Tata Cara Mandi Wajib setelah Haid, Keluar Mani, dan Jimak

Tata Cara Mandi Wajib setelah Haid, Keluar Mani, dan Jimak

Rahma Harbani - detikHikmah
Rabu, 26 Apr 2023 18:15 WIB
back view of attractive african american woman with sponge taking shower
Ilustrasi. Ini tata cara mandi setelah haid, keluar mani, dan berhubungan badan. (Foto: iStock)
Jakarta -

Haid, keluar mani, dan jimak atau berhubungan badan adalah perkara yang menyebabkan hadats besar bagi pria maupun wanita berdasarkan sabda Rasulullah SAW. Kondisi tersebut harus segera disucikan sebelum beribadah dengan mengamalkan tata cara mandi wajib setelah haid, keluar mani, dan berhubungan badan.

Anjuran untuk mandi wajib tertuang dalam firman-Nya yakni surah Al Maidah ayat 6,

وَإِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوا

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "...Jika kamu junub, maka mandilah..."

Dalil lainnya bahkan menyebut, salat tidak sah sebelum orang yang bersangkutan menyucikan diri dari hadats besar dengan mandi wajib. Allah SWT berfirman dalam surah An Nisa ayat 43 yang berbunyi,

ADVERTISEMENT

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَقْرَبُوا الصَّلٰوةَ وَاَنْتُمْ سُكٰرٰى حَتّٰى تَعْلَمُوْا مَا تَقُوْلُوْنَ وَلَا جُنُبًا اِلَّا عَابِرِيْ سَبِيْلٍ حَتّٰى تَغْتَسِلُوْا ۗوَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَفُوًّا غَفُوْرًا

Artinya: "Wahai orang yang beriman! Janganlah kamu mendekati salat ketika kamu dalam keadaan mabuk, sampai kamu sadar apa yang kamu ucapkan, dan jangan pula (kamu hampiri masjid ketika kamu) dalam keadaan junub kecuali sekedar melewati jalan saja, sebelum kamu mandi (mandi junub). Adapun jika kamu sakit atau sedang dalam perjalanan atau sehabis buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, sedangkan kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Sungguh, Allah Maha Pemaaf, Maha Pengampun."

Menurut buku Ensiklopedia Fikih Indonesia 3: Taharah karya Ahmad Sarwat, Lc, M.A, hadats besar adalah kondisi hukum ketika seseorang dalam keadaan janabah, yakni status hukum yang tidak berbentuk fisik. Artinya, orang yang berhadats besar tidak serta merta identik dengan kotoran yang terlihat.

Untuk itu, pengamalan mandi wajib perlu diterapkan dengan benar sebagai berikut.

8 Langkah Mandi Wajib setelah Haid, Keluar Mani, dan Berhubungan Badan

1. Membaca niat mandi wajib terlebih dahulu. Berikut bacaan doa mandi wajib,

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ الْحَيْضِ ِللهِ تَعَالَى

Bacaan latin: Nawaitul ghusla lifraf il hadatsil akbari minal haidil lillahi ta'ala

Artinya: "Saya berniat mandi wajib untuk mensucikan hadats besar dari haid karena Allah Ta'ala."

2. Bersihkan telapak tangan sebanyak 3 kali

3. Bersihkan kotoran yang menempel di sekitar tempat yang tersembunyi dengan tangan kiri

4. Setelah membersihkan kemaluan, cuci tangan dengan sabun dan bilas hingga bersih

5. Lakukan gerakan wudhu yang sempurna seperti ketika kita akan sholat dimulai dari membasuh tangan sampai membasuh kaki

6. Masukkan tangan ke dalam air, kemudian sela pangkal rambut dengan jari-jari tangan sampai menyentuh kulit kepala. Jika sudah, guyur kepala dengan air sebanyak 3 kali. Pastikan pangkal rambut juga terkena air

7. Bilas seluruh tubuh dengan mengguyur air. Dimulai dari sisi kanan lalu lanjutkan ke tubuh sisi kiri

8. Saat menjalankan tata cara mandi wajib setelah haid, pastikan seluruh lipatan kulit dan bagian tersembunyi ikut dibersihkan

Dalam sebuah hadits, ada yang membedakan antara mandi wajib pria dengan wanita. Menyela pangkal rambut dikhususkan bagi pria, sedangkan wanita tidak perlu melakukan tata cara yang satu ini sesuai dengan rujukan hadits dalam Kitab Lengkap dan Praktis Fiqh Wanita oleh Abdul Syukur Al-Azizi.

Dalam satu riwayat hadits dari Ummu Salamah RA, ia pernah bertanya kepada Rasulullah SAW. Ia berkata,

"Wahai Rasulullah, aku seorang wanita yang gelungan rambutnya besar. Apakah aku harus membuka gelungan rambutku ketika mandi junub?"

Rasulullah SAW pun menjawab, "Jangan (kamu buka). Cukuplah kamu menyela-nyela kepadamu dengan air sebanyak tiga kali, kemudian guyurlah kepala dan badanmu dengan air, sehingga kamu telah suci." (HR Muslim)

Doa setelah Mandi Wajib

Para ulama mazhab sepakat bahwa dalam ketentuan mandi wajib terdapat hal-hal yang wajib maupun sunnah. Doa setelah mandi wajib termasuk ke dalam salah satu yang sunnah.

Mengutip dari buku Praktik Mandi Janabah Rasulullah Menurut Empat Madzhab karya Isnan Ansory, berikut merupakan doa setelah mandi wajib:

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِى مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِى مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ

Arab latin: Asyhadu an laa ilaha illallahu wahdahu laa syarika lahu, wa asyhadu anna Muhammadan abduhu wa Rasuluhu, allahumma-jalni minattawwabina, waj-alni minal-mutathahirrina

Artinya: "Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah Yang Esa, tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu hamba-Nya dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertobat dan jadikanlah aku pula termasuk orang-orang yang selalu mensucikan diri."




(rah/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads