Ke Mana Perginya Ratusan Juta Kerikil usai Dipakai Lempar Jumrah?

Ke Mana Perginya Ratusan Juta Kerikil usai Dipakai Lempar Jumrah?

Tsalats Ghulam Khabbussila - detikHikmah
Jumat, 07 Jul 2023 08:00 WIB
Jamaah haji melempar jumroh aqobah di Jamarat, Mekah, Arab Saudi, Rabu (28/6/2023). Lempar jumrah aqobah merupakan salah satu syarat yang wajib dilakukan pada ibadah haji sebagai simbol pengusiran setan yang pernah dilakukan Nabi Ibrahim AS. ANTARAFOTO/Wahyu Putro A/foc.
Jemaah haji sedang melontar jumrah ke Jamarat. Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Jakarta -

Terdapat kurang lebih 100 juta kerikil yang dilempar ke Jamarat pada musim haji kali ini. Lalu, ke manakah muaranya kerikil yang begitu banyak itu?

Menurut laporan Otoritas Umum Statistik Arab Saudi (GASTAT), jumlah jemaah haji 2023 mencapai 1.845.045 orang. Dari jumlah tersebut 1.660.915 jemaah berasal dari luar Kerajaan dan 184.130 lainnya merupakan jemaah dalam negeri.

Dari hampir 2 juta jemaah tersebut, total lebih dari 100 juta kerikil digunakan untuk lontar jumrah--salah satu rangkaian ibadah haji. Lantas, ke mana semua kerikil ini pergi setelah tahapan ibadah ini selesai?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melansir Gulf News, Jumat (7/7/2023), jawabannya terletak pada upaya yang dilakukan Pemerintah Arab Saudi. Sebab, lembah Mina dan Jamarat akan kosong kembali setelah pelaksanaan ibadah haji.

Kegiatan lempar jumrah dimulai pada hari Kurban, tanggal 10 Dzulhijjah, di mana para jemaah melemparkan kerikil ke salah satu tiang, yaitu Jamarat Al Aqaba.

ADVERTISEMENT

Selama dua atau tiga hari berikutnya, dikenal sebagai Ayyam Al Tashreeq, mereka melemparkan tujuh kerikil ke masing-masing dari tiga tiang - Jamarat Al Sugra (tiang kecil), Jamarat Al Wusta (tiang sedang), dan Jamarat Al Aqaba (tiang terbesar). Setiap jemaah menggunakan total 49 kerikil jika mereka melakukan kegiatan tersebut selama tiga hari, dan 70 kerikil jika mereka tinggal selama empat hari.

Setelah lempar jumrah selesai, kerikil yang dilemparkan ke tiga tiang tersebut jatuh secara vertikal dan berkumpul di lantai bawah fasilitas Jamarat, yang memiliki kedalaman hingga 15 meter. Serangkaian sabuk konveyor kemudian digunakan untuk mengumpulkan kerikil tersebut. Kerikil-kerikil ini mengalami proses penyaringan dengan disemprot air untuk menghilangkan debu dan kotoran.

Kerikil yang telah dibersihkan kemudian dipindahkan ke kendaraan dan dibawa ke area-area khusus untuk penyimpanan. Di tempat inilah ratusan juta kerikil akan dikelola lebih lanjut setelah berakhirnya musim haji.

Selain itu, Asosiasi Amal Hadiah Haji & Mu'tamer yang berbasis di Makkah, bekerja sama dengan Perusahaan Kedana, memainkan peran penting dalam melayani para jemaah. Tahun lalu, organisasi ini menyediakan lebih dari 80.000 kantong kerikil untuk kegiatan lempar jumrah dan mendistribusikannya di lebih dari 300 titik kontak bagi para jemaah di Muzdalifah, selain fasilitas Jembatan Jamarat di Mina.




(kri/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads