6 Rukun Iman, Wajib Diamalkan Setiap Muslim

6 Rukun Iman, Wajib Diamalkan Setiap Muslim

Farah Ramadanti - detikHikmah
Senin, 19 Jun 2023 08:45 WIB
al-quran hikmah
Ilustrasi rukun Iman Foto: Getty Images/iStockphoto/karammiri
Jakarta -

Iman wajib diyakini dalam hati, diikrarkan dengan lisan, dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Adapun kewajiban umat muslim dalam memahami dan juga mengamalkan rukun iman sudah dijelaskan dalam ayat Al-Qur'an maupun hadits dari Rasulullah SAW.

Allah SWT berfirman dalam Surat An-Nisa ayat 136,

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ ءَامِنُوا۟ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَٱلْكِتَٰبِ ٱلَّذِى نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِۦ وَٱلْكِتَٰبِ ٱلَّذِىٓ أَنزَلَ مِن قَبْلُ ۚ وَمَن يَكْفُرْ بِٱللَّهِ وَمَلَٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَٰلًۢا بَعِيدًا

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah, Rasul-Nya, dan kepada kitab (Al Qur'an) yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya."

6 Rukun Iman dalam Islam

Merangkum buku Sejarah Peradaban Islam Terlengkap oleh Rizem Aizid, rukun iman termasuk pilar keimanan dalam Islam yang harus dimiliki oleh seorang muslim. Rukun iman juga bersanding melengkapi rukun Islam dalam memantapkan ketakwaan.

ADVERTISEMENT

Jumlah rukun iman ada 6 sebagaimana tercantum dalam Al-Qur'an dan hadits Jibril yang terdapat dalam kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim yang diriwayatkan Umar bin Khattab. Adapun isi dari keenam rukun iman adalah sebagai berikut:

1. Iman Kepada Allah SWT

Rukun iman yang pertama dan paling utama adalah iman kepada Allah SWT. Dalam hal ini, setiap umat muslim wajib mempercayai adanya Allah SWT walaupun tidak pernah melihat, mendengar, bahkan menyentuh-Nya.

Terkait iman kepada Allah tertuang dalam Al-Qur'an surat Al Araf ayat 54 yang menegaskan bahwa hanya Allah lah Sang Pencipta alam raya dan seisinya.

نَّ رَبَّكُمُ اللّٰهُ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ فِيْ سِتَّةِ اَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوٰى عَلَى الْعَرْشِۗ يُغْشِى الَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهٗ حَثِيْثًاۙ وَّالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُوْمَ مُسَخَّرٰتٍۢ بِاَمْرِهٖٓ ۙاَلَا لَهُ الْخَلْقُ وَالْاَمْرُۗ تَبٰرَكَ اللّٰهُ رَبُّ الْعٰلَمِيْنَ

Artinya: Sungguh, Tuhanmu (adalah) Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat. (Dia ciptakan) matahari, bulan dan bintang-bintang tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah! Segala penciptaan dan urusan menjadi hak-Nya. Maha Suci Allah, Tuhan seluruh alam.

2. Iman Kepada Malaikat

Rukun iman yang kedua yakni iman kepada Malaikat. Artinya, umat muslim perlu mengimani atau mempercayai 10 malaikat yang tidak pernah lelah beribadah kepada Allah SWT. Bukti bahwa malaikat merupakan makhluk ciptaan Allah SWT sudah dijelaskan dalam Surat Al-Anbiya ayat 19.

وَلَهُۥ مَن فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ وَمَنْ عِندَهُۥ لَا يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِهِۦ وَلَا يَسْتَحْسِرُونَ

Artinya: "Dan milik-Nya siapa yang di langit dan di bumi. Dan (malaikat-malaikat) yang di sisi-Nya, tidak mempunyai rasa angkuh untuk menyembahnya dan tidak (pula) merasa letih."

3. Iman Kepada Kitab

Umat muslim juga wajib mengimani dan mengetahui kitab-kitab-Nya. Sebab, hal tersebut dimaknai dengan meyakini serta mempercayai keberadaan kitab-kitab yang diturunkan Allah SWT.

Selain Al-Quran yang merupakan pedoman hidup umat muslim, Allah SWT juga memerintahkan umatnya untuk mengimani sejumlah kitab lainnya, yang diturunkan sebelum masa kenabian Rasulullah SAW seperti Taurat, Zabur, dan Injil.

Hal tersebut telah dijelaskan dalam Surat Ali Imran ayat 3:

نَزَّلَ عَلَيْكَ ٱلْكِتَٰبَ بِٱلْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَأَنزَلَ ٱلتَّوْرَىٰةَ وَٱلْإِنجِيلَ

Artinya: "Dia menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil."

4. Iman Kepada Rasul

Rukun iman berikutnya adalah mengimani kepada Rasul. Dalam hal ini, umat muslim diwajibkan untuk beriman kepada para Rasul Allah SWT.

Abdul Hadi Awang menyebutkan dalam bukunya Beriman Kepada Rasul setiap muslim wajib beriman pada Rasul karena setiap Rasul Allah termasuk orang yang sempurna (insani kamil), memiliki sifat terjaga dari segala perbuatan dosa (maksum), serta apa yang disampaikan merupakan wahyu dari Allah SWT, bukan semata-mata hawa nafsu sendiri.

Penjelasan mengenai Rasul telah tertuang dalam Al-Qur'an surat Al-An'am ayat 48, sebagaimana firman Allah:

وَمَا نُرْسِلُ ٱلْمُرْسَلِينَ إِلَّا مُبَشِّرِينَ وَمُنذِرِينَ ۖ فَمَنْ ءَامَنَ وَأَصْلَحَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

Artinya: "Dan tidaklah Kami mengutus para rasul itu melainkan untuk memberikan kabar gembira dan memberi peringatan. Barangsiapa yang beriman dan mengadakan perbaikan, maka tak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati."

5. Iman Kepada Hari Akhir

Setiap umat Islam wajib mengimani dan mempercayai bahwa hari akhir atau kiamat pasti akan datang. Namun, hanya Allah SWT yang tahu kapan hari akhir tersebut akan datang. Meski demikian, manusia dapat mengetahui sejumlah tanda-tanda menjelang akhir zaman dan mendekati kiamat.

Hal tersebut sebagaimana yang terdapat dalam Al-Qur'an surat Al Araf ayat 187:

يَسْـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلسَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَىٰهَا ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِندَ رَبِّى ۖ لَا يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَآ إِلَّا هُوَ ۚ ثَقُلَتْ فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ لَا تَأْتِيكُمْ إِلَّا بَغْتَةً ۗ يَسْـَٔلُونَكَ كَأَنَّكَ حَفِىٌّ عَنْهَا ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِندَ ٱللَّهِ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ

Artinya: Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: "Bilakah terjadinya?" Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba". Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang hari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui".

6. Iman Kepada Qada dan Qadar

Rukun iman yang terakhir adalah mengimani Qada dan Qadar. Qada adalah ketetapan Allah SWT sejak sebelum penciptaan alam semesta (sejak zaman azali), sedangkan Qadar adalah perwujudan ketetapan Allah SWT (qadha) yang disebut takdir.

Jadi, Qada adalah rencana dan Qadar adalah perwujudan atau kenyataan, sehingga kedua hal tersebut saling berkaitan dan tak bisa dipisahkan. Allah SWT berfirman mengenai Qada dan Qadar dalam Surat Al-Ahzab ayat 38, yakni:

مَّا كَانَ عَلَى ٱلنَّبِىِّ مِنْ حَرَجٍ فِيمَا فَرَضَ ٱللَّهُ لَهُۥ ۖ سُنَّةَ ٱللَّهِ فِى ٱلَّذِينَ خَلَوْا۟ مِن قَبْلُ ۚ وَكَانَ أَمْرُ ٱللَّهِ قَدَرًا مَّقْدُورًا

Artinya: "Tidak ada suatu keberatan pun atas Nabi tentang apa yang telah ditetapkan Allah baginya. (Allah telah menetapkan yang demikian) sebagai sunnah-Nya pada nabi-nabi yang telah berlalu dahulu. Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku."

Itulah seluruh 6 rukun iman yang wajib diamalkan oleh setiap muslim dilengkapi dengan penjelasan dalilnya dalam Al-Qur'an. Semoga bermanfaat.




(dvs/dvs)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads