Aus dan Khazraj, Suku yang Huni Madinah sebelum Islam Datang

Aus dan Khazraj, Suku yang Huni Madinah sebelum Islam Datang

Nilam Isneni - detikHikmah
Selasa, 13 Jun 2023 18:30 WIB
Ilustrasi kafilah suku Quraisy yang melakukan perjalanan dagang dalam dua musim.
Ilustrasi suku yang menghuni Madinah sebelum Islam datang. Foto: Getty Images/iStockphoto/EP-stock
Jakarta -

Sebelum Islam datang ke Madinah, kota ini memiliki dua suku yaitu suku Aus dan Khazraj. Kedua suku tersebut saling bermusuhan dan sering kali bertengkar.

Merujuk dari Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad karya Moenawar Chalil, nama Aus dan Khazraj ini berasal dari dua orang laki-laki kakak-beradik. Keturunan mereka terbagi menjadi dua golongan yang akhirnya saling bermusuhan.

Kedua kelompok ini mempunyai anggota yang sama banyaknya dan sama kuatnya. Peperangan di antara kedua golongan ini tidak pernah berhenti selama 120 tahun dan belum ada pihak yang menang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kedua golongan ini sama-sama memegang kekuasaan di Madinah. Hingga datangnya bangsa Yahudi ke Madinah membuat situasinya berubah.

Tepat pada tahun ke-10 dari kenabian Muhammad SAW kedua golongan ini berperang sangat hebat sehingga sebagian pemimpin mereka banyak yang tewas. Pada waktu itu, yang mendapat kemenangan adalah golongan Khazraj karena mempunyai lebih banyak jumlah anggotanya daripada golongan Aus.

ADVERTISEMENT

Selain itu golongan Khazraj mendapat bantuan senjata dan bala tentara dari kaum Yahudi Bani Nadhir dan Bani Qainuqa, sedangkan golongan Aus hanya memperoleh bantuan dari kaum Yahudi Bani Quraizhah.

Jelas saja, hal itu membuat golongan Aus mengalami kekalahan, mereka kemudian mengirimkan dua orang utusan ke Kota Makkah dengan maksud meminta bantuan kaum Quraisy.

Dua orang utusan itu bernama Iyas bin Mu'az dan Anas bin Rafi. Ketika mereka sampai di Makkah, mereka bertemu dengan Nabi Muhammad SAW. Beliau mengajak mereka berbincang dan membaca ayat-ayat Al-Qur'an.

Waktu Iyas bin Mu'adz tertarik dan hendak mengikuti seruan Nabi Muhammad SAW mukanya ditampar dan tangannya ditarik oleh kawannya Anas bin Rafi' seraya memperingatkan, "Tinggalkan orang ini! Kedatangan kita kemari bukannya hendak mengurus perkara ini. Marilah kita menyampaikan tujuan perjalanan kita ini!"

Karena kalangan Quraisy pada masa itu sedang sibuk memadamkan cahaya pergerakan Nabi Nabi Muhammad SAW, maka permintaan bantuan utusan Aus tidak dikabulkan. Kembalilah kedua orang utusan Aus itu ke Madinah dengan tangan hampa.

Ketika mereka tiba kembali di Madinah, di sana baru terjadi peperangan antara golongan Aus dan Khazraj. Kali ini, golongan Aus yang menang. Kitab-kitab tarikh meriwayatkan bahwa peperangan ini adalah peperangan terakhir di antara mereka karena sesudah itu pemimpin-pemimpin dan pemuka-pemuka dari kedua golongan tersebut banyak yang menjadi pengikut Nabi Muhammad SAW.

Moenawar Chalil turut menjelaskan dalam Kelengkapan Tarik Nabi Muhammad SAW II mengenai kelicikan kaum Yahudi dalam mengadu domba kedua suku Madinah tersebut.

Sudah menjadi kebiasaan kaum Yahudi, setiap mereka mendapat penindasan dan pengusiran dari bangsa lain, mereka lalu pindah ke tanah (negara) lain. Banyak di antara mereka yang mengembara dan menetap di Semenanjung Arab di masa itu.

Setelah Titus menyerang negara mereka (Yerusalem), tiga suku kaum Yahudi yang kuat dari Yerusalem pindah ke kota Yatsrib (Kota Madinah di masa sebelum Islam datang), yaitu Yahudi Bani Qainuqa', Yahudi Bani Nadhir, dan Yahudi Bani Quraizhah.

Mereka menetap di Kota Madinah dan sekelilingnya sehingga dapat memegang kunci perekonomian penduduk asli di sana dan Kota Madinah menjadi benteng pertanian mereka.

Kala itu, mereka dapat pula memercikkan api peperangan di antara orang-orang Arab musyrikin penduduk asli Madinah, yaitu yang terkenal dengan kaum Aus dan kaum Khazraj. Kedua suku ini berperang dengan tidak ada hentinya karena politik "adu domba" kaum Yahudi.




(kri/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads