Mabit di Muzdalifah merupakan salah satu rangkaian wajib dalam ibadah haji yang dilaksanakan pada malam 10 Zulhijah. Ibadah ini dimulai setelah jemaah meninggalkan Arafah usai menjalani wukuf pada 9 Zulhijah, dan dilakukan dengan cara bermalam atau singgah sejenak di kawasan Muzdalifah hingga menjelang subuh.
Pelaksanaan mabit bertujuan menghidupkan malam dengan berzikir, berdoa, dan mengumpulkan kerikil yang akan digunakan untuk melempar jumrah di Mina. Meski idealnya dilakukan sepanjang malam, dalam kondisi tertentu, mabit bisa dilaksanakan secara singkat, terutama bagi kelompok yang mendapat keringanan seperti lansia dan orang sakit.
Baca juga: 10 Urutan Ibadah Haji Sesuai Syariat Islam |
Kapan Pelaksanaan Mabit di Muzdalifah?
Mabit di Muzdalifah dilakukan jemaah haji sejak malam 10 Zulhijah, setelah mereka menyelesaikan wukuf di Arafah pada tanggal 9 Zulhijah. Pelaksanaannya dimulai sejak lewat tengah malam hingga terbit fajar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya, jemaah tidak harus menginap semalam penuh, melainkan cukup bermalam sesaat asalkan sudah melewati tengah malam. Selama mabit di Muzdalifah, jemaah haji dianjurkan untuk melaksanakan ibadah berikut ini.
- Membaca talbiyah
- Berzikir dan memperbanyak doa
- Tilawah Al-Qur'an
- Mengambil batu kerikil sebagai persiapan untuk melontar jumrah. Batu kerikil tersebut disunahkan diambil langsung dari kawasan Muzdalifah agar sesuai tuntunan syariat.
Dilansir dari detikHikmah, disebutkan mabit di Muzdalifah adalah bagian dari wajib haji. Oleh karena itu, siapapun yang tidak melakukannya tanpa uzur, maka diwajibkan membayar dam berupa penyembelihan seekor kambing. Jika jemaah tidak mampu menyembelih kambing, maka dapat diganti dengan fidyah sebagai berikut.
- Puasa tiga hari selama berada di tanah suci
- Puasa tujuh hari setelah kembali ke tanah air
Doa dan Zikir Selama di Muzdalifah
Selama berada di Muzdalifah, jemaah haji dianjurkan untuk memperbanyak doa, zikir, serta membaca talbiyah dan salawat. Mengutip Panduan Manasik Haji dan Umrah (Doa dan Dzikir Manasik Haji dan Umrah), bacaan tersebut juga dilantunkan sejak perjalanan dari Arafah hingga tiba di Muzdalifah.
Para ulama sepakat bahwa Muzdalifah termasuk tempat yang mustajab untuk berdoa. Karena itu, jemaah sangat dianjurkan memanfaatkan waktu di sana untuk berzikir, bertalbiyah, dan berdoa dengan penuh kekhusyukan.
Bacaan Talbiyah
لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لَبَّيْكَ لَا شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ
Artinya: Aku sambut panggilan-Mu ya Allah, aku sambut panggilan-Mu, aku sambut panggilan-Mu tidak ada sekutu bagi-Mu, aku sambut panggilan-Mu. segala puji. kemuliaan, dan segenap kekuasaan adalah miliknmi tidak ada sekutu bagiMu.
Bacaan Salawat
اللَّهُمِّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى الِسَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Artinya: Ya Allah, limpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarganya.
Doa Sesudah Salawat
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلْكَ رِضَاكَ والْجَنَّةَ ونَعُوْذُ بِكَ مِنْ سَخَطِكَ والنَّارِ. اللَّهُمِّ رَبَّنَا اتِّنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَة وَفِى الأَخِرَةِ حَسَنَة وَقِنَا عَذَابَ النَّار.
Artinya: Ya Allah, kami mohon keridaan-Mu dan surga, kami berlindung pada-Mu dari murka-Mu dan siksa neraka. Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan lindungilah kami dari azab neraka.
Doa Ketika Sampai di Muzdalifah
اللَّهُمَّ إِنَّ هَذِهِ مُزْدَلِفَةُ جُمِعَتْ فِيْهَا اَلْسِنَةً خْتَلِفَة تَسْأْلُكَ حَوَائِجَ مُؤْتنفه فَاجْعَلَنِيْ مِمَّنْ دَعَاكَ فَاسْتَجَبْتَ لَهُ وَتَوَكَّلَ عَلَيْكَ فَكَفَيْتَهُ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ 2 اللّهُمّ رَبَّنَا أتِّنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
Artinya: Ya Allah, sesungguhnya ini Muzdalifah telah berkumpul bermacam-macam baha-sa yang memohon kepada-Mu keperluan yang beraneka ragam, maka masukkanlah aku ke dalam golongan orang yang memohon kepada-Mu, lalu Engkau penuhi permintaannya, yang berserah diri pada-Mu, lalu Engkau lindungi dia, wahai Tuhan Yang Maha Pengasih. Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan lindungilah kami dari azab neraka.
Doa Imam Nawawi di Muzdalifah
اللهم إِنِّيْ أَسْأَلُكَ أَنْ تَرْزُقَنِيْ فِيْ هَذَا الْمَكَانِ جَوَامِعَ الْخَيْرِكُلِهِ، وَأَنْ تَصْلَحَ شَأْنِيْ كُلَّهِ، وَأَنْ تَصْرِفَ عَنِّي الشَّرَّكْلَهُ، فَإِنَّهُ لاَيَفْعَلُ ذَلِكَ غَيْرُكَيَجُوْدُ بِهِ إِلا أنْتَ.
Artinya: Ya Allah, aku mohon kepada-Mu agar diberi seluruh kebaikan di tempat ini. Engkau perbaiki keadaanku dan Engkau tolak dariku segala kejahatan. Sesungguhnya tidak ada yang dapat men-jadikan semua itu selain Engkau dan tidak ada yang dapat memperbaikinya selain Engkau.
Doa pada Batas Akhir Muzdalifah
اللهمِ بِحَقِّ الْمَشْعَرِ الْحَرَامِ وَالْبَيْتِ الْحَرَامِ وَالشَّهْرِ الْحَرَامِ وَالْرُكْنِ وَالْمَقَامِ أَبْلِغْ رُوْحَ مُحَمَّدٍ مِنَّا التَّحِيَّةَ وَالسَّلَامَ وَأَدْخِلْنَا دَارَ السَّلَامِ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ.
Artinya: Ya Allah, demi hak Masy'aril-Haram dan Baitil-Haram, demi Bulan Haram dan Rukun Ka'bah serta demi Maqam Ibrahim, sampaikan salam dan penghormatan dari kami kepada ruh Nabi Muhammad SAW dan masukkan kami ke dalam rumah kedamaian wahai Tuhan Yang Empunya keagungan dan kemuliaan.
(ihc/irb)











































