Diangkatnya Nabi Isa AS ke Langit, dalam Keadaan Hidup atau Wafat?

Diangkatnya Nabi Isa AS ke Langit, dalam Keadaan Hidup atau Wafat?

Tim detikHikmah - detikHikmah
Kamis, 06 Jul 2023 05:45 WIB
Silhouette pregnant Mary and Joseph with a donkey on star of cross background
Ilustrasi kisah Nabi Isa AS. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Boonyachoat)
Jakarta -

Nabi Isa AS diangkat ke langit untuk kembali diturunkan ke Bumi saat kiamat kelak. Hal ini terabadikan dalam Al-Qur'an yakni surah An-Nisa Ayat 159.

وَاِنْ مِّنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ اِلَّا لَيُؤْمِنَنَّ بِهٖ قَبْلَ مَوْتِهٖ ۚوَيَوْمَ الْقِيٰمَةِ يَكُوْنُ عَلَيْهِمْ شَهِيْدًاۚ

Arab latin: Wa im min ahlil-kitābi illā layu`minanna bihī qabla mautih, wa yaumal-qiyāmati yakụnu 'alaihim syahīdā

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: Tidak ada seorang pun di antara Ahlulkitab, kecuali beriman kepadanya (Isa) menjelang kematiannya. Pada hari Kiamat dia (Isa) akan menjadi saksi mereka.

Dikutip dari Ibnu Katsir dalam Kitab An-nihayah, Fitan wa Ahwal Akhir Az Zaman, ia menjelaskan beberapa pendapat para ahli mengenai dalil di atas. Salah satunya perihal keadaan Nabi Isa AS yang diangkat ke langit dalam keadaan hidup atau meninggal..

ADVERTISEMENT

Abu Malik dan Ibnu Jarir menafsirkan, kematian Nabi Isa AS baru terjadi pada saat beliau turun dari langit. Artinya, saat ini, Nabi Isa AS hidup di sisi Allah SWT.

Senada dengan itu, Al Hasan juga berpendapat, kematian Nabi Isa AS dalam dalil di atas merujuk pada kematian setelah Allah SWT mengangkat Nabi Isa ke hadirat-Nya. "Kemudian, Dia akan membangkitkannya kembali kelak menjelang hari kiamat pada suatu posisi di mana orang baik maupun orang jahat semuanya beriman kepadanya," demikian penafsirannya.

Berdasarkan pendapat tersebut, Ibnu Katsir menyimpulkan bahwa Nabi Isa AS diangkat ke langit dalam keadaah hidup dan sampai sekarang masih berada di sana. Barulah pada hari kiamat kelak. Allah SWT menurunkannya kembali ke Bumi.

Dinukil dari Imam Syamsuddin Al-Qurthubi dalam At-Tadzkirah Jilid 2, ada pendapat yang meyakini bahwa Allah SWT menurunkan Nabi Isa ke Bumi untuk kembali menguburkan di sana. Kemudian diperlakukan seperti manusia lainnya saat wafat seperti diurus jenazahnya, disholati, dan dikuburkan di pemakaman para nabi.

Hal ini sesuai dengan surah Taha ayat 55 yang menjelaskan, makhluk apapun yang diciptakan dari tanah akan dikembalikan lagi ke tanah.

مِنْهَا خَلَقْنٰكُمْ وَفِيْهَا نُعِيْدُكُمْ وَمِنْهَا نُخْرِجُكُمْ تَارَةً اُخْرٰى

Artinya: Darinya (tanah) itulah Kami menciptakanmu, kepadanyalah Kami akan mengembalikanmu dan dari sanalah Kami akan mengeluarkanmu pada waktu yang lain.

Kisah sebelum Diangkatnya Nabi Isa AS ke Langit

Ada riwayat yang menceritakan kisah sebelum diangkatnya Nabi Isa AS ke langit dalam sejumlah atsar. Kisah ini bersumber dari buku Kisah Para Nabi terjemahan Qashash Al-Anbiya oleh Ibnu Katsir yang dijelaskan oleh Ibnu Abbas RA.

Ibnu Abbas RA bercerita, "Ketika Allah SWT hendak mengangkat Isa Al-Masih ke langit, beliau pergi menemui para sahabatnya yang berjumlah 12 orang dalam sebuah rumah. Di antara mereka terdapat orang-orang Hawariyyun (orang beriman)."

Kemudian Nabi Isa AS berujar, "Sesungguhnya, di antara kalian ada yang kufur kepadaku 12 kali setelah ia beriman kepadaku."

Selanjutnya, Nabi Isa AS kembali berujar, "Siapakah di antara kalian yang bersedia diserupakan wajahnya dengan wajahku dan menduduki kedudukanku untuk dibunuh lalu kedudukannya menjadi sederajat denganku?"

Tiba-tiba seorang yang paling muda usianya di antara yang hadir segera berdiri, yakni Yudas Iskariot. Lalu ia berkata, "Aku bersedia."

Nabi Isa AS kemudian memintanya duduk. Lalu, ia kembali mengulang perkataannya dan pemuda tadi segera berdiri lagi. Nabi Isa AS berkata, "Duduklah."

Nabi Isa AS mengulangi kembali ucapannya dan ternyata yang berdiri pemuda itu lagi. Ia berkata, "Aku bersedia."

Barulah Nabi Isa AS berkata, "Engkaulah orangnya."

Kemudian ia diserupakan wajahnya oleh Allah SWT sehingga benar-benar mirip dengan wajah Nabi Isa AS. Saat itulah, Nabi Isa AS diangkat oleh Allah SWT ke langit melalui lubang angin rumah itu.

Setelahnya, kaum Yahudi datang mencari Nabi Isa AS. Mereka segera menangkap pemuda yang wajahnya diserupakan dengan wajah Nabi Isa AS itu. Kemudian mereka membunuh dan menyalibnya.

Akhirnya, 12 orang pengikut Nabi Isa AS yang semula bersama dengannya dalam rumah itu menjadi kafir kepadanya. Mereka terbagi menjadi tiga kelompok.

Kelompok pertama berkata, "Dulu Allah SWT berada di antara kita. Sekarang ia diangkat ke langit." Mereka dikenal dengan kelompok Ya'qubiyah.

Kelompok kedua menuturkan, "Sebelumnya, putra Allah SWT berada di tengah-tengah kita. Lalu Dia mengangkat beliau menuju kepada-Nya." Mereka dikenal dengan kelompok Santhuriyah.

Kelompok ketiga mengatakan, "Anggota kita adalah orang-orang yang berkeyakinan bahwa Isa AS adalah seorang hamba dan Rasul-Nya atas kehendak Allah SWT. Kemudian beliau diangkat ke hadirat-Nya." Mereka adalah kaum muslim.

Kedua kelompok (Ya'qubiyah & Santhuriyah) yang kafir itu menjalankan persekongkolan dengan tujuan untuk melenyapkan dan menghancurkan kelompok muslim, hingga Allah SWT mengutus Nabi Muhammad SAW sebagai nabi."

Imam Syamsuddin Al-Qurthubi menjelaskan, kisah ini menjadi salah satu pendapat yang diyakini ahli mengapa Nabi Isa AS diturunkan ke Bumi jelang akhir zaman. Dijelaskan bahwa Allah SWT hendak menunjukkan pada kaum Yahudi bahwa Nabi Isa AS yang diyakini mereka sudah terbunuh oleh mereka justru akan kembali dan mengalahkan Dajjal, pemimpin dan pembesar kaum tersebut di akhir zaman.

Wallahu'alam.




(rah/dvs)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads