Ketika hendak bepergian, Rasulullah SAW menganjurkan untuk melaksanakan salat Safar. Lantas, salat Safar dapat dilakukan pada waktu apa saja?
Abdurrahman Al-Juzairi dalam Kitab Al-Fiqh 'Ala Al-Madzahib Al-Arba'ah yang diterjemahkan oleh Shofa'u Qolbi Dzabir dkk menjelaskan mengenai anjuran bagi orang yang hendak berangkat melakukan perjalanan jauh untuk melaksanakan salat Safar.
Diriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW,
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
مَا خَلَفَ أَحَدٌ عِنْدَ أَهْلِهِ أَفْضَلُ مِنْ رَكْعَتَيْنِ يَرْكَعُهُمَا عِنْدَهُمْ حِيْنَ يُرِيْدُ سَفَرًا.
Artinya: "Tidak ada bekal yang lebih baik untuk ditinggalkan pada keluarganya saat hendak bepergian kecuali salat sunah dua rakaat yang dilakukan di rumahnya." (HR Ath Thabrani)
Diriwayatkan pula dari Ka'ab bin Malik, dia mengatakan bahwa Rasulullah SAW selalu datang dari perjalanan jauhnya pada waktu dhuha di pagi hari. Tatkala beliau sudah tiba maka beliau terlebih dahulu datang ke masjid untuk kemudian melakukan salat dua rakaat. Setelah itu beliau duduk di sana." (HR Muslim)
MHD Yunus dalam buku Keutamaan 19 Salat Sunah turut menjelaskan hal yang sama. Ia menukil hadits yang diriwayatkan dari Anas bin Malik yang mengatakan,
"Nabi SAW tidak tinggal di suatu tempat kecuali beliau meninggalkan tempat tersebut dengan salat dua rakaat." (HR Al-Hakim)
Salat Safar juga disunahkan untuk dikerjakan sendirian tanpa berjamaah sebelum meninggalkan rumah.
Waktu Pelaksanaan Salat Safar
Melansir buku Tuntunan Lengkap 99 Salat Sunah Super Komplet karya Ibnu Watiniyah, salat sunah Safar memiliki sebab yang terjadi setelah dikerjakannya. Salat sunah Safar dikerjakan karena hendak melakukan perjalanan.
Salat Safar dilakukan pada waktu sebelum berangkat perjalanan. Ibnu Watiniyah menjelaskan, salat Safar tidak boleh dikerjakan pada lima waktu yang dilarang untuk salat. Kelima waktu yang dimaksud adalah,
1. Ketika terbitnya matahari
2. Ketika waktu istiwa' sampai dengan tergelincirnya matahari selain pada hari Jumat. Waktu istiwa' adalah waktu di mana posisi matahari tepat di atas kepala.
3. Ketika matahari berwarna kekuning-kuningan sampai dengan tenggelam.
4. Setelah mengerjakan salat Subuh sampai dengan terbitnya matahari.
5. Setelah mengerjakan salat Asar sampai dengan tenggelamnya matahari.
Ali Musthafa Siregar dalam buku Fikih Salat Sunah menjelaskan, salat Safar makruh dikerjakan pada waktu di atas karena termasuk salat sunah yang sebabnya belakangan.
Tata Cara Salat Safar
Masih dalam sumber yang sama, salat Safar dapat diawali dengan membaca niat Salat Safar, sebagai berikut:
اُصَلّي سًنّةَ السَّفَرِرَكْعَتيْنِ للّهِ تَعَالَى
Arab latin: Ushalli sunnatas safari rak'ataini Lillahi Ta'ala
Artinya: "Aku niat salat sunah safar dua rakaat karena Allah Ta'ala."
Pada rakaat pertama setelah membaca al-Fatihah disunahkan membaca surah al-Kafirun dan rakaat kedua disunahkan membaca surah Al-Ikhlas.
Setelah salam disunahkan membaca ayat kursi dan surah Quraisy, serta selanjutnya membaca doa;
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ فِي سَفَرِنَا هَدَ البِرِّ وَالتَّقْوَى وَمِنَ الْعَمَلِ مَا تَرْضَى اللَّهُمْ هُوَنَ عَلَيْنَا سفرنا هذا وأَطْوَ عَنَا بَعْدَهُ اللَّهُم أَنْتَ الصَاحِبُ في السَّفَر وَالْخَلِفَة فِي الأَهْلِ اللَّهُمَّ إِنِّي أعُوذُ بِكَ مِنْ وَعْناء السفر وكانة المنظر وَسُوءِ الْمُنقَلَبِ فِي الْمَالِ والأَهْل
Arab latin: Allahumma inna nas-aluka fii safarinaa hadza al-birra wat taqwa, wa minal 'amali maa tardha. Allahumma hawwin 'alainaa safaranaa hadza wathwi 'annaa bu'dahu. Allahumma antashahibu fiis safari wal khalifatu fiil ahli Allahumma inni a'udzubika min wa'taa issafari wa kaabatil mandzhari wa suu il munqalabi fiil maali wal ahli
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu kebaikan dan amal yang Engkau ridhai dalam perjalanan kami. Ya Allah, mudahkanlah perjalanan kami ini, dekatkanlah bagi kami jarak yang jauh. Ya Allah, Engkau adalah rekan dalam perjalanan dan pengganti di tengah keluarga. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kesukaran perjalanan, tempat kembali yang menyedihkan, dan pemandangan yang buruk pada harta dan keluarga."
Keutamaan Salat Safar
Masih di dalam buku yang sama, adapun keutamaan salat Safar adalah untuk menghindari kesulitan dan kejahatan sebagaimana Rasulullah SAW pernah bersabda,
"Jika engkau keluar dari rumahmu maka lakukanlah salat dua rakaat yang dengan ini akan menghalangimu dari kejelekan yang berada di luar rumah. Jika engkau memasuki rumahmu maka lakukanlah salat dua rakaat yang akan menghalangimu dari kejelekan yang masuk ke dalam rumah." (HR Al-Bazzar dinilai shahih oleh Al-Albani)
(kri/kri)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026
Info Lowongan Kerja BP Haji 2026, Merapat!