Kemunculan Lidah Api di Yaman sebagai Tanda Akhir Datangnya Hari Kiamat

Kemunculan Lidah Api di Yaman sebagai Tanda Akhir Datangnya Hari Kiamat

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Sabtu, 29 Apr 2023 06:00 WIB
Ilustrasi Api
Ilustrasi lidah api (Foto: Getty Images/iStockphoto/OlgaMiltsova)
Jakarta -

Kiamat merupakan hari akhir yang wajib dipercayai oleh umat Islam. Bahkan, mempercayai datangnya hari kiamat termasuk ke dalam salah satu rukun iman.

Walau begitu, tidak ada informasi pasti terkait kapan tibanya hari kiamat. Namun, Allah SWT menjelaskan sejumlah tanda-tanda yang mencirikan kiamat akan datang.

Berkaitan dengan itu, Mahir Ahmad Ash-Syufiy dalam bukunya yang bertajuk Terjadinya Kiamat mengemukakan bahwa terdapat sebuah tanda terakhir sekaligus terbesar, yaitu api yang keluar dari 'Adn dan menggiring manusia ke padang mahsyar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tanda itu sesuai dalam hadits Rasulullah yang diriwayatkan dari Hudzaifah bin Usaid Al-Ghifari RA, beliau bersabda,

"Kiamat tidak akan terjadi kecuali kamu telah menyaksikan sepuluh tanda-tandanya, yaitu kabut gelap, Dajjal, binatang melata yang besar, Matahari terbit dari barat, Nabi Isa turun ke Bumi, Yakjuj dan Makjuj, tiga kali gerhana bulan; gerhana bulan di timur, barat, dan Semenanjung Arab. Dan, tanda terakhir adalah api akan keluar dari 'Adn yang menggiring manusia ke padang mahsyar mereka," (HR Muslim).

ADVERTISEMENT

Selain itu, menukil dari buku Kiamat, Tanda-Tandanya Menurut Islam, Kristen, dan Yahudi karya Manshur Abdul Hakim ada juga hadits lain terkait api tersebut.

"Kelak akan keluar lidah api dari Hadhramaut atau dari laut Hadhramaut sebelum terjadinya hari kiamat. Api itu akan mengumpulkan manusia," (HR Ahmad dan at-Tirmidzi).

Dalam sebuah riwayat lainnya, Abdullah bin Umar menuturkan bahwa Nabi SAW bersabda,

"Kelak api akan berkobar mengurung para penghuni Bumi di sebelah timur, kemudian menggiring mereka ke arah barat. Lidah api itu akan selalu bersama mereka pada saat manusia tidur di malam hari dan siang hari. Apapun yang jatuh atau tertinggal oleh mereka pasti dimakannya. Api itu menggiring mereka seperti menggiring unta yang terluka," (HR Thabrani).

Tempat Berlindung dari Lidah Api

Adapun, alasan manusia lari dari lidah api tersebut karena siapapun yang tidak lari menjauhinya akan celaka. Nabi Muhammad berpesan kepada siapapun yang melihat lidah api tersebut agar berlindung ke daerah Syam.

Hal tersebut sesuai dalam hadits yang diriwayatkan dari Abdullah bin Umar dari Rasulullah SAW oleh Imam Ahmad dan Imam at-Tirmidzi. Para sahabat yang mendengar penjelasan Nabi Muhammad tentang api itu bertanya, "Rasulullah, apa yang harus kami lakukan?"

Beliau menjawab, "Hendaknya kalian berlindung ke daerah Syam!"

Merujuk pada sumber yang sama, banyak riwayat yang menunjukkan lidah api tersebut berasal dari Hadhramaut atau laut Hahdramaut serta dari dasar Kota 'Adn. Kedua daerah itu berada di sebelah selatan Jazirah Arab, sementara Hadhramaut adalah nama provinsi dan 'Adn adalah kota di Yaman.

Sementara itu, Imam Bukhari turut meriwayatkan mengenai kemunculan api sebagai tanda kiamat. Namun, redaksi riwayat ini berbeda dengan hadits sebelumnya. Dari Anas RA, ketika Abdullah bin Salam masuk Islam, ia melontarkan beberapa pertanyaan kepada Nabi SAW, di antaranya, "Tanda apa yang muncul pertama kali ketika hari kiamat datang?"

Nabi SAW menjawab, "Tanda yang pertama kali muncul ketika terjadi hari kiamat adalah api yang menggiring manusia dari timur ke barat."

Terkait perbedaan hadits tersebut, Mahmud Al-Mishri Abu Ammar menjelaskan dalam Kitab Rihlah Ila Ad-Dar Al-Akhirah, api ini merupakan tanda terakhir datangnya hari kiamat mengingat banyaknya tanda-tanda lain yang disebutkan dalam hadits Hudzaifah. Jadi, pendapat mengenai tanda pertama dikarenakan ia merupakan tanda pertama yang tidak ada lagi kehidupan manusia setelahnya.

Manusia yang Pertama Kali Dibangkitkan pada Hari Kiamat

Berdasarkan hadits yang diceritakan oleh Abdullah bin Salam RA, manusia yang pertama kali dibangkitkan adalah Rasulullah SAW.

"Aku adalah pemimpin anak Adam dan orang yang pertama kali tanahnya terbelah. Aku juga orang yang pertama memberi syafaat dan yang diberi syafaat; di tanganku ada panji pujian; dan di bawahku ada Adam dan orang-orang di bawahnya," (HR Muttafaq'alaihi).

Kemudian, dalam riwayat lainnya sebagaimana mengutip dari buku Dahsyatnya Hari Kiamat tulisan Ibnu Katsir, dari Abu Sa'id al Hudra RA yang pernah mengutip sabda Nabi SAW pernah menyebut hal serupa, beliau bersabda,

"Aku merupakan pemuka keturunan Adam AS pada hari kiamat dan panji pujian berada di tanganku. Meskipun begitu, aku tidak sombong. Pada hari itu semua nabi, mulai dari Ada dan selainnya, berada di bawah panjiku. Aku adalah orang yang pertama kali membelah Bumi. Meskipun begitu, aku tidak sombong," (HR Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Hibban).




(aeb/erd)

Hide Ads