Mengenal Mukjizat Aqliyah, Pahami Bedanya dengan Kauniyah

Mengenal Mukjizat Aqliyah, Pahami Bedanya dengan Kauniyah

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Minggu, 07 Mei 2023 14:03 WIB
Silhouette muslim dua to Allah over mosque sunset background
Ilustrasi mukjizat (Foto: Getty Images/iStockphoto/Boonyachoat)
Jakarta -

Mukjizat aqliyah adalah salah satu dari dua macam bentuk mukjizat. Biasanya, mukjizat ini sama artinya dengan keajaiban yang dianugerahkan kepada para nabi dan rasul.

Menurut buku Akidah Akhlak tulisan Harjan Syuhada dan Fida' Abdilah, kata mukjizat berasal dari bahasa Arab yaitu mu'jiz yang artinya keajaiban. Sementara itu, mukjizat adalah bentuk jamak dari kata mu'jiz tadi, sehingga maknanya jika ditinjau secara bahasa ialah keajaiban-keajaiban.

Dari segi istilah, mukjizat didefinisikan sebagai keajaiban atau kelebihan luar biasa yang dimiliki para nabi dan rasul. Mukjizat ini diberikan oleh Allah kepada nabi dan rasul untuk melawan orang-orang yang mengingkari kenabian utusan Allah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adanya mukjizat menjadi bukti bahwa mereka yang diutus oleh Allah SWT memiliki kelebihan yang tidak dimiliki manusia lainnya. Mukjizat dibedakan atas dua macam, yaitu mukjizat aqliyah dan kauniyah.

Apa Itu Mukjizat Aqliyah?

Menukil dari Buku Panduan Lengkap Agama Islam terbitan Tim Darul Ilmi, mukjizat aqliyah adalah mujizat yang hanya dapat dipahami oleh akal dan pikiran. Contoh dari mukjizat ini adalah Al-Qur'an.

ADVERTISEMENT

Al-Qur'an memiliki keistimewaan yang luar biasa, mulai dari keindahan bahasa yang bernilai sastra dan berlaku sepanjang zaman. Mukjizat aqliyah tidak terbatas oleh waktu.

Tentu berbeda dengan mukjizat kauniyah. Mukjizat kauniyah adalah mukjizat yang tampak dan dapat ditangkap secara panca indera, sebagai contoh tongkat Nabi Musa AS ketika berubah menjadi ular dan membelah lautan.

Mengacu pada sumber yang sama, yaitu buku Akidah Akhlak, mukjizat kauniyah juga disebut sebagai mukjizat terbatas atau hisiyah.

Dua Macam Mukjizat dari Segi Sifatnya

Dari segi sifatnya, mukjizat juga terbagi ke dalam dua macam yaitu mukjizat hisiyah dan mukjizat maknawiyah. Simak pemaparan lengkapnya di bawah ini.

1. Mukjizat Hisiyah

Mukjizat hisiyah dapat didengar, dirasakan, dan dipegang. Mukjizat ini ditujukan kepada orang biasa yang kurang mampu menggunakan akal pikirannya dengan baik.

2. Mukjizat Maknawiyah

Adapun, mukjizat maknawiyah diartikan sebagai mukjizat yang tak dapat dilihat, dirasakan, dicium, dan dipegang. Mukjizat ini hanya bisa dimengerti oleh orang yang berpikiran sehat, berbudi luhur, dan berperasaan halus yang dapat menerima petunjuk Al-Qur'an.

Mukjizat Para Nabi dan Rasul

1. Mukjizat Nabi Muhammad SAW

Selain Al-Qur'an, masih banyak mukjizat yang diberikan oleh Allah kepada Rasulullah SAW, apa saja?

  • Memancarkan air dari celah-celah jari tangannya ektika beliau kehausan di padang pasir dan tidak menemukan air untuk diminum
  • Peristiwa Isra' Miraj sebagai mukjizat aqliyah Nabi Muhammad
  • Dapat membelah Bulan
  • Terbenamnya kaki kuda Suraqah ketika mengejar Nabi SAW

2. Mukjizat Nabi Isa AS

Nabi Isa AS juga dikaruniai berbagai mukjizat oleh Allah SWT, antara lain sebagai berikut:

  • Membuat burung dari tanah dan menghidupkannya atas izin Allah SWT
  • Menyembuhkan orang sakit buta hingga dapat melihat kembali
  • Menyembuhkan orang sakit kolera
  • Menghidupkan orang yang telah wafat atas izin Allah
  • Mengetahui apa yang disimpan seseorang di dalam rumahnya

3. Mukjizat Nabi Nuh AS

Nabi Nuh AS diberikan mukjizat yang luar biasa hebatnya. Kala itu, di zaman yang belum mengenal teknik pembuatan perahu, beliau dapat membuat perahu yang sangat besar.

Nabi Nuh mengajak kaumnya agar beriman dan mentauhidkan Allah SWT. Sayangnya, banyak kaum beliau yang justru ingkar terhadap agama Allah, termasuk putranya yang bernama Kan'an.

Allah SWT lantas memerintahkan Nabi Nuh untuk membuat perahu untuk menghadapi banjir yang besar. Setelah perahu selesai dibuat, terjadilah bencana banjir yang menenggelamkan seluruh penduduk kafir, kecuali Nabi Nuh dan para pengikutnya yang beriman.

Peristiwa tersebut bahkan diabadikan dalam surat Hud ayat 37,

وَٱصْنَعِ ٱلْفُلْكَ بِأَعْيُنِنَا وَوَحْيِنَا وَلَا تُخَٰطِبْنِى فِى ٱلَّذِينَ ظَلَمُوٓا۟ ۚ إِنَّهُم مُّغْرَقُونَ

Arab latin: Waṣna'il-fulka bi`a'yuninā wa waḥyinā wa lā tukhāṭibnī fillażīna ẓalamụ, innahum mugraqụn

Artinya: "Dan buatlah bahtera itu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami, dan janganlah kamu bicarakan dengan Aku tentang orang-orang yang zalim itu; sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan,"

Demikian pembahasan tentang mukjizat aqliyah beserta informasi terkait. Semoga penjelasan di atas dapat menambah keimanan kita, Aamiin.




(aeb/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads