Apakah Kambing Kurban Harus Jantan?

Apakah Kambing Kurban Harus Jantan?

Nilam Isneni - detikHikmah
Kamis, 25 Mei 2023 18:00 WIB
ANAHEIM, CALIFORNIA - AUGUST 09: A herd of goats graze on drought-stressed land as part of city wildfire prevention efforts on August 9, 2022 in Anaheim, California. The environmentally friendly tactic reduces the potential for wildfires with goats consuming combustible dry grass and brush, along with non-native plants, in fire-prone areas. Nearly three-quarters of the state of California is in extreme or exceptional drought, amid a climate change-fueled megadrought in the Southwestern United States. (Photo by Mario Tama/Getty Images)
Ilustrasi kambing kurban, apakah harus jantan? Foto: Getty Images/Mario Tama
Jakarta -

Kambing jantan biasa dipilih sebagai hewan kurban. Menurut syariat, apakah kambing kurban harus jantan?

Kurban merupakan nama bagi setiap hewan yang disembelih seperti unta, sapi, dan kambing pada Hari Raya Kurban atau hari Tasyriq dengan tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya al-Faifi dalam Kitab Al-Wajiz fi Fiqh As-Sunnah Sayyid Sabiq menjelaskan keutaman berkurban bersandarkan hadits yang diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dari Aisyah RA, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda,

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

مَا عَمِلَ آدَمِيٌّ مِنْ عَمَلِ يَوْمَ النَّحْرِ أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ مِنْ إِهْرَاقِ الدَّم إِنَّهَا لَتَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَة بِقُرُونَهَا وَأَشْعَارِهَا وَأَخْلَافِهَا وَأَنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنْ الله بمَكان قَبْلَ أَنْ يَقَعَ مِنْ الْأَرْضِ فَطِيبُوا بِهَا نَفْسًا

Artinya: "Tidak ada amalan manusia pada hari raya Kurban yang dicintai Allah melebihi amalan mengalirkan darah (menyembelih hewan). Sesungguhnya hewan kurban itu akan datang pada Hari Kiamat beserta tanduk-tanduknya, bulu-bulu, dan kuku-kukunya. Sungguh, sebelum darah kurban itu mengalir ke tanah, pahalanya telah diterima di sisi Allah. Oleh sebab itu, tenangkanlah jiwa kalian dengan berkurban."

ADVERTISEMENT

Dijelaskan lebih lanjut, hukum berkurban adalah sunnah muakkadah (sangat dianjurkan) dan makruh bagi orang yang mampu jika tidak mengerjakannya.

Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Anas RA, bahwasanya Nabi Muhammad SAW berkurban dengan dua ekor kambing yang bertanduk dan gemuk. Beliau menyembelihnya sendiri seraya menyebut nama Allah SWT dan bertakbir.

Pembahasan kurban ini juga turut dijelaskan oleh Kitab Fiqhul Islam wa Adillatuhu Juz 4 karya Wahbah az-Zuhaili bahwa menurut mazhab Syafi'i bahwa hewan kurban yang paling utama adalah unta lalu sapi lalu domba dan terakhir adalah kambing.

Hal tersebut didasarkan pada hewan yang paling banyak dagingnya, sehingga lebih bermanfaat bagi fakir miskin. Di samping itu, Rasulullah SAW sendiri juga bersabda,

من اغْتَسَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ غُسل الجنابة ثم رَاحَ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَدَنَةٌ، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَة الثانية فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَقَرَةً، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّالِثَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ كَبْشًا أَقْرَن

Artinya: "Siapa yang mandi junub pada hari Jumat lalu langsung berangkat (ke masjid pada saat paling awal), maka seakan-akan ia telah berkurban dengan seekor unta. Selanjutnya, jika ia berangkat pada periode kedua (setelah orang yang pertama), maka seakan-akan ia telah berkurban dengan seekor sapi. Selanjutnya, jika ia berangkat pada periode ketiga (setelah orang yang kedua), maka seakan-akan ia telah berkurban dengan seekor domba jantan yang bertanduk."

Secara lebih lanjut dijelaskan bahwa, berkurban dengan domba jantan lebih utama dari domba betina. Namun jika domba betina adalah yang lebih unggul, maka ialah yang lebih utama diperuntukkan sebagai kurban.

Pernyataan tersebut menukil dari Imam Syaukhani dalam Kitab Nailul Authaar bahwa jenis jantan dari domba atau kambing lebih utama untuk dikurbankan apabila dalam kondisi dikebiri atau dibuang testisnya.

Di dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Ahmad dari Abu Rafi dijelaskan, "Rasulullah berkurban dengan dua domba jantan putih yang dikebiri." Lebih lanjut, az-Zaila'i berkata dalam Nashbur Raayah bahwa hadits dengan makna senada juga diriwayatkan dari Jabir RA, Aisyah RA, Abu Hurairah RA, dan Abu Darda RA.

Oleh karena itu, secara berurutan, yang lebih utama adalah hewan jantan yang dikebiri, jika tidak ada barulah dipilih yang betina. Selanjutnya, hewan yang berbulu putih dan bertanduk lebih utama dari yang lainnya.

Adapun pendapat dari mazhab Syafi'i dan Hambali dalam hal hewan yang paling baik dikurbankan adalah (secara berurutan) yaitu unta, baik yang jantan atau betina (karena unta adalah yang paling banyak dagingnya), lalu sapi, lalu domba, lalu yang terakhir kambing (sebab daging domba lebih enak dari daging kambing).




(kri/kri)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads