Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) meresmikan Satuan Tugas (Satgas) Nasional Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU). Rencananya, Satgas ini bertujuan membangun peradaban diawali dari membina keluarga.
Ketua Umum (Ketum) PBNU KH Yahya Cholil Staquf melalui sambutannya menuturkan bahwa Keluarga Maslahat dimaksudkan untuk membangun peradaban dari level terkecil, yaitu membina keluarga yang maslahat.
"Tidak ada permulaan yang lebih valid untuk membangun peradaban daripada membangun keluarga. Membangun bangsa harus diawali dengan membangun keluarga," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gus Yahya, sapaan akrabnya, mengatakan dalam waktu dekat Satgas Nasional ini akan membentuk satgas di level provinsi, kabupaten/kota hingga ke level bawah lainnya. Adanya satgas yang terstruktur ini, maka program Keluarga Maslahat akan mudah diaplikasikan di level keluarga.
Tetapi di sisi lain, Satgas yang dibentuk juga bertugas untuk melakukan operasi dukungan pelaksanaan tugas yang akan diintruksikan PBNU ke bawah secara lebih cepat.
"Satgas juga ini bertugas membantu jajaran kepengurusan NU di setiap tingkatan dalam berhubungan dengan pihak luar. Pada prinsipnya, Satgas berfungsi memberi supervisi dan dukungan atas program di bawah sehingga dapat berjalan berbasis komando," kata Ketum PBNU tersebut.
Lebih lanjut, Gus Yahya menuturkan PBNU telah menyusun berbagai agenda dari berbagai bidang untuk menyukseskan program besar ini. Kesemuanya, memiliki ukuran dan standarisasi yang sudah tertata untuk dijadikan bahan penilaian atas kesuksesan program.
"PBNU telah menyusun agenda dalam berbagai bidang untuk dilaksanakan bersama. Agenda dan program harus bisa diverifikasi dan dicek manfaatnya di tingkat keluarga. Artinya, kalau program tidak ada manfaatnya, berarti khidmat kita sia-sia," imbuh KH Yahya Cholil Staquf.
Senada dengan hal itu, Wakil Ketua Satgas Keluarga Maslahat Alissa Wahid turut mengemukakan bahwa Satgas ini akan mengelola berbagai program yang bermuara di kemaslahatan keluarga.
"MoU yang sejenis dengan berbagai kementerian dan lembaga akan dioperasionalisasi oleh Satgas ini. Misalnya kerja sama kewirausahaan dengan kementerian koperasi dan UMKM dan Program stunting. Karena pada dasarnya ini tujuannya ada di keluarga," tuturnya.
Diketahui, PBNU dan Kementerian Agama (Kemenag) secara bersamaan meluncurkan kerja sama program Bina Keluarga Sakinah dalam sebuah acara yang berlangsung di Hotel Borobudur Jakarta, pada Kamis-Jumat, 13-14 April 2023.
Acara itu dimulai dengan pembacaan Surat Keputusan (SK) PBNU terkait Satgas Pelaksana PBNU untuk Bina Keluarga Maslahat oleh KH Syaifullah Yusuf. Kemudian dilanjut dengan Pelantikan Satgas oleh Ketua Umum (Ketum) PBNU, KH Yahya Cholil Staquf.
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana
Rae Lil Black Jawab Tudingan Masuk Islam untuk Cari Sensasi