Keutamaan Puasa Dzulhijjah 10 Hari: Jadi Amal Paling Utama

Keutamaan Puasa Dzulhijjah 10 Hari: Jadi Amal Paling Utama

Nilam Isneni - detikHikmah
Jumat, 16 Jun 2023 13:15 WIB
Senior Muslim woman preparing food
Ilustrasi keutamaan puasa Dzulhijjah 10 hari. Foto: iStock
Jakarta -

Umat Islam bisa mengerjakan puasa sunnah bulan Dzulhijjah tepatnya pada 10 hari pertamanya. Rasulullah SAW pernah memberitahukan mengenai keutamaan puasa Dzulhijjah 10 hari ini.

Bulan Dzulhijjah termasuk bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT. Hal ini dijelaskan oleh Abu Abdil A'la Hari Ahadi dalam buku Bekal Ilmu di Awal Dzuhijjah yang bersandar pada firman Allah SWT,

اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ ٣٦

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa." (QS At-Taubah:36)

Rasulullah SAW juga bersabda dan menjelaskan mengenai empat bulan yang mulia tersebut,

ADVERTISEMENT

إِنَّ الزَّمَانَ قَدْ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّهُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ. ثَلَاثٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ

Artinya: "Sesungguhnya waktu telah berputar sebagaimana mestinya, hal itu ditetapkan pada hari Allah menciptakan langit dan bumi. Dalam setahun ada dua belas bulan, di antaranya ada empat bulan haram (bulan mulia). Tiga berturut-turut, yaitu Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan al-Muharram, lalu Rajab (yang selalu diagungkan) Bani Mudhar, yaitu antara Jumadil Akhir dan Sya'ban." (HR Bukhari dan Muslim)

Bulan haram diartikan sebagai bulan yang terhormat dan mulia. Terdapat beberapa amalan yang dapat dilakukan pada bulan-bulan ini misalnya saja dengan berpuasa.

Muhammad Syafii Masykur dalam buku Minhajul Muslimah menjelaskan bahwa keistimewaan bulan Dzulhijjah ini terletak pada awal bulan, yaitu tanggal 1-10 Dzulhijjah. Pada awal bulan itu, disunnahkan untuk berpuasa, yaitu dari tanggal 1-9. Sementara itu, untuk tanggal 10 Dzulhijjah diharamkan berpuasa karena hari itu merupakan Hari Raya Idul Adha.

Dalil mengenai puasa 10 hari pertama Dzulhijjah bersandar pada hadits yang menyebut bahwa Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkan puasa 10 hari bulan Dzulhijjah. Hadits ini dinukil Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi dalam Kitab Al-Wajiz fi Fiqh As-Sunnah Sayyid Sabiq.

Dari Hafshah RA dia berkata,

"Empat hal yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah SAW yaitu: puasa Asyura (10 Muharram), puasa 10 hari bulan Dzulhijjah, puasa 3 hari setiap bulan, dan salat 2 rakaat sebelum salat fajar (subuh)." (HR Ahmad dan An-Nasa'i)

Menurut hadits yang berasal dari Ibnu Abbas RA, keutamaan puasa Dzulhijjah 10 hari adalah menjadi amal yang paling utama, melebihi jihad di jalan Allah SWT.

مَا الْعَمَلُ فِي أَيَّامٍ أَفْضَلَ مِنْهُ فِي عَشْرِ ذِي الْحِجَّةِ. قَالُوا : يَا رَسُولَ اللهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللهِ. قَالَ: وَلاَ الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللهِ إِلا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فِي سَبِيلِ اللهِ ، ثُمَّ لاَ يَرْجِعُ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْء

Artinya: "Tidak ada amal yang lebih utama daripada sepuluh hari bulan Dzulhijjah. Mereka (para sahabat) bertanya, "Wahai Rasulullah, tidak pula jihad di jalan Allah?" Beliau menjawab, "Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali seorang laki-laki keluar dengan jiwa dan hartanya di jalan Allah kemudian ia tidak kembali membawa sesuatu." (HR Ibnu Majah dan lainnya)

Saat melaksanakan puasa bulan Dzulhijjah, pada tanggal 9 Dzulhijjah merupakan hari Arafah yang mana memiliki keistimewaan pula. Disebut hari Arafah karena pada tanggal tersebut umat Islam sedunia sedang menunaikan ibadah haji dan berkumpul di Padang Arafah.

Puasa Arafah ini disunnahkan bagi kaum muslimin yang tidak melaksanakan ibadah haji. Di mana keutamaan berpuasa Arafah ini dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam hadits,

صَوْمُ عَرَفَةَ كَفَّارَةُ سَنَتَيْنِ سَنَةٍ قَبْلَهُ وَسَنَةٍ بَعْدَهُ

Artinya: "Puasa Arafah adalah dapat menghapus dosa dua tahun: satu tahun sebelumnya dan satu tahun sesudahnya." (HR Al-Baihaqi)

Tak hanya puasa, amal saleh lain yang dikerjakan pada 10 hari pertama Dzulhijjah juga amat dicintai oleh Allah SWT. Sebagaimana diterangkan dalam riwayat Ibnu Umar RA. Ia berkata, Nabi SAW bersabda,

مَا مِنْ أَيَّامٍ أَعْظَمُ عِنْدَ اللَّهِ وَلَا أَحَبُّ إِلَيْهِ الْعَمَلُ فِيهِنَّ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ الْعَشْرِ

Artinya: "Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal saleh di dalamnya lebih dicintai oleh-Nya daripada hari yang sepuluh (sepuluh hari pertama dari Dzulhijjah)." (HR Ahmad, dishahihkan Syaikh Ahmad Syakir)




(kri/kri)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads