Sujud syukur termasuk ke dalam amalan sunnah yang dikerjakan oleh kaum muslimin. Amalan ini dilakukan sebagai rasa syukur terhadap Allah SWT.
Perlu dipahami, pelaksanaan sujud syukur adalah di luar salat. Tidak diperkenankan melakukan sujud syukur dalam salat seperti dijelaskan oleh ulama Syafi'iyah dan Hambali melalui buku Rahasia Dahsyat di Balik Kata Syukur susunan Yana Adam.
Dalil yang melandasi sujud syukur adalah dalam sebuah hadits riwayat Ahmad. Nabi Muhammad SAW bersabda,
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jibril telah mendatangiku dengan membawa kabar gembira; 'Sesungguhnya Allah telah bersabda untukmu: siapa saja yang bershalawat kepadamu, maka ia akan memaafkannya dan siapa saja bersalam kepadamu, maka ia akan menyelamatkannya.' Maka aku bersujud sebagai ungkapan terima kasihku kepada-Nya." (HR Ahmad)
Lantas, apa saja yang jadi penyebab seseorang melakukan sujud syukur? Simak bahasannya berikut ini.
Sebab-sebab Sujud Syukur
Menukil dari buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti susunan Aris Abi Syaifullah dkk, setidaknya ada dua sebab yang mendasari pelaksanaan sujud syukur. Antara lain sebagai berikut:
1. Mendapat Nikmat
Sebab pertama ialah mendapat nikmat dari Allah SWT. Sebagai rasa terimakasih dan tanda syukur, kaum muslimin dianjurkan melakukan sujud syukur tanpa menundanya.
2. Terhindar dari Marabahaya dan Musibah
Selanjutnya, ketika seorang muslim terhindar dari marabahaya atau musibah ia juga dianjurkan melakukan sujud syukur. Contohnya ketika terjadi gempa bumi namun seisi rumah ternyata diberi keselamatan, maka ia disunnahkan bersujud syukur.
Tata Cara Sujud Syukur dan Bacaannya
Merujuk pada sumber yang sama, tata cara sujud syukur dilakukan dengan sekali sujud seperti sujud tilawah. Ketika hendak sujud, seorang muslim harus dalam keadaan suci, menghadap ke arah kiblat, dan bertakbir.
Setelahnya barulah ia melakukan sekali sujud. Bacaan yang dibaca sama seperti sujud ketika salat. Jika sudah, bertakbir kembali dan mengangkat kepala.
Perlu diingat, dalam sujud syukur tidak ada salam dan tasyahud. Selain bacaan dalam salat, ada sejumlah bacaan lain yang dapat dipanjatkan. Dikutip dari buku Panduan Muslim Sehari-hari karya Dr KH H Hamdan Rasyid dan Saiful Hadi El-Sutha serta Doa dan Zikir Harian Nabi tulisan Imam Abu Wafa, berikut bacaannya:
Ψ³ΩΨ¨ΩΨΩΨ§ΩΩ Ψ§ΩΩΩΩ ΩΨ§ΩΩΨΩΩ ΩΨ―Ω ΩΩΩΩΩΩΩ ΩΩΨ§ Ψ₯ΩΩΩΩΩ Ψ₯ΩΩΩΩΨ§ Ψ§ΩΩΩΩ ΩΨ§ΩΩΩΩ Ψ£ΩΩΩΨ¨ΩΨ±Ω
Arab latin: Subhaanallaah wal hamdu lillaahi wa laa ilaaha illallaahu wallaahu Akbar.
Artinya: "Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha besar."
Atau bisa dengan doa berikut,
Ψ³ΩΨ¨ΩΨΩΨ§ΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΩΩΩ ΩΩ Ψ±ΩΨ¨ΩΩΩΩΨ§ ΩΨ¨ΩΨΩΩ ΩΨ―ΩΩΩΨ Ψ§ΩΩΩΩΩΩΩ ΩΩ Ψ§ΨΊΩΩΩΨ±Ω ΩΩΩ
Arab latin: Subhaanaka allahumma rabbanaa wa bihamdika allahummaghfirli
Artinya: "Maha Suci Engkau ya Allah, wahai tuhan kami, dengan memuji-Mu ya Allah, ampunilah aku."
(aeb/erd)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026
Info Lowongan Kerja BP Haji 2026, Merapat!