Kalimat Alhamdulillah merupakan lafaz dzikir yang disebut berulang kali dalam Al-Qur'an. Bacaan yang dikenal dengan tahmid ini memiliki keutamaan besar di baliknya.
Dijelaskan dalam buku Rahasia Dahsyat di Balik Kata Syukur karya Yana Adam, kata hamdalah atau tahmid 'Alhamdulillah' merupakan kalam khobariyah yang artinya segala puji hanya milik Allah SWT. Dalam hadits qudsi yang berasal dari Abu al-Wazir al-Rukbi dikatakan,
"Seandainya hamba-Ku mengerti makna Alhamdulillah Rabbil 'alamin maka mereka tidak akan memuji dan tak takjub kepada siapa pun dan apa pun selain diri-Ku."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lafaz tersebut merupakan bunyi surah Al Fatihah ayat 2. Allah SWT berfirman,
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ ٢
Artinya: "Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam."
Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya menukil pendapat Abu Ja'far ibnu Jarir bahwa makna Alhamdulillah adalah segala syukur hanyalah dipersembahkan kepada Allah semata, bukan kepada sesembahan selain-Nya dan bukan kepada semua yang diciptakan-Nya. Ungkapan ini merupakan imbalan dari apa yang telah Allah SWT limpahkan kepada hamba-hamba-Nya berupa kenikmatan yang tak terhitung.
Nikmat yang dimaksud dalam hal ini, kata Ibnu Katsir, adalah tersedianya semua sarana untuk taat kepada Allah SWT, kemampuan semua anggota tubuh untuk mengerjakan hal-hal yang diwajibkan Allah SWT. Selain itu, kalimat Alhamdulillah juga ditujukan sebagai ungkapan syukur atas rezeki yang berlimpah di dunia dari Allah SWT.
"Dia mengingatkan dan menyeru agar mereka semuanya itu dijadikan sebagai sarana untuk mencapai kehidupan yang abadi di dalam surga yang penuh dengan kenikmatan yang kekal untuk selama-lamanya. Maka segala puji hanyalah bagi Tuhan kita atas semua itu sejak permulaan hingga akhir," terang Ibnu Katsir dalam kitabnya yang telah diterjemahkan.
Termasuk Lafaz Dzikir yang Paling Dicintai Allah
Kalimat Alhamdulillah termasuk lafaz dzikir yang paling dicintai Allah SWT. Dalam buku Ad Du'aa Al Mustajaab karya Ahmad 'Abdul Jawwad, terdapat sebuah hadits yang berasal dari Samura bin Jundub RA bahwa Rasulullah SAW bersabda,
أَحَبُّ الْكَلَامِ إِلَى اللَّهِ أَرْبَعٌ سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللهُ أَكْبَرُ لَا يَضُرُّكَ بِأَيِّهِنَّ بَدَأْتَ
Artinya: "Perkataan yang paling disukai Allah ada empat, yaitu subhanallah (Mahasuci Allah), alhamdulillah (segala puji hanya milik Allah), allahu akbar (Allah Mahabesar), dan laa ilaaha illallah (tidak ada tuhan yang berhak disembah, kecuali Allah). Tidak ada masalah bagimu (untuk memilih) kalimat mana yang akan kamu ucapkan terlebih dahulu." (HR Imam Ahmad dan Muslim)
Mengucap hamdalah dan beberapa kalimat dzikir lain merupakan amalan baik dan kekal. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan Ibnu Umar RA,
"Di antara amalan yang baik dan berharga kekal adalah ucapan Lâ ilâha illallah, Subhanallah, Allahu Akbar, Alhamdulillah, dan là haula wa la quwwata illâ billâhil 'aliyyil 'azhim (Tidak ada Tuhan selain Allah, Maha Suci Allah, Allah Maha Besar, Segala puji bagi Allah, dan tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Yang Mahaagung)."
Kemudian Rasulullah SAW bersabda,
مَا مِنْ رَجُلٍ يَقُولُها إِلأَغْفِرَتْ لَهُ ذُنُوبُهُ وَلَوْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ .
Artinya: "Setiap orang yang mengucapkan kalimat dzikir sebagaimana tersebut di atas, niscaya akan diampuni dosa-dosanya, walaupun banyaknya seperti buih di lautan."
Wallahu a'lam.
(kri/nwk)
Komentar Terbanyak
Ribuan Orang Teken Petisi Copot Gus Yahya dari MWA UI
142 Negara PBB Setuju Palestina Merdeka tapi Gaza Terus Digempur Israel
KTT Darurat Arab-Islam di Doha Kecam Serangan Israel, Hasilkan 25 Poin Komunike