Yaumul Wa'id artinya sama dengan Hari Kiamat, yakni hari saat kehidupan di dunia sudah berakhir dan akan dimintai pertanggung jawaban atas semua perbuatannya di dunia.
Seperti yang diketahui, hari kiamat tidak hanya dijuluki sebagai hari akhir namun hari kiamat juga memiliki banyak nama lain.
Yaumul Wa'id adalah nama lain dari hari kiamat. Muhammad Syukron Maksum dalam bukunya yang berjudul Buku Pintar Agama Islam untuk Pelajar menyebutkan beberapa nama lain hari kiamat di dalamnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nama-nama Hari Kiamat
- Yaumul Wa'id: hari terlaksananya ancaman
- Yaumul Akhir: hari yang terakhir
- Yaumul Qiyamah: hari penghancuran
- Yaumul Hasrah: hari penyesalan
- Yaumul Ba'ats: hari kebangkitan
- Yaumul Hisab: hari perhitungan
- Yaumud Din: hari pembalasan
- Yaumul Haq: hari yang pasti terjadi
- Yaumul Jami: hari berkumpul
- Yaumul Khulud: hari kekekalan
- Yaumul Fashl: hari perpisahan
- Yaumul Khuruj: hari keluar dari kubur
- Yaumut Taghabun: hari tampaknya kesalahan
Pengertian Yaumul Wa'id
Yaumul Wa'id diambil dari Al-Qur'an surah Qaf ayat 20 yang bunyi lafalnya,
وَنُفِخَ فِى الصُّوْرِۗ ذٰلِكَ يَوْمُ الْوَعِيْدِ
Artinya: "Ditiuplah sangkakala. Itulah hari yang diancamkan."
Menurut Tafsir Al-Qur'an Kemenag RI, Yaumul Wa'id artinya adalah hari saat ditiupnya sangkakala, pada hari itulah akan diancamkan dan dibangkitkan manusia untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Imam Syamsuddin Al-Qurthubi dalam kitab At-Tadzkirah menyebutkan bahwa Yaumul Wa'id artinya hari ancaman. Maksudnya, hari ini adalah hari saat Allah Subhanahu wa Ta'ala telah memerintah, melarang, menjanjikan, dan mengancam.
Perintah, larangan, janji, dan ancaman tersebut sudah Dia turunkan kepada manusia melalui perantara Rasulullah SAW agar orang-orang di dunia mau menaati-Nya.
Perbedaan Yaumul Wa'id dan Yaumul Wa'd
Imam Syamsuddin Al-Qurthubi turut menjelaskan perbedaan Yaumul Wa'id dan Yaumul Wa'd. Meskipun sama-sama nama lain hari kiamat, namun definisi keduanya berbeda.
Yaumul Wa'id adalah hari ancaman, sedangkan Yaumul Wa'd adalah hari perjanjian. Bedanya, kata Imam Syamsuddin Al-Qurthubi, perjanjian itu untuk kenikmatan, sedangkan ancaman diperuntukkan bagi siksa dan kepedihan. Ancaman itu artinya adalah pemberitahuan tentang hukuman atas pelanggaran.
Dengan kata lain, orang-orang yang melakukan kebaikan, mengikuti perintah-Nya, menjalankan agama dengan benar akan mendapatkan balasan berupa janji yang pernah dijanjikan oleh Allah SWT di Al-Qur'an.
Sebaliknya, orang-orang yang melakukan kejahatan, melanggar semua perintah-Nya, dan tidak menjalankan agama dengan benar akan mendapatkan balasan berupa ancaman sebagaimana yang pernah dijanjikan oleh Allah SWT di Al-Qur'an.
Dalam Ensiklopedia Kiamat yang ditulis oleh Umar Sulaiman Al-Asygar menyebut, arti sebenarnya dari Wa'id adalah berita tentang siksaan bila melanggar hukum. Hari tersebut akan terjadi saat Malaikat Israfil meniup sangkakalanya.
(kri/kri)
Komentar Terbanyak
Rekening Isi Uang Yayasan Diblokir PPATK, Ketua MUI: Kebijakan yang Tak Bijak
Rekening Buat Bangun Masjid Kena Blokir, Das'ad Latif: Kebijakan Ini Tak Elegan
Ayu Aulia Sempat Murtad, Kembali Syahadat karena Alasan Ini