Islam mengajarkan akhlak mulia dan sopan santun kepada sesama manusia, termasuk kepada tamu yang datang berkunjung.
Islam menganjurkan umatnya untuk memuliakan tamu dengan cara-cara yang baik dan sesuai dengan syariat. Bertamu dan menerima tamu merupakan bagian dari silaturahmi, amalan sunnah yang dianjurkan Rasulullah SAW.
Dikutip dari buku Pendidikan Agama Islam karya Bachrul Ilmy, Rasulullah SAW menganjurkan untuk memuliakan tamu. Bahkan, Allah SWT akan menjadikan orang yang memuliakan tamu sebagai orang yang beruntung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalil Memuliakan Tamu
Anjuran memuliakan tamu dalam Islam terdapat dalam dalil seperti berikut. https://www.detik.com/hikmah/quran-online/al-hasyr
Allah SWT berfirman dalam surat Al-Hasyr ayat 9
وَالَّذِيْنَ تَبَوَّءُو الدَّارَ وَالْاِيْمَانَ مِنْ قَبْلِهِمْ يُحِبُّوْنَ مَنْ هَاجَرَ اِلَيْهِمْ وَلَا يَجِدُوْنَ فِيْ صُدُوْرِهِمْ حَاجَةً مِّمَّآ اُوْتُوْا وَيُؤْثِرُوْنَ عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ ۗوَمَنْ يُّوْقَ شُحَّ نَفْسِهٖ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَۚ ٩
Artinya: "Orang-orang (Ansar) yang telah menempati kota (Madinah) dan beriman sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin) mencintai orang yang berhijrah ke (tempat) mereka. Mereka tidak mendapatkan keinginan di dalam hatinya terhadap apa yang diberikan (kepada Muhajirin). Mereka mengutamakan (Muhajirin) daripada dirinya sendiri meskipun mempunyai keperluan yang mendesak. Siapa yang dijaga dirinya dari kekikiran itulah orang-orang yang beruntung."
Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia memuliakan tamunya." (HR Muslim)
Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya orang yang berakhlak baik dalam memuliakan tamu akan mendapat derajat kemuliaan orang yang banyak berpuasa dan mendirikan shalat sunah."
Rasulullah SAW bersabda, "Kewajiban untuk memuliakan tamu itu hanya sebatas tiga hari, dan selebihnya adalah (dianggap sebagai) sedekah." (HR Imam Bukhari dan Muslim)
Cara Memuliakan Tamu
Mengutip Argumen Islam Ramah Budaya karya Sofyan A. P. Kau, beberapa cara dan bentuk pemuliaan terhadap tamu tidak dirincikan secara detail oleh hadits, beberapa diantaranya yaitu,
- Menghidangkan minuman hangat kepada tamu
- Menyuguhkan segelas air putih
Tidak perlu hal yang mewah ataupun mahal dalam menyuguhkan minuman atau makanan kepada tamu. Karena yang terpenting adalah niat dan ikhlas dalam menjamu tamu. Sebagai tuan rumah, hendaknya harus menghargai selera dan kebiasaan tamu dalam makan dan minum, dan tidak memaksa mereka untuk makan atau minum sesuatu yang tidak mereka sukai.
Sedangkan Bachrul Ilmy dalam bukunya yang berjudul Pendidikan Agama Islam berpendapat bahwa cara memuliakan tamu adalah sebagai berikut,
- Memberikan senyuman dan sambutan yang ramah
- Memperlakukan tamu dengan sopan
- Menawarkan tamu yang datang dari jauh untuk menginap
Sebagai tuan rumah, hendaknya menghormati tamu dengan memberikan tempat duduk yang nyaman, membersihkan rumah dari kotoran atau bau yang tidak sedap, dan menjaga privasi tamu dari gangguan.
Selain beberapa hal di atas, cara lain yang dapat memuliakan tamu dalam Islam yaitu dengan menghibur tamu dengan percakapan yang baik, bermanfaat, dan sesuai dengan syariat. Tuan rumah dapat membicarakan hal-hal yang positif dan menghindari hal-hal yang negatif seperti ghibah, fitnah, dusta, candaan kasar, dan lain-lain.
Sebagai tamu, seorang muslim juga hendaknya memperhatikan adab bertamu. Misalnya memberi informasi sebelum kedatangan, mengucapkan salam serta memastikan untuk berkunjung di saat yang tidak mengganggu tuan rumah.
Demikianlah beberapa dalil dan cara memuliakan tamu dalam Islam. Semoga bermanfaat dan membantu kita untuk senantiasa memuliakan tamu yang datang berkunjung ke rumah kita.
(dvs/dvs)
Komentar Terbanyak
Rekening Isi Uang Yayasan Diblokir PPATK, Ketua MUI: Kebijakan yang Tak Bijak
Ayu Aulia Sempat Murtad, Kembali Syahadat karena Alasan Ini
Sri Mulyani Sebut Bayar Pajak Sama dengan Zakat dan Wakaf, Begini Menurut Islam