul Awal tahun Gajah. Demikian yang dapat detikHikmah rangkum. Semoga bermanfaat!




(fds/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads