Tamak merupakan akhlak tercela. Orang yang tamak atau serakah gemar menumpuk harta namun bakhil terhadap yang mereka punya.
Nabi Muhammad SAW sendiri melarang umatnya untuk tamak. Dari Ka'ab bin Malik Al-Anshari RA, ayahnya berkata Rasulullah bersabda:
"Tidaklah dua ekor serigala yang lapar dikirimkan pada seekor kambing itu lebih berbahaya daripada tamaknya seseorang pada harta dan kedudukan dalam membahayakan agamanya," (HR Tirmidzi)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menukil dari buku Pendidikan Agama Islam: Akidah Akhlak susunan Drs H Masan AF M Pd, orang yang tamak sangat menderita. Mereka selalu merasa ketakutan akan kehilangan hartanya dan tidak sadar bahwa harta yang dimiiki menyiksa dirinya sendiri.
Selain itu, sifat tamak membuat seseorang tidak pernah puas akan harta yang dimiliki. Dalam surat At Takatsur ayat 1 dan 2, Allah SWT mengingatkan terkait sifat tamak.
أَلْهَىٰكُمُ ٱلتَّكَاثُرُ
Arab latin: Al-hākumut-takāṡur
Artinya: 1. "Bermegah-megahan telah melalaikan kamu,"
حَتَّىٰ زُرْتُمُ ٱلْمَقَابِرَ
Arab latin: ḥattā zurtumul-maqābir
Artinya: 2. "Sampai kamu masuk ke dalam kubur,"
Lantas, apa azab yang diganjar pagi para pemilik sifat tamak?
Azab bagi Orang yang Tamak
Dijelaskan dalam jurnal Al-Hikmah Volume 14 Nomor 1 tahun 2013 dengan judul Tamak dalam Perspektif Hadits susunan Muhyiddin Tahir, sifat tamak tidak disukai oleh Allah. Tamak sama dengan serakah yang berarti berlebih-lebihan dalam mencari harta.
Dalam surat Al Adiyat ayat 8, Allah SWT berfirman:
وَإِنَّهُۥ لِحُبِّ ٱلْخَيْرِ لَشَدِيدٌ
Arab latin: Wa innahụ liḥubbil-khairi lasyadīd
Artinya: "Dan sesungguhnya dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta,"
Azab yang diganjar bagi pelaku sifat tamak ialah dicabutnya keberkahan hidup. Hal ini sesuai dengan hadits riwayat Imam Bukhari.
"Dari Abdan dari Abdullah dari Yúnus dari al-Zuhri dari Urwah ibn Zubair dan Said bin Musayyab bahwa Hákim ibn Hizám berkata saya meminta kepada Rasulullah SAW, lalu dia memberikan kepadaku, kemudian saya meminta lagi, lalu dia (Rasulullah) memberikan lagi, lalu saya meminta (yang ketiga kalinya) lalu dia memberiku lagi, kemudian dia bersabda ya Hakim, sesungguhnya harta ini adalah tanaman yang hijau Dan barang siapa yang mengambilnya dengan kedermawanan dan barang siapa yang mengambilnya dengan jiwa yang berlebih-lebihan tidak akan diberkahi oleh Allah SWT seperti orang yang makan tetapi tidak kenyang, tangan di atas lebih baik dari tangan yang di bawah. Dan Hakim berkata wahai Rasulullah demi kamu yang diutus dengan benar. Saya tidak akan meminta setelah kamu sampai saya meninggalkan dunia. Dan hal itu terjadi sampai pemerintahan umar dia tidak meminta setelah Rasulullah sampai meninggal dunia," (HR Bukhari)
Makna dari hilangnya keberkahan pada hadits di atas ialah dicabutnya rasa cukup dalam hati seseorang. Karenanya, mereka yang tamak terus merasa kurang dengan harta yang dimiliki.
Selain itu, azab lainnya yang diberikan bagi pemilik sifat tamak adalah dicabutnya ketenangan hidup. Diriwayatkan oleh Imam Ibnul Qayyim dalam kitab Ighatsatul Lahfan dikatakan,
"Pecinta dunia tidak akan terlepas dari tiga hal: (1) Kesedihan (kegelisahan) yang terus-menerus, (2) Kecapekan (kelelahan) yang tidak pernah berhenti,"
Cinta akan dunia merupakan fitrah manusia, namun Islam tetap membatasi khususnya dalam hal mencari harta. Karena itu, kaum muslimin dianjurkan memiliki sifat qanaah atau merasa cukup.
Sementara itu, dalam buku Pendidikan Agama Islam oleh Drs H Thoyib Sah Saputra M Pd, dikatakan tamak dapat membuat manusia menjadi hina. Bahkan, sifat tamak digambarkan seperti orang haus yang hendak meminum air laut, semakin banyak ia minum, semakin bertambah rasa dahaganya.
Cara Menghindari Sifat Tamak
Masih dari sumber yang sama, berikut sejumlah cara yang dapat dilakukan untuk menghindari sifat tamak.
- Berusaha maksimal untuk meraih cita-cita yang didambakan
- Meyakinkan diri bahwa berapa pun hasil yang didapatkan adalah pilihan Allah SWT yang terbaik atas diri kita
- Tidak mempersoalkan segala sesuatu yang telah Allah SWT atur bagi orang lain
- Membatasi hati dengan bersandar dan menyerahkan sepenuhnya kepada Allah SWT agar mendapat keberkahan dari apa yang telah dimiliki
- Mengobati sifat tamak dengan tiga dasar kekuatan, yaitu kesabaran, ilmu, dan amal
(aeb/nwk)
Komentar Terbanyak
Rekening Isi Uang Yayasan Diblokir PPATK, Ketua MUI: Kebijakan yang Tak Bijak
Rekening Buat Bangun Masjid Kena Blokir, Das'ad Latif: Kebijakan Ini Tak Elegan
Kecam Rencana Israel Kuasai Gaza, Saudi Desak Dewan Keamanan PBB Ambil Tindakan