Di dalam ajaran Islam mengatur segala aspek kehidupan manusia, termasuk hubungan suami istri. Islam memberikan hak dan kewajiban bagi suami terhadap istri, dan sebaliknya. Tujuannya agar hubungan mereka harmonis, saling menghormati, dan mencerminkan rahmat dan kasih sayang Allah SWT.
Hak dan kewajiban suami terhadap istri dalam Islam tidak bisa dipisahkan, karena keduanya saling berkaitan dan melengkapi.
Suami harus memenuhi hak istri, dan istri harus menjalankan kewajiban suami. Jika salah satunya tidak melaksanakan hak dan kewajiban tersebut, maka akan menimbulkan masalah dan ketidakadilan dalam rumah tangga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hak dan Kewajiban Suami Terhadap Istri
Dikutip dari buku Ensiklopedi Hak dan Kewajiban Dalam Islam karya Syaikh Sa'ad Yusuf Mahmud Abu Aziz, hak dan kewajiban suami terhadap istri yaitu,
1. Maskawin
Suami wajib memberikan maskawin kepada istri karena dapat membuat istri senang dan ridha terhadap kepemimpinan lelaki atasnya.
Allah SWT berfirman dalam surat An Nisa ayat 4,
وَاٰتُوا النِّسَاۤءَ صَدُقٰتِهِنَّ نِحْلَةً ۗ فَاِنْ طِبْنَ لَكُمْ عَنْ شَيْءٍ مِّنْهُ نَفْسًا فَكُلُوْهُ هَنِيْۤـًٔا مَّرِيْۤـًٔا ٤
Artinya: "Berikanlah mahar kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian yang penuh kerelaan. Kemudian, jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagian dari (mahar) itu dengan senang hati, terimalah dan nikmatilah pemberian itu dengan senang hati."
Allah SWT juga berfirman dalam surat An Nisa ayat 34,
اَلرِّجَالُ قَوَّامُوْنَ عَلَى النِّسَاۤءِ بِمَا فَضَّلَ اللّٰهُ بَعْضَهُمْ عَلٰى بَعْضٍ وَّبِمَآ اَنْفَقُوْا مِنْ اَمْوَالِهِمْ ۗ فَالصّٰلِحٰتُ قٰنِتٰتٌ حٰفِظٰتٌ لِّلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللّٰهُ ۗوَالّٰتِيْ تَخَافُوْنَ نُشُوْزَهُنَّ فَعِظُوْهُنَّ وَاهْجُرُوْهُنَّ فِى الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوْهُنَّ ۚ فَاِنْ اَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوْا عَلَيْهِنَّ سَبِيْلًا ۗاِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيْرًا ٣٤
Artinya: "Laki-laki (suami) adalah penanggung jawab atas para perempuan (istri) karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan) dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari hartanya. Perempuan-perempuan saleh adalah mereka yang taat (kepada Allah) dan menjaga diri ketika (suaminya) tidak ada karena Allah telah menjaga (mereka). Perempuan-perempuan yang kamu khawatirkan akan nusyuz, berilah mereka nasihat, tinggalkanlah mereka di tempat tidur (pisah ranjang), dan (kalau perlu,) pukullah mereka (dengan cara yang tidak menyakitkan). Akan tetapi, jika mereka menaatimu, janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkan mereka. Sesungguhnya Allah Mahatinggi lagi Mahabesar."
2. Nafkah
Suami berhak dan wajib untuk menyediakan kebutuhan istri seperti makanan, tempat tinggal dan pelayanan, serta obat meskipun istri tersebut kaya.
Allah SWT berfirman dalam surat Ath Thalaq ayat 6,
اَسْكِنُوْهُنَّ مِنْ حَيْثُ سَكَنْتُمْ مِّنْ وُّجْدِكُمْ وَلَا تُضَاۤرُّوْهُنَّ لِتُضَيِّقُوْا عَلَيْهِنَّۗ وَاِنْ كُنَّ اُولٰتِ حَمْلٍ فَاَنْفِقُوْا عَلَيْهِنَّ حَتّٰى يَضَعْنَ حَمْلَهُنَّۚ فَاِنْ اَرْضَعْنَ لَكُمْ فَاٰتُوْهُنَّ اُجُوْرَهُنَّۚ وَأْتَمِرُوْا بَيْنَكُمْ بِمَعْرُوْفٍۚ وَاِنْ تَعَاسَرْتُمْ فَسَتُرْضِعُ لَهٗٓ اُخْرٰىۗ ٦
Artinya: "Tempatkanlah mereka (para istri yang dicerai) di mana kamu bertempat tinggal menurut kemampuanmu dan janganlah kamu menyusahkan mereka untuk menyempitkan (hati) mereka. Jika mereka (para istri yang dicerai) itu sedang hamil, maka berikanlah kepada mereka nafkahnya sampai mereka melahirkan, kemudian jika mereka menyusukan (anak-anak)-mu maka berikanlah imbalannya kepada mereka; dan musyawarahkanlah di antara kamu (segala sesuatu) dengan baik; dan jika kamu sama-sama menemui kesulitan (dalam hal penyusuan), maka perempuan lain boleh menyusukan (anak itu) untuknya."
3. Mempergaulinya dengan baik
Hal yang wajib dilakukan oleh suami untuk istrinya adalah menghormatinya, menggaulinya dengan baik, memperlakukan dengan cara yang makruf, memberikan apa yang bisa diberikan kepadanya yang dapat mengakrabkan hatinya, lebih-lebih menanggung apa-apa yang keluar darinya atau bersabar atasnya.
Allah SWT berfirman dalam surat An Nisa ayat 19,
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا يَحِلُّ لَكُمْ اَنْ تَرِثُوا النِّسَاۤءَ كَرْهًا ۗ وَلَا تَعْضُلُوْهُنَّ لِتَذْهَبُوْا بِبَعْضِ مَآ اٰتَيْتُمُوْهُنَّ اِلَّآ اَنْ يَّأْتِيْنَ بِفَاحِشَةٍ مُّبَيِّنَةٍ ۚ وَعَاشِرُوْهُنَّ بِالْمَعْرُوْفِ ۚ فَاِنْ كَرِهْتُمُوْهُنَّ فَعَسٰٓى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْـًٔا وَّيَجْعَلَ اللّٰهُ فِيْهِ خَيْرًا كَثِيْرًا ١٩
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mewarisi perempuan dengan jalan paksa. Janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, kecuali apabila mereka melakukan perbuatan keji yang nyata. Pergaulilah mereka dengan cara yang patut. Jika kamu tidak menyukai mereka, (bersabarlah) karena boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan kebaikan yang banyak di dalamnya."
4. Seimbang dalam cemburu
Yang dimaksud seimbang dalam cemburu adalah tidak berlebihan dalam berburuk sangka, kekerasan, dan memata-matai rahasia.
Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah SWT cemburu, dan orang mukmin cemburu. Adapun cemburu Allah SWT yaitu ketika orang mukmin melakukan apa yang diharamkan-Nya."
5. Mengajarinya urusan agama
Mengajari istri dalam urusan agama adalah kewajiban yang harus dijalankan oleh suami, sebagaimana firman Allah SWT dalam surat At Tahrim ayat 6,
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ ٦
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar dan keras. Mereka tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepadanya dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."
6. Adil
Hal ini juga disebutkan dalam buku Hak dan Kewajiban Suami Istri: Panduan Lengkap Mewujudkan Keluarga Islami Berdasarkan al-Quran dan Sunah karya Syekh Nawawi Al-Bantani.
Jika suami memiliki banyak istri, maka hendaknya ia berlaku adil di antara mereka dan tidak condong kepada salah satunya.
Rasulullah bersabda, "Siapa yang memiliki dua istri kemudian ia condong kepada salah satunya tanpa yang lainnya -dalam satu redaksi- tidak adil di antara keduanya, maka pada Hari Kiamat nanti datang dalam keadaan salah satu sisi tubuhnya condong." (HR Ashabussunan)
7. Menggauli istrinya
Ibnu Hazm berkata, "Diwajibkan bagi seorang suami untuk menggauli wanita yang menjadi istrinya. Minimal sekali setiap suci dari haid jika mampu melakukannya. Jika tidak, maka ia durhaka kepada Allah SWT."
Allah berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 222,
وَيَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الْمَحِيْضِ ۗ قُلْ هُوَ اَذًىۙ فَاعْتَزِلُوا النِّسَاۤءَ فِى الْمَحِيْضِۙ وَلَا تَقْرَبُوْهُنَّ حَتّٰى يَطْهُرْنَ ۚ فَاِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوْهُنَّ مِنْ حَيْثُ اَمَرَكُمُ اللّٰهُ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ التَّوَّابِيْنَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِيْنَ ٢٢٢
Artinya: "Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang haid. Katakanlah, "Itu adalah suatu kotoran." Maka, jauhilah para istri (dari melakukan hubungan intim) pada waktu haid dan jangan kamu dekati mereka (untuk melakukan hubungan intim) hingga mereka suci (habis masa haid). Apabila mereka benar-benar suci (setelah mandi wajib), campurilah mereka sesuai dengan (ketentuan) yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri."
Demikianlah beberapa hak dan kewajiban suami terhadap istri dalam Islam. Semoga artikel ini bermanfaat dan membantu kita untuk menjalankan hak dan kewajiban kita sebagai suami atau istri dengan baik. Aamiin.
(aeb/erd)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI
Acara Habib Rizieq di Pemalang Ricuh, 9 Orang Luka-1 Kritis