Hukum Mengeluarkan Zakat Mal Bagi yang Sudah Memenuhi Syarat

Zakat Mal merupakan salah satu zakat yang harus dikeluarkan dalam Islam. Namun, masih belum banyak yang mengetahui tentang zakat mal dan hukum membayar zakat mal, berikut ini pengertian Zakat mal dan beberapa informasi berkaitan dengan zakat mal:

Pengertian Zakat Maal

Mengutip dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Maal berasal dari bahasa Arab artinya harta atau kekayaan (al-amwal, jamak dari kata maal) yakni "segala hal yang diinginkan manusia untuk disimpan dan dimiliki" (Lisan ul-Arab). Sedangkan harta dalam Islam merupakan sesuatu yang boleh atau dapat dimiliki dan digunakan sesuai kebutuhannya.

Secara pengertian, zakat maal adalah zakat yang dikenakan atas segala jenis harta, yang secara zat maupun substansi perolehannya tidak bertentangan dengan ketentuan agama. Lalu, Menurut UU No 38 tahun 1999, Zakat adalah harta yang wajib disisihkan oleh orang muslim sesuai dengan ketentuan agama untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya.

Zakat mal atau disebut juga dengan zakat harta karena memiliki hubungan dengan harta seperti hewan ternak, simpanan kekayaan seperti uang, emas, surat berharga, penghasilan profesi, aset perdagangan, hasil barang tambang atau hasil laut, hasil sewa aset dan lain sebagainya.

Zakat Mal juga bagian dari kekayaan kekayaan seseorang yang wajib di keluarkan untuk golongan orang-orang tertentu, setelah dimiliki selama jangka waktu tertentu dalam jumlah minimal tertentu.

Hukum Mengeluarkan Zakat Maal

Mengutip dari laman Baznas Yogyakarta, dalam Islam, mengeluarkan zakat mal bagi yang sudah memenuhi syarat hukumnya adalah wajib.

Dalam e book berjudul Zakat, Ketentuan dan Pengolahannya karya dari Dr. Ahmad Sudirman Abbas menjelaskan Zakat mal ini akan dikeluarkan oleh muzaki (wajib zakat) melalui amil zakat resmi untuk diserahkan kepada mustahik (orang yang berhak menerima zakat). Apabila mengeluarkan zakat mal harus dilakukan dengan perhitungan yang baik dan benar sesuai syariat Islam.

Syarat Harta yang Dikenakan Zakat Maal

Dalam UU No. 23 Tahun 2011, zakat maal meliputi:

• Emas, perak, dan logam mulia lainnya
• Uang dan surat berharga lainnya
• Perniagaan
• Pertanian, perkebunan, dan kehutanan
• Peternakan dan perikanan
• Pertambangan
• Perindustrian
• Pendapatan dan jasa
• Rikaz.

Mengutip dari laman Zakat.or.id, terdapat syarat-syarat harta yang wajib dizakati bagi mustahik untuk dikeluarkan sebesar 2,5%. Syarat wajib seseorang umat Islam wajib melaksanakan rukun islam yakni

• Kepemilikan penuh
• Harta halal dan diperoleh secara halal
• Harta yang dapat berkembang atau diproduktifkan (dimanfaatkan)
• Mencapai nishab
• Melebihi kebutuhan pokok
• Bebas dari hutang
• Kepemilikan mencapai satu haul penuh atau dapat ditunaikan saat panen.

Keutamaan dan Manfaat Zakat

Masih mengutip dari bukunya Dr. Ahmad Sudirman Abbas tentang Zakat dan pengelolaannya, adapun keutamaan dan manfaat zakat yang dikemukakan oleh Al Sayyid Salim yakni

• Dengan berzakat Allah SWT akan menumbuh kembangkan dan memberikan keuntungan bagi muzakki
• Zakat yang telah ditunaikan merupakan salah satu sifat yang dimiliki oleh orang-orang baik penghuni surga
• Zakat dapat membersihkan harta yang belum dibersihkan dan membuka pintu-pintu rezeki
• Zakat merupakan wasilah datangnya berbagai kebaikan dan sebaliknya tidak berzakat menyebabkan terputusnya aliran kebaikan
• Zakat menurut agama berfungsi sebagai penghapus berbagai kekhilafan dan penebus dosa
• Zakat dapat membersihkan keberadaan akhlak yang merupakan dasar manusia
• Zakat dapat berfungsi sebagai penolong bagi kaum fakir dan mereka yang menghajatkan
• Zakat merupakan bentuk syukur nikmat atas harta yang telah diperoleh.

Nah itulah beberapa pengertian, syarat, hingga hukum wajib membayar zakat mal. Semoga dapat membantu detikers dalam mengetahui informasi seputar zakat.

Video: Analogi Sri Mulyani soal Pajak dan Zakat Sudah Tepat?

Video: Analogi Sri Mulyani soal Pajak dan Zakat Sudah Tepat?