Memasuki momen Lebaran, sebagian muslim mungkin hendak melaksanakan ziarah kubur. Bagaimanakah tata cara ziarah kubur saat Lebaran?
Ziarah kubur adalah salah satu amalan yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Tujuan dalam berziarah kubur adalah untuk selalu mengingat kematian dan mendoakan mayat yang dikunjungi agar dosa-dosanya dapat diampuni oleh Allah SWT.
Dalam salah satu riwayat hadits yang diceritakan dari Buraidah bin al-Hashib RA berbunyi:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ فَقَدْ أُذِنَ لِمُحَمَّدٍ فِي زِيَارَةِ قَبْرِ أُمِّهِ فَزُورُوهَا فَإِنَّهَا تُذَكِّرُ الْآخِرَةَ
Artinya: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: "Sesungguhnya dahulu aku telah melarang kalian berziarah kubur, maka kini ziarahilah kuburan (karena yang demikian dapat mengingatkan kalian kepada akhirat) (dan dengan menziarahi kubur adalah menambah kebaikan). (Barangsiapa yang berkehendak untuk menziarahinya, maka ziarahilah, dan jangan kalian mengucapkan kata kata yang bathil.)" (HR Muslim, Abu Dawud, Baihaqi, an-Nasa'i, dan Ahmad)
Tata Cara Ziarah Kubur
Dikutip dari buku 100 Doa Harian untuk Anak karya Nurul Ihsan, berikut ini adalah tata cara ziarah kubur.
1. Mengucapkan salam saat memasuki tempat pemakaman.
2. Membaca surat Al Qadar (7 kali), Al Fatihah (3 kali), Al Falaq (3 kali), An Nas (3 kali), Al Ikhlas (3 kali), Ayat Kursi (3 kali).
3. Mendoakan mayat.
4. Jangan berjalan melangkahi dan duduk di atas kuburan.
5. Sebaiknya bersuci dulu sebelum berziarah.
6. Jangan salat menghadap ke kuburan.
7. Menghadap mayat, dan mendoakannya.
Mengutip Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq
oleh Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi, mendoakan ahli kubur saat berziadah dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Buraidah RA. Ia berkata,
"Nabi Muhammad SAW mengajari mereka ketika mereka akan pergi ke kuburan untuk mengucapkan (salah satu dari mereka),
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنْ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لا حقُونَ أَنْتُمْ فَرَطْنَا وَنَحْنُ لَكُمْ تَبَعٌ وَتَسْأَلُ الله لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِيَة
Artinya: Salam sejahtera bagi kalian wahai penghuni kubur dari kalangan kaum mukminin dan muslimin, sesungguhnya kami insya Allah akan berjumpa dengan kalian. Kalian telah meninggalkan kami, dan kami akan menyusul kalian. Dan kami memohon kepada Allah untuk memberi keselamatan kepada diri kami dan kalian."' (HR Muslim dan lainnya)
Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi menambahkan, adapun yang dilakukan oleh sebagian orang yang jahil saat berziarah yakni memegang batu nisan, menciumnya, lalu mengelilingi kuburan. Menurutnya, hal itu termasuk bid'ah munkar yang wajib untuk dijauhi dan haram dilakukan.
Dalam Islam sendiri secara syariat, ziarah kubur dapat dilakukan kapan saja dan tidak harus setelah lebaran. Mengutip buku Memantaskan Diri Menyambut Bulan Ramadhan karya Abu Maryam kautsar Amru dijelaskan bahwa jika hal ini hanya menjadi sekadar budaya, maka tidak menjadi masalah.
Akan tetapi, jika perihal ini menyebabkan masyarakat umum menjadi salah paham dan mengira bahwa hal ini menjadi wajib atau tuntunan syariat Islam. Maka hal ini harus diluruskan dan dijelaskan letak kesalahannya. Wallahua'lam.
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026
Info Lowongan Kerja BP Haji 2026, Merapat!