Hukum Mengingkari Hadits, Benarkah Pedoman Islam hanya Al-Qur'an?

Hukum Mengingkari Hadits, Benarkah Pedoman Islam hanya Al-Qur'an?

Devi Setya - detikHikmah
Minggu, 28 Mei 2023 06:00 WIB
hikmah
ilustrasi muslim yang berpedoman pada al-quran dan sunnah Foto: Getty Images/ibnjaafar
Jakarta -

Umat Islam memiliki sumber ajaran sekaligus pedoman hidup berupa Al-Qur'an dan hadits. Sayangnya ada segelintir umat Islam yang mengingkari hadits dan menolak keberadaan Sunnah sebagai salah satu ajaran Islam.

Mengutip buku Memahami Ilmu Hadis oleh Asep Herdi, bahwa ingkar sunnah secara bahasa terdiri dari dua kata yakni ingkar dan sunnah. Kata ingkar berasal dari kata ankara-yunkiru yang artinya "menolak atau mengingkari". Sedangkan sunnah memiliki arti "jalan yang dijalani terpuji atau tidak".

Kelompok ingkar sunnah tidak mempercayai sunnah yang diajarkan Nabi Muhammad SAW dan tidak menggunakannya sebagai pedoman hidup sebagai umat Islam. Golongan ini hanya percaya terhadap Al-Qur'an saja dan mengingkari sunnah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip buku Pengantar Ilmu Hadits oleh Lukman Hakim dijelaskan bahwa golongan orang yang mengingkari hadits sebenarnya sudah ada sejak lama. Orang-orang zaman dahulu dan bahkan zaman sekarang mengira bahwa Al-Qur'an dengan berbagai macam penunjukannya adalah sebagai sumber hukum, dan wajib mencukupkan dengannya saja.

Dalil yang menjadi dasar anggapan ini adalah penggalan surat Al Maidah ayat 3 dan An- Nahl ayat 89.

ADVERTISEMENT

Adapun yang bersumber dari Rasulullah, dalam kapasitasnya sebagai imam bagi kaum muslimin, sebatas apa yang diajarkan untuk kemaslahatan umat, adalah merupakan ijtihad beliau yang dapat berubah sesuai kondisi dan bukan syariat yang bersifat umum bagi kaum muslimin di segala tempat dan keadaan.

Tentu saja anggapan ini adalah syubhat yang menyimpang. Sebab mengikuti As-Sunnah adalah juga mengikuti Al-Qur'an, di mana Allah telah perintahkan kita untuk mengikuti Rasul-Nya.

Sebagai contoh, seumpama kita tidak mengambil hukum-hukum syariat kecuali apa yang terdapat dalam Al-Qur'an, tentulah kita tidak mengetahui jumlah raka'at salat, batasan zakat, perincian manasik haji, dan semua hukum yang terkait dengan ibadah dan muamalat. Karena sesungguhnya semua itu dijelaskan secara rinci melalui hadits.

Macam-Macam Kelompok yang Mengingkari Hadits

Dalam bukunya Pemikiran Modern Dalam Sunah: Pendekatan Ilmu Hadis, Abdul Majid menyebutkan terdapat beberapa macam kelompok yang mengingkari hadits, diantaranya adalah sebagai berikut:

Ingkar Sunnah Mutlak

Mereka adalah kelompok yang menolak hadits dan Sunnah sebagai sumber hukum baik sunnah praktis maupun mutawatirah. Pengingkar sunnah ini tidak mengimani Rasul Allah yakni Nabi Muhammad SAW dan dilatarbelakangi oleh kemurtadan.

Ingkar Sunnah Kulli

Ingkar sunnah kulli artinya adalah mereka yang menolak kehujahan sistem periwayatan sunnah yang terjadi setelah masa Rasulullah SAW, secara mutawatir dan ahad. Orang yang ingkar sunnah kulli menolak pengamalan seluruh sunnah yang diriwayatkan.

Ingkar Sunnah Syibh Kulli

Kelompok ini adalah mereka yang menerima hadis mutawatir saja dan menolak seluruh sunnah ahad. Namun mereka menyebut bahwa hadis mutawatir tidak mungkin terjadi karena sulitnya persyaratan yang ditentukan oleh para ulama.

Ingkar Sunnah Juz'i

Pengingkar sunnah juz'i adalah orang-orang yang menolak sunnah ahad yang shahih. Mereka menganggapnya bertentangan dengan Al-Qur'an dan bertentangan dengan sains.

Dalam Al-Qur'an, hadits dijelaskan sebagai hukum yang tegas. Dalam surat Al Hasyr ayat 7, Allah SWT berfirman:

"Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah..." (QS. Al Hasyr: 7)".




(dvs/erd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads