Setelah berakhirnya rangkaian ibadah haji, jemaah haji asal Indonesia sudah mulai kembali pulang ke Tanah Air secara bertahap mulai hari Selasa (4/7/2023) lalu.
Melaksanakan ibadah haji bagi umat muslim merupakan pemenuhan terhadap rukun Islam yang kelima serta sebagai puncak kehidupan spiritual.
Di tengah kepulangan jemaah haji, muncul pertanyaan benarkah jemaah haji diikuti malaikat hingga kepulangannya? Berikut ini penjelasannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jemaah Haji Diikuti Malaikat Hingga Pulang ke Rumahnya
Mengutip dari buku Kewajiban dan Adab Musafir karya Abdul Aziz Salim Basyarahil, seseorang yang pergi melaksanakan ibadah haji termasuk salah satu di antara jenis perjalanan (safar) yang bertujuan untuk mencari ridha Allah SWT.
Kebenaran terkait jemaah haji diikuti malaikat berkaitan dengan sebuah hadits yang menerangkan keutamaan melakukan safar dengan tujuan yang disenangi Allah SWT. Hadits tersebut diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Tidak seorang keluar meninggalkan rumahnya kecuali di pintu rumahnya ada dua panji. Sebuah panji di tangan malaikat dan sebuahnya lagi di tangan setan.
Kalau tujuannya kepada apa yang diridhai (disenangi) Allah Azza wa Jalla, maka dia akan diikuti malaikat dengan panjinya sampai dia pulang ke rumahnya.
Apabila tujuannya kepada apa yang dimurkai Allah SWT, maka setan dengan panjinya akan mengikutinya sampai dia pulang ke rumahnya." (HR Ahmad dan At-Thabrani).
Jika merujuk penjelasan dari hadits tersebut, jemaah haji diikuti malaikat beserta panjinya hingga ia pulang ke rumahnya sebab ia telah melaksanakan perjalanan atau safar dengan niat yang baik untuk mencari ridha Allah SWT.
Tak hanya bagi seorang muslim yang pergi haji, melaksanakan safar dengan tujuan mencari ridha Allah SWT juga dapat dilakukan dengan menunaikan ibadah umrah, menuntut ilmu, berdakwah, berperang di jalan Allah SWT, ataupun bersilaturahmi mengunjungi sanak saudara.
Bahkan Rasulullah SAW pun memerintahkan kepada umat muslim yang sehat tubuh dan akalnya untuk melakukan perjalanan (safar). Perintah ini juga telah termaktub dalam hadits, sebagaimana sabda Nabi SAW:
سَافِرُ وا تصحوا وَاغْرُ وا تَسْتَعْنُوا رواه أحمد
Artinya: "Bersafarlah niscaya kamu sehat dan pergilah berperang niscaya kamu memperoleh ghanimah" (HR. Ahmad).
Selain diikuti oleh malaikat sampai kepulangannya, ada riwayat lain yang menerangkan bahwa jemaah haji juga mendapatkan keutamaan yang teramat istimewa, yaitu dibanggakan oleh Allah SWT di depan para malaikat.
Disebutkan dalam buku Ensiklopedia Fikih Indonesia: Haji & Umrah oleh Ahmad Sarwat, jemaah haji yang berkumpul di Padang Arafah dengan taat, patuh dan tunduk kepada Allah SWT akan dibanggakan di hadapan para malaikat. Pernyataan ini bersandar pada riwayat hadits berikut:
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ رَسُول الله الله قال : مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرُ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِي بِمُ الْمَلَائِكَةَ
Artinya: Dari Aisyah RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada hari di mana Allah membebaskan hambanya dari api neraka kecuali hari Arafah. Dan sesungguhnya Allah condong kepada jemaah haji dan membanggakan mereka di depan para malaikat." (HR Muslim).
Oleh sebab itu, jemaah haji hendaknya dapat semakin menjadi orang yang saleh setelah pulang dari melaksanakan ibadahnya.
(dvs/dvs)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa
PBNU Kritik PPATK, Anggap Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Serampangan