Sholat Istikharah: Cara, Doa Setelah Sholat, dan Waktu Mengerjakannya

Sholat Istikharah: Cara, Doa Setelah Sholat, dan Waktu Mengerjakannya

Salsabila Azzahra Makka - detikHikmah
Selasa, 20 Jun 2023 11:45 WIB
Ilustrasi pria salat
Sholat istikharah. Foto: Getty Images/iStockphoto/agrobacter
Jakarta -

Sholat istikharah adalah sholat sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan serta meminta petunjuk dari Allah, jika dihadapkan pilihan yang terbaik untuk dilaksanakan.

Sholat ini sangat penting dilakukan karena manusia adalah makhluk yang lemah dan sangat membutuhkan pertolongan Allah dalam segala urusan. Setinggi apapun ilmu yang dimiliki, manusia tidak akan mengetahui perkara yang gaib.

Nah, dalam keadaan bingung dan khawatir salah pilih itulah kita dianjurkan mengerjakan sholat Istikharah. Bagaimana tata cara dan waktu terbaik mengerjakan sholat istikharah?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tata Cara Sholat Istikharah

Dilansir dari laman resmi NU Online, Sholat istikharah sangat mudah, dikerjakan sama seperti sholat sunnah lainnya, yakni dengan jumlah dua rakaat, yaitu sholat dua rakaat dengan niat istikharah:

أُصَلِّيْ سُنَّةَ الْاِسْتِخَارَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

ADVERTISEMENT

Artinya: "Aku berniat sholat istikharah dua rakaat karena Allah ta'ala."

Rakaat pertama setelah membaca surat al-Fatihah membaca surat Al-Kafirun, dan rakaat kedua setelah al-Fatihah membaca surat al-Ikhlas.

Setelah sholat istikharah, biasanya di dalam hati timbul rasa tenang dan mantap terhadap salah satu alternatif yang ada. Bisa juga hasil istikharah diketahui lewat mimpi, dengan isyarat dan simbol-simbol tertentu. Kalau masih ragu, istikharah dapat diulang dua atau tiga kali.

Dalil Sholat Istikharah

Dasar anjuran sholat istikharah adalah, sebagaimana dikutip Imam an-Nawawi dalam Al-Adzkar, sebuah hadits riwayat Imam al-Bukhari, Jabir bin Abdillah berkata:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يُعَلِّمُنَا الاسْتِخَارَةَ فِي الأُمُورِ كُلِّهَا كَمَا يُعَلِّمُنَا السُّورَةَ مِنْ الْقُرْآنِ يَقُولُ إذَا هَمَّ أَحَدُكُمْ بِالأَمْرِ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ مِنْ غَيْرِ الْفَرِيضَةِ

Artinya: "Rasulullah saw mengajari kami (para sahabat) untuk salat istikharah ketika menghadapi setiap persoalan, sebagaimana beliau mengajari kami semua surat dari Al-Quran. Beliau bersabda, 'Jika kalian ingin melakukan suatu urusan, maka kerjakanlah sholat sunnah dua rakaat ..."' (HR Bukhari).

Bacaan dan Doa Sholat Istikharah

Untuk bacaannya, sebagaimana dijelaskan Imam al-Ghazali dalam Ihya' 'Ulumiddin, pada rakaat pertama membaca surat Al-Fatihah dan surat Al-Kafirun; sementara pada rakaat kedua membaca surat Al-Fatihah dan surat Al-Ikhlas. Kemudian, selesai salam membaca doa berikut:

اللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيمِ فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلَا أَقْدِرُ وَتَعْلَمُ وَلَا أَعْلَمُ وَأَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ خَيْرٌ لِي فِي دِينِيْ وَدُنْيَايَ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ وَعَـاجِلِهِ وَآجِـلِهِ فَاقْدُرْهُ لِيْ وَبَارِكْ لِي فِيهِ ثُمَّ يَسِّرْهُ لِي وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ شَرٌّ لِي فِي دِينِيْ وَدُنْيَايَ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ عَاجِلِهِ وَآجِـلِهِ فَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاصْرِفْهُ عَنِّيْ وَاقْدُرْ لِي الْخَيْرَ أَيْنَـــمَا كَانَ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ وَ صَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku beristikharah dengan pengetahuan-Mu, aku memohon kekuatan dengan kekuatan-Mu, aku meminta kepada-Mu dengan kemuliaan-Mu. Sesungguhnya Engkau yang menakdirkan sementara aku tidak mampu melakukannya. Engkau yang Maha Tahu, sedangkan aku tidak tahu. Engkaulah yang mengetahui perkara yang gaib.

Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara ini baik bagiku dalam bagi agamaku, kehidupanku, akhir urusanku, duniaku, dan akhiratku, maka takdirkanlah hal tersebut untukku. Mudahkanlah untukku dan berkahilah ia untukku.

Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara tersebut jelek bagi agama, kehidupan, akhir urusanku, duniaku, dan akhiratku, maka palingkanlah aku darinya dan palingkanlah dia dariku. Takdirkanlah yang terbaik untukku apapun keadaannya. Sesungguhnya engkau Yang Maha Bisa atas segala sesuatu."

Setelah membaca doa, kemudian sebutkan permohonan yang ingin disampaikan. Doa ini bersumber dari salah satu hadits Nabi yang diriwayatkan Imam al-Bukhari dari hadits Jabir bin 'Abdillah. Selain itu bisa ditambahkan sholawat, salam, dan hamdalah pada akhir dan awal doa sebagaimana anjuran Imam an-Nawawi.

Waktu Shalat Istikharah

Waktu sholat Istikharah bisa dikerjakan di waktu kapanpun baik siang maupun malam. Namun ada waktu yang dilarang untuk sholat sunnah istikharah yaitu selepas sholat Subuh sampai matahari meninggi dan sesudah sholat Ashar sampai matahari tenggelam.

Berdasarkan sebuah Hadits Shahih dari Abu Said Al Khudri RA, bahwa ia mendengar Nabi Muhammad SAW bersabda, yang artinya : "Tidak ada Sholat Sesudah Sholat Subuh sampai Matahari Meninggi, dan tidak ada Sholat Sesudah Sholat Ashar sampai Matahari Tenggelam." (HR. Bukhari dan Muslim)

Sedangkan waktu terbaik untuk mengerjakan shalat Istikharah adalah, di waktu malam hari atau sekurang-kurangnya setelah mengerjakan shalat wajib Isya, hingga sebelum masuk waktu shalat wajib shubuh.

Ini berdasarkan suatu Hadits Shahih, Riwayat Imam Bukhari dan Muslim. Bahwa Nabi Muhammad Saw. bersabda, yang artinya: "Di setiap malam Allah Subhanahu wa ta'ala turun ke Langit dunia sampai tersisa sepertiga malam terakhir. Dan Allah SWT berkata, 'Adakah hambaku yang meminta sehingga pasti akan Aku berikan apa yang ia pinta. Adakah hambaku yg berdoa hingga pasti Aku akan kabulkan doa nya. Adakah Hambaku yang memohon ampunan (Beristighfar) sehingga aku akan ampuni dosanya." (HR Bukhari dan Muslim).

Petunjuk Setelah Shalat Istikharah

Konsep tersebut sesuai isi doa yang kita baca sebagaimana dijelaskan di atas. Hal ini juga ditegaskan oleh Syekh Muhammad az-Zabidi berikut:

وإن كان له فيها خيرة سهل الله أسبابها إلى أن تحصل فتكون عاقبتها محمودة، وإن تعذرت الأسباب، ولم يتفق تحصيلها فيعلم أن الله قد اختار تركها فلا يتألم لذلك، وسيحمد عاقبتها تركا كان أو فعلا

Artinya, "Jika dalam hal yang ingin kita lakukan dinilai baik menurut Allah, maka Allah akan memudahkan jalan dan memberi akhir yang baik pula. Sebaliknya, jika menurut Allah tidak baik maka kita akan dipersulit melakukannya. Dalam kondisi yang kedua ini hendaknya kita tidak menyesal sebab kita sulit meraihnya, karena pada dasarnya Allah telah memberi ganti yang lebih baik." (Muhammad az-Zabidi, Ithafus Sadatil Muttaqin, 2016: juz III, halaman 776).

Demikianlah shalat istikharah yang bisa kita amalkan. Tentu, karena istikharah sebagai bentuk doa, maka kita juga tidak boleh mengabaikan usaha lahir. Pendek kata, usaha dan doa harus dilakukan secara bersamaan. Berdoa tanpa usaha sama saja bohong, sementara berusaha tanpa doa seolah sombong.




(row/row)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads