Di depan Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut), para putra kiai pesantren (Gus) di Pulau Jawa menegaskan komitmennya untuk berbakti kepada Nahdlatul Ulama (NU). Mereka siap mengabdikan diri secara aktif dalam rangka memberdayakan NU agar bisa terus memberikan kemaslahatan yang luas bagi masyarakat, bangsa dan negara.
Hal itu ditegaskan oleh para kiai muda dan Gus se-Jawa saat berikrar di depan Menteri Menag Gus Yaqut dalam acara, "Sahur Bersama Gus Men dan Kiai-kiai se-Jawa" di Pondok Pesantren An Nuur, Maron, Purworejo, Jawa Tengah, Sabtu (15/4/2023).
Hadir dalam kesempatan tersebut puluhan Gus dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat dan DI Yogyakarta. Hadir juga Katib Aam PBNU KH Said Asrori, dan sejumlah aktivis NU. Mereka Juga mendeklarasikan berdirinya Gerakan Nahdliyin Berdaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengasuh Pondok Pesantren An Nuur, Maron KHR Mahfudz Hamid mengatakan, Gerakan Nahdliyin Berdaya yang diinisiasi para gus ini sangat efektif. Sebab bisa turut mengisi ruang-ruang kosong yang selama ini belum tergarap atau ditinggalkan kader-kader NU.
"Gerakan ini strategis karena connecting antara NU struktural dengan kultural. Kalau kultural ini tidak kita rawat akan diambil pihak lain, apalagi pada 2024 nanti hal-hal yang bernuansa perbedaan biasanya akan berupaya ditajamkan untuk kepentingan kelompok tertentu," kata KHR Mahfudz seperti keterangan tertulis yang diterima detikHikmah, Minggu 16 April 2023.
Kiai Zahrul Azhar atau akrab disapa Gus Han mengatakan, Gerakan Nahdliyin Berdaya akan turut mengawal program-program dari NU. Gerakan ini juga siap memperkuat Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU) yang baru saja dikukuhkan kepengurusannya oleh Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf di Jakarta, pada Kamis (13/4/2023) lalu.
Gus Yaqut menyambut positif lahirnya Gerakan Nahdliyin Berdaya yang diinisiasi para gus-gus tersebut. Pemberdayaan warga nahdliyin hakikatnya adalah menjadi tanggung jawab bersama.
Meski memiliki jaringan struktural yang lengkap dan rapi, Gus Yaqut mengakui, NU tak akan mampu menjangkau seluruh kadernya yang berada di berbagai penjuru negeri.
"Peran para kiai muda dan gus ini sangat strategis karena memiliki umat serta rasa tanggung jawab yang sama untuk mewujudkan masyarakat lebih berdaya dan sejahtera," kata Gus Yaqut yang juga dipercaya sebagai Ketua Satuan Tugas Nasional GKMNU tersebut.
Lahirnya satgas GKMNU, lanjut Gus Yaqut, bisa jadi energi kinetik untuk membangkitkan sel-sel yang selama ini tidur. Dia optimistis NU kader potensial yang melimpah.
"Saya berharap apa yang kita lakukan menjadi embrio. Saya percaya ini tidak mudah karena butuh waktu yang panjang. Tapi kita harus sabar membuat sejarah baru. Kita harus yakin. Kepada siapa lagi kita gantungkan NU kalau bukan kita. Saya berharap ini makin hari makin membesar," papar Gus Yaqut.
(dvs/dvs)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI
Info Lowongan Kerja BP Haji 2026, Merapat!