Niat Sholat Witir 1 Rakaat dan Bacaan Surahnya

Niat Sholat Witir 1 Rakaat dan Bacaan Surahnya

Rahma Ambar Nabilah - detikHikmah
Rabu, 06 Sep 2023 20:45 WIB
ilustrasi sholat
Ilustrasi membaca niat sholat Witir 1 rakaat. Foto: Getty Images/iStockphoto/leolintang
Jakarta -

Sholat Witir merupakan sholat sunnah yang memiliki rakaat ganjil. Minimal 1 rakaat, dan maksimal 11 rakaat. Ini bacaan niat sholat Witir 1 rakaat.

Dikutip dari Buku Pintar Shalat karya M Khalilurrahman Al Mahfani, sholat Witir merupakan salah satu amalan sunnah muakkad yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. Biasanya, dilaksanakan setelah sholat Tahajud atau Tarawih sebagai penutup sholat.

Umat Islam yang hendak mengerjakan sholat Witir dapat mengawalinya dengan membaca niat sholat Witir. Dikutip dari buku UMRAH: Panduan Ibadah Umrah Praktis Lahir Batin karya Ahmad Alawiy dkk berikut bacaan niat sholat Witir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Niat Sholat Witir 1 Rakaat

أُصَلَّى سُنَّةَ الْوِتْرِ رَكْعَةً (اِمَامًا | مَأْمُومًا) لِلَّهِ تَعَالَى

Bacaan latin: Usholli sunnatal witri rak'atan (imaaman / ma'muuman) lillahi ta'aala

ADVERTISEMENT

Artinya: "Saya niat sholat sunnah Witir satu rakaat (sebagai imam/ma'mum) karena Allah".

Bacaan Sholat Witir

Dalam kitab Fiqh Sunnah karya Sayyid Sabiq dijelaskan, setelah membaca surah Al Fatihah boleh membaca ayat mana pun dari Al-Qur'an. Hal ini mengacu pada perkataan Ali, "Tidak ada satu ayat pun dalam Al-Qur'an yang terabaikan. Oleh karena itu, bacalah ayat apa saja ketika engkau mengerjakan sholat Witir."

Sayyid Sabiq menjelaskan, apabila mengerjakan sholat Witir 3 rakaat, maka setelah membaca surah Al-Fatihah dianjurkan membaca surah Al-'Ala pada rakaat pertama, surah Al Kafirun pada rakaat kedua, dan surah Al Ikhlas, Al Falaq, dan An-Nas pada rakaat ketiga.

Hal tersebut bersandar pada hadits yang diriwayatkan Ahmad, Abu Dawud, dan At-Tirmidzi. Menurut At-Tirmidzi, status hadits ini hasan.

Berikut bacaan surahnya dalam Arab, latin, dan terjemahannya.

Surah Al-Fatihah

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ . اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ . الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ . مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ . اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ . اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ . صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ

Bacaan latin: Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm. Al-ḥamdu lillāhi rabbil-'ālamīn. Ar-raḥmānir-raḥīm. Māliki yaumid-dīn. Iyyāka na'budu wa iyyāka nasta'īn. Ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm. Sirāṭallażīna an'amta 'alaihim gairil-magḍụbi 'alaihim wa laḍ-ḍāllīn.

Artinya: "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Pemilik hari Pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan. Bimbinglah kami ke jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) orang-orang yang sesat."

Surah Al-A'la

سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْاَعْلَىۙ . الَّذِيْ خَلَقَ فَسَوّٰىۖ . وَالَّذِيْ قَدَّرَ فَهَدٰىۖ . وَالَّذِيْٓ اَخْرَجَ الْمَرْعٰىۖ . فَجَعَلَهٗ غُثَاۤءً اَحْوٰىۖ . سَنُقْرِئُكَ فَلَا تَنْسٰىٓ ۖ . اِلَّا مَا شَاۤءَ اللّٰهُ ۗاِنَّهٗ يَعْلَمُ الْجَهْرَ وَمَا يَخْفٰىۗ . وَنُيَسِّرُكَ لِلْيُسْرٰىۖ . فَذَكِّرْ اِنْ نَّفَعَتِ الذِّكْرٰىۗ . سَيَذَّكَّرُ مَنْ يَّخْشٰىۙ . وَيَتَجَنَّبُهَا الْاَشْقَىۙ . الَّذِيْ يَصْلَى النَّارَ الْكُبْرٰىۚ . ثُمَّ لَا يَمُوْتُ فِيْهَا وَلَا يَحْيٰىۗ . قَدْ اَفْلَحَ مَنْ تَزَكّٰىۙ . وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهٖ فَصَلّٰىۗ . بَلْ تُؤْثِرُوْنَ الْحَيٰوةَ الدُّنْيَاۖ . وَالْاٰخِرَةُ خَيْرٌ وَّاَبْقٰىۗ . اِنَّ هٰذَا لَفِى الصُّحُفِ الْاُوْلٰىۙ . صُحُفِ اِبْرٰهِيْمَ وَمُوْسٰى ࣖ

Bacaan latin: Sabbiḥisma rabbikal-a'lā . Allażī khalaqa fasawwā. Wal-lażī qaddara fahadā. Wal-lażī akhrajal-mar'ā. Fa ja'alahū guṡā'an aḥwā. Sanuqri'uka falā tansā. Illā mā syā'allāh(u), innahū ya'lamul-jahra wa mā yakhfā. Wa nuyassiruka lil-yusrā. Fa żakkir in nafa'atiż-żikrā. Sayażżakkaru may yakhsyā. Wa yatajannabuhal-asyqā. Allażī yaṣlan-nāral-kubrā. Ṡumma lā yamūtu fīhā wa lā yaḥyā. Qad aflaḥa man tazakkā. Wa żakarasma rabbihī fa ṣallā. Bal tu'ṡirūnal-ḥayātad-dun-yā. Wal-ākhiratu khairuw wa abqā. Inna hāżā lafiṣ-ṣuḥufil-ūlā. Ṣuḥufi ibrāhīma wa mūsā.

Artinya: "Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Mahatinggi, yang menciptakan, lalu menyempurnakan (ciptaan-Nya), yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk, dan yang menumbuhkan (rerumputan) padang gembala, lalu menjadikannya kering kehitam-hitaman. Kami akan membacakan (Al-Qur'an) kepadamu (Nabi Muhammad) sehingga engkau tidak akan lupa, kecuali jika Allah menghendaki. Sesungguhnya Dia mengetahui yang terang dan yang tersembunyi. Kami akan melapangkan bagimu jalan kemudahan (dalam segala urusan). Maka, sampaikanlah peringatan jika peringatan itu bermanfaat. Orang yang takut (kepada Allah) akan mengambil pelajaran, sedangkan orang-orang yang celaka (kafir) akan menjauhinya, (yaitu) orang yang akan memasuki api (neraka) yang besar. Selanjutnya, dia tidak mati dan tidak (pula) hidup di sana. Sungguh, beruntung orang yang menyucikan diri (dari kekafiran). dan mengingat nama Tuhannya, lalu dia salat. Adapun kamu (orang-orang kafir) mengutamakan kehidupan dunia, padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal. Sesungguhnya (penjelasan) ini terdapat dalam suhuf (lembaran-lembaran) yang terdahulu, (yaitu) suhuf (yang diturunkan kepada) Ibrahim dan Musa."

Surah Al Kafirun

قُلْ يٰٓاَيُّهَا الْكٰفِرُوْنَۙ . لَآ اَعْبُدُ مَا تَعْبُدُوْنَۙ . وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۚ . وَلَآ اَنَا۠ عَابِدٌ مَّا عَبَدْتُّمْۙ . وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۗ . لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ ࣖ

Bacaan latin: Qul yā ayyuhal-kāfirūn. Lā a'budu mā ta'budūn. Wa lā antum 'ābidūna mā a'bud. Wa lā ana 'ābidum mā 'abattum. Wa lā antum 'ābidūna mā a'bud. Lakum dīnukum wa liya dīn

Artinya: "Katakanlah (Nabi Muhammad), "Wahai orang-orang kafir, aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Kamu juga bukan penyembah apa yang aku sembah. Aku juga tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. Kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah. Untukmu agamamu dan untukku agamaku."
Surah Al Ikhlas

Surah Al Falaq

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ . مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ . وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ . وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ . وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ ࣖ

Bacaan latin: Qul a'ūżu birabbil-falaq. Min syarri mā khalaq. Wa min syarri gāsiqin iżā waqab. Wa min syarrin-naffāṡāti fil-'uqad. Wa min syarri ḥāsidin iżā ḥasad

Artinya: "Katakanlah (Nabi Muhammad), "Aku berlindung kepada Tuhan yang (menjaga) fajar (subuh) dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan, dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dari kejahatan perempuan-perempuan (penyihir) yang meniup pada buhul-buhul (talinya), dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki."

Surah An Nas

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ . مَلِكِ النَّاسِۙ . اِلٰهِ النَّاسِۙ . مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ . الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ . مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ ࣖ

Bacaan latin: Qul a'ūżu birabbin-nās. Malikin-nās. Ilāhin-nās. Min syarril-waswāsil-khannās. Allażī yuwaswisu fī ṣudūrin-nās. Minal jinnati wan-nās

Artinya: "Katakanlah (Nabi Muhammad), "Aku berlindung kepada Tuhan manusia, raja manusia, sembahan manusia dari kejahatan (setan) pembisik yang bersembunyi yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia."

Qunut Sholat Witir

Masih mengutip sumber buku yang sama, bacaan qunut sholat Witir adalah sebagai berikut,

اللَّهُمَّ اهْدِنِي فِيمَنْ هَدَيْتَ وَبَارِكْ لِي فِيمَا أَعْطَيْتَ وَتَوَلَّنِي فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ وَقِنِي شَرَّ مَا قَضَيْتَ فَإِنَّكَ تَقْضِي وَلَا يُقْضَى عَلَيْكَ وَإِنَّهُ لاَ يَدلُّ مَنْ وَالَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ وَصَلَّى الله عَلَى النَّبِيِّ مُحَمَّدِ

Artinya: "Ya Allah, berilah aku petunjuk sebagaimana orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk, berilah aku kesehatan sebagaimana orang-orang yang telah Engkau beri kesehatan, bimbinglah aku sebagaimana orang-orang yang Engkau bimbing, berilah aku berkah sebagaimana orang yang telah Engkau berkahi, dan hindarkanlah diriku dari segala keburukan yang telah Engkau tetapkan, sesungguhnya Engkaulah yang menentukan dan bukannya Engkau yang ditentukan. Sesungguhnya tidak akan hina orang yang patut kepada-Mu dan tidak akan menjadi mulia orang yang memusuhi-Mu. Ya Tuhan kami, Engkau Maha Suci Maha Tinggi, dan Allah bersholawat kepada Nabi Muhammad."




(kri/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads