Orang yang keluar dari agama islam disebut dengan murtad. Ada beberapa penyebab yang dapat menyebabkan seseorang keluar dari agama islam, mulai dari sebab keyakinan, perbuatan dan juga ucapannya.
Dalam firmanNya, Allah pun melarang hambaNya untuk murtad. Apa saja dalil yang membahas tentang murtad? Sebelum itu ketahui definisi dari murtad berikut ini.
Murtad Adalah
Murtad berasal dari kata iirtadda-yartaddu-riddat. Menurut bahasa kata riddat berarti kembali ke jalan dari mana ia datang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam buku Murtad Menurut Perundangan Islam oleh Arieff Salleh Rosman yang dikutip dari makalah UIN Walisongo, murtad menurut syariat adalah seorang muslim yang menjadi kafir setelah keislamannya.
Murtad dilakukan tanpa ada paksaan, dalam usia tamyiz yaitu sudah mampu memilih yang baik dan buruk), serta berakal sehat. Secara etimologi, para ahli fikih memaknai murtad sebagai al-ruju' 'an al islam (berbalik dari Islam).
Selain itu, murtad diartikan Abdurrahman al-Juzairi dalam al-Fiqh 'alaa al Madhaahib al-Arba'at sebagai orang Islam yang memilih menjadi kafir, setelah sebelumnya mengucapkan dua kalimat syahadat dan menjalankan syariat Islam.
Penyebab Murtad
Ada tiga hal yang menyebabkan murtad, yaitu terkait dengan keyakinan dalam hati, perbuatan dan ucapan lisan. Berikut penjelasannya mengutip Dahsyatnya Amalan Harian Rasulullah oleh Muhammad Nurani:
1. Murtad sebab Keyakinan
Bentuk murtad karena keyakinan misalnya mengingkari sifat Allah, mengingkari kebenaran Al-Quran, mengingkari kenabian Muhammad SAW dan ragu. Siapa saja yang tidak meyakini keberadaan Tuhan, maka dia telah murtad.
Sama halnya dengan mereka yang mengatakan Al-Qur'an tidak turun dari Allah SWT, disampaikan secara periodik, dan melalui malaikat Jibril. Kriteria selanjutnya adalah mereka yang ragu pada kenabian Muhammad SAW.
2. Murtad sebab Perbuatan
Terdapat perbuatan yang bisa menjadi penyebab seseorang tidak lagi dikatakan Islam. Meski hatinya tidak membenarkan apa yang diperbuatnya, namun dia sengaja melakukan tanpa ada yang memaksa.
Contohnya adalah sujud kepada selain Allah dan meninggalkan apa yang telah jelas diwajibkan Allah. Perbuatan disertai keyakinan, dirinya tidak wajib mengerjakan hal tersebut.
3. Murtad sebab Ucapan
Ada beberapa ucapan penghinaan atau kalimat merendagkan mencaci, mencela, menghina yang bisa menjadi penyebab keluar dari agama Islam. Berikut di antaranya:
-Menghina Allah
Dalam kitab Al Mughni jilid 8, sesungguhnya tidak ada perselisihan di antara pada ulama bahwa menghina, melaknat, menjelekkan dan mencacimaki Allah meski sekadar bercanda hukumnya murtad.
-Meremehkan Rasulullah SAW
Meremahkan maksudnya adalah menghina pribadi, nasab dan agama Rasulullah, termasuk melaknat, menuduhnya dengan uduhan kotor. Hal ini dipaparkan dalam kitab Asy Syamil jilid 2.
-Menghina Para Nabi
Nabi dan rasul jumlahnya mencapai 124 ribu. Dijelaskan dalam kitab-kitab klasik yang selaras dalam kian Qalyubi jilid 4, meremehkan salah satu dari nabi dan rasul hukumnya murtad,
-Takfir
Takfir yaitu mengkafirkan orang Islam lain tanpa bisa mempertahankan tuduhannya secara legal. Maka, pengkafiran itu kembali pada dirinya.
Dalil tentang Murtad
Terdapat larangan murtad yang Allah firmankan dalam Al Qur'an. Berikut beberapa ayatnya:
1. Al Baqarah ayat 217
Allah melarang seseorang murtad. Sebab, mereka akan kekal di dalam neraka
وَمَن يَرْتَدِدْ مِنكُمْ عَن دِينِهِۦ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَأُو۟لَٰٓئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَٰلُهُمْ فِى ٱلدُّنْيَا وَٱلْءَاخِرَةِ ۖ وَأُو۟لَٰٓئِكَ أَصْحَٰبُ ٱلنَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَٰلِدُونَ
Artinya: "Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya."
2. An Nahl ayat 106
Dalam surat An Nahl ayat 106, Allah mengingatkan orang kafir akan mendapatkan azab yang besar. Berikut ayat dan artinya:
مَن كَفَرَ بِٱللَّهِ مِنۢ بَعْدِ إِيمَٰنِهِۦٓ إِلَّا مَنْ أُكْرِهَ وَقَلْبُهُۥ مُطْمَئِنٌّۢ بِٱلْإِيمَٰنِ وَلَٰكِن مَّن شَرَحَ بِٱلْكُفْرِ صَدْرًا فَعَلَيْهِمْ غَضَبٌ مِّنَ ٱللَّهِ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ
Artinya: "Barangsiapa kafir kepada Allah setelah dia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak berdosa), tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, maka kemurkaan Allah menimpanya dan mereka akan mendapat azab yang besar."
3. Ali Imran ayat 90-91
Surat Ali Imran ayat 90-91 menjelaskan bahwa orang yang kafir setelah beriman tidak akan diterima taubatna.
اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بَعْدَ اِيْمَانِهِمْ ثُمَّ ازْدَادُوْا كُفْرًا لَّنْ تُقْبَلَ تَوْبَتُهُمْ ۚ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الضَّاۤلُّوْنَ
Artinya: "Sesungguhnya orang-orang kafir sesudah beriman, kemudian bertambah kekafirannya, sekali-kali tidak akan diterima taubatnya; dan mereka itulah orang-orang yang sesat".
اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَمَاتُوْا وَهُمْ كُفَّارٌ فَلَنْ يُّقْبَلَ مِنْ اَحَدِهِمْ مِّلْءُ الْاَرْضِ ذَهَبًا وَّلَوِ افْتَدٰى بِهٖۗ اُولٰۤىِٕكَ لَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ وَّمَا لَهُمْ مِّنْ نّٰصِرِيْنَ
Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mati sedang mereka tetap dalam kekafirannya, maka tidaklah akan diterima dari seseorang diantara mereka emas sepenuh bumi, walaupun dia menebus diri dengan emas (yang sebanyak) itu. Bagi mereka itulah siksa yang pedih dan sekali-kali mereka tidak memperoleh penolong."
Itulah penjelasan mengenai murtad mulai dari definisi, penyebab serta larangannya dalam dalil Al-Qur'an. Semoga artikel ini bermanfaat ya.
(elk/row)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi