Pria asal Jepang, Kyoichiro Sugimoto, telah menjadi mualaf selama lebih dari 25 tahun. Ia kini mengenalkan ajaran Rasulullah SAW kepada warga Jepang untuk menghapus citra negatif Islam yang muncul di berbagai pemberitaan.
Melansir BBC Indonesia, Kamis (27/4/2023), Sugimoto mengenalkan Islam kepada warga Jepang melalui program yang bernama Tonari no Muslim atau 'Tetanggaku Muslim'. Program ini diselenggarakan secara rutin dengan mengundang orang-orang Jepang non-Muslim untuk mendengarkan pemaparan mengenai Islam.
Lahirnya program ini karena Sugimoto menilai sebagian besar orang Jepang tidak memahami ajaran Islam yang sesungguhnya. Ia mengatakan banyak orang Jepang hanya mengenal Islam melalui pemberitaan media, sehingga dibutuhkan ruang untuk saling mengenal satu sama lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka mendapatkan citra negatif mengenai Muslim melalui media. Sebelum penyebaran virus korona mereka sering mendengar mengenai serangan teroris, di London, Paris, dan Amerika, pengeboman yang dikaitkan dengan Muslim," kata Sugimoto kepada BBC News Indonesia.
"Jadi mereka memahami hal yang negatif tentang Islam. Itu yang harus diubah, kami perlu menginformasikan kepada publik bahwa realitasnya berbeda ketika orang-orang Jepang berinteraksi secara langsung dengan Muslim, diharapkan kemudian persepsi mereka dapat berubah terhadap Islam juga Muslim," imbuhnya.
Dia menjelaskan, salah satu program pengenalan Islam tersebut adalah tentang jilbab. Menurutnya, banyak orang Jepang sudah sering melihat orang berjilbab, tetapi tidak ada kesempatan untuk membicarakannya.
"Hanya menduga-duga siapa mereka, apa keyakinannya mereka. Jadi kami memberikan kesempatan untuk berbicara satu sama lain," jelasnya.
Program 'Tetanggaku Muslim' ini diselenggarakan oleh Chiba Islamic Cultural Center (CICC) di Masjid Nishi Chiba dengan Sugimoto sebagai pimpinannya. Masjid Nishi Chiba sendiri didirikan sekitar 2016 dengan sebagian donasi dari masyarakat di Indonesia.
Menurut Sugimoto, jumlah Muslim dari negara lain yang tinggal di Jepang dan orang Jepang yang masuk Islam meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir.
Dia merujuk perkiraan Hirofumi Tanada, profesor emeritus bidang sosiologi di Universitas Waseda, yang menyebut jumlah Muslim di Jepang sampai akhir 2020 lalu sekitar 230.000 orang.
Peningkatan jumlah Muslim di Jepang mendorong berdirinya berbagai masjid dan musala di sejumlah daerah di negara itu. Salah satunya yang dikelola oleh Masjid Nishi Chiba.
Terjemahkan Al-Qur'an dalam Bahasa Jepang
Dalam dakwahnya kepada warga Jepang, Sugimoto juga menerjemahkan Al-Qur'an ke dalam bahasa Jepang yang mudah dipahami. Penerjemahan ini ia lakukan bersama pakar bahasa Arab selama dua tahun.
"Ini merupakan Qur'an dengan terjemahan yang mudah. Setiap kali saya menyelenggarakan program ini saya memberikan Qur'an ini secara langsung, lalu saya menjelaskannya dan orang-orang itu dapat membacanya," ujarnya.
"Kita tidak pernah tahu ayat mana dari surat-surat yang ada dalam Al-Qur'an yang akan memengaruhi pola pikir orang-orang Jepang non-Muslim," lanjutnya.
Bagi Sugimoto ayat yang paling mengena adalah surat Al Hujurat ayat 13 dan menjadi salah satu dasar untuk menjalankan program bagi orang Jepang non-Muslim.
"Allah menciptakan laki-laki dan perempuan dan menjadikan berbangsa-bangsa agar saling mengenal. Itu sangat bagus, kami semua anak Adam, bagaimanapun kita adalah keluarga lalu mengapa kita tidak saling mengenal. Saya rasa ayat itu ditujukan bagi semua umat manusia," kata Sugimoto.
Al-Qur'an terjemahan Sugimoto ini pertama kali diterbitkan pada 2019 lalu dan telah dicetak ulang sebanyak 5 kali. Al-Qur'an ini dibagikan kepada warga Jepang di akhir program 'Tetanggaku Muslim'.
Program 'Tetanggaku Muslim' Bakal Diperluas
Selain di Chiba, program 'Tetanggaku Muslim' mulai diselenggarakan di sejumlah prefektur di sekitarnya seperti Tokyo, Saitama, dan juga di Osaka. Menurut rencana pada tahun ini cakupannya akan dilaksanakan di berbagai prefektur di seluruh Jepang.
"Tahun ini saya berencana untuk memperluas jaringan ini dari Hokkaido hingga Okinawa. InsyaAllah, saya akan menyampaikan ajaran Islam yang sesungguhnya. Jadi saya seperti magnet untuk menghubungkan orang-orang Jepang setempat dengan Muslim," tandasnya.
(kri/lus)
Komentar Terbanyak
MUI Serukan Setop Penjarahan: Itu Bentuk Pelanggaran Hukum
Berangkat ke Mesir, Ivan Gunawan Kawal Langsung Bantuan untuk Gaza
Gaza Zona Tempur Bahaya, 76 Warga Palestina Tewas Dibom Israel