Seringkali seseorang bimbang dalam menghadapi masalah yang dihadapinya dan ragu dalam mengambil keputusan di antara pilihan. Kaum muslim yang mendapati kondisi seperti ini, maka Nabi SAW anjurkan untuk mendirikan sholat Istikharah.
Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah, ia mengatakan, "Rasulullah SAW mengajarkan kami untuk beristikharah dalam segala perkara sebagaimana beliau mengajarkan kepada kami sebuah surat dari Al-Qur'an. Beliau bersabda:
'Jika seseorang dibingungkan oleh sebuah perkara, maka hendaklah ia sholat dua rakaat yang bukan wajib, lalu berdoa dengan mengucapkan; "Ya Allah...." Lalu beliau SAW berkata, 'Ucapkanlah hajatnya'." (HR Bukhari, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa'i, Ibnu Majah & Ahmad)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Raghib As-Sirjani dalam buku Ihya 345 Sunnah Nabawiyah mengemukakan, "Dari hadits riwayat Jabir di atas, kita mengetahui bahwa Rasul SAW mengajarkan para sahabatnya beristikharah dalam banyak kondisi dan tidak seperti yang disangka oleh kebanyakan orang bahwa istikharah hanya dapat dilakukan dalam permasalahan yang besar saja."
"Tidak menjadi keharusan seseorang yang beristikharah harus melihat hasilnya pada mimpinya. Namun seorang yang beristikharah dapat berjalan di atas pilihan yang dia tengan dengannya," imbuh As-Sirjani.
Syaikh DR Alauddin Za'tari lewat bukunya Fiqh Al-'Ibadat, menyebutkan sholat istikharah hukumnya sunnah bagi siapa saja muslim yang menginginkan urusannya berjalan lancar dengan memohon bantuan Allah SWT.
Waktu Pelaksanaan Sholat Istikharah
Menukil buku Shalat Sunnah Hikmah dan Tuntunan Praktis susunan Nasrul Umam Syafi'i & Lukman Hakim, sholat Istikharah dapat dilakukan pada siang maupun malam hari. Tetapi lebih baik dan utama di malam hari, pada waktu sepertiga malam terakhir.
Ibnu Taimiyah dalam buku Shalatul Mu'min karya Sa'id bin Ali bin Wahf al-Qahthani, bahkan mengatakan kebolehan sholat Istikharah di waktu terlarang sekalipun, tetapi ada syaratnya.
"Boleh saja mengerjakan sholat Istikharah pada waktu terlarang, khusus berkaitan dengan suatu urusan yang jika pelaksanaannya (Istikharah) ditangguhkan pada waktu yang tidak terlarang, urusan tersebut menjadi luput." ujarnya
Ulama Al-Qahthani menyimpulkan pandangan Ibnu Taimiyah tersebut, yakni sholat Istikharah boleh dilaksanakan pada waktu terlarang, jika urusan yang di-istikharahi-nya akan luput bila sholat tersebut ditunda.
Tata Cara Sholat Istikharah
Melalui sabda Rasul SAW di atas, sholat Istikharah ini terdiri dari dua rakaat. Berikut cara pelaksanaannya yang dikutip dari buku Shalat Sunnah Hikmah dan Tuntunan Praktis:
1.Berniat dalam hati, dengan lafaz:
أصَلَّى سُنَّةَ الاْسْتِخَارَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Latin: Ushalli sunnatal istikhaarati rak'ataini lillaahi ta'alaa
Artinya: "Saya niat mengerjakan sholat sunnah Istikharah dua rakaat karena Allah Ta'ala."
2. Dimulai dengan takbiratul ihram, seraya mengucap "Allaahu akbar".
3. Membaca Surat Al-Fatihah.
4. Membaca surat Al-Qur'an. Pada rakaat pertama, dianjurkan membaca Surat Al-Kafirun dan Surat Al-Qashash ayat 68-69.
5. Rukuk dengan tuma'ninah (pelan).
6. I'tidal dengan tuma'ninah.
7. Sujud pertama dengan tuma'ninah.
8. Duduk di antara dua sujud dengan tuma'ninah.
9. Sujud kedua dengan tuma'ninah.
10. Bangun atau berdiri untuk melanjutkan rakaat kedua.
11. Membaca Surat Al-Fatihah.
12. Membaca surat Al-Qur'an. Pada rakaat kedua, dianjurkan membaca Surat Al-Ikhlas dan Surat Al-Ahzab ayat 36.
13. Lanjut rukuk hingga sujud kedua dengan tuma'ninah, seperti urutan di atas.
12. Kemudian tasyahud akhir.
13. Terakhir salam.
Doa Sholat Istikharah: Arab, Latin dan Arti
Setelah mendirikan sholat Istikharah, Nabi SAW menganjurkan umatnya untuk membaca doa khusus dengan lafaz yang ia ajarkan melalui hadits riwayat Jabir bin Abdullah di atas. Berikut doa setelah sholat Istikharah sesuai sunnah, yang dinukil dari buku Ihya 345 Sunnah Nabawiyah:
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْتَخِيْرُكَ بِعِلْمِكَ، وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ، وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ، وَأَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوْبِ. اَللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا اْلأَمْرَ خَيْرٌ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ أَوْ قَالَ عَاجِلِ أَمْرِى وَآجِلِهِ فَاقْدُرْهُ لِيْ وَيَسِّرْهُ لِيْ ، ثُمَّ بَارِكْ لِي فِيهِ وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا اْلأَمْرَ شَرٌّ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ أَوْ قَالَ فِي عَاجِلِ أَمْرِى وَآجِلِهِ فَاصْرِفْهُ عَنِّيْ وَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاقْدُرْ لِيَ الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ أَرْضِنِيْ
Latin: Allaahumma innii astakhiiruka bi 'ilmika wa astaqdiruka bi qudratika wa as-aluka min fadhlikal 'azhiimi fa-innaka taqdiru walaa aqdiru wa ta'lamu wa laa a'lamu wa anta 'allaamul ghuyuub. Allaahumma in kunta ta'lamu anna haadzal amra khairun lii fii diinii wa ma'aasyii wa 'aaqibati amrii aw qaala 'aajili amri wa aajilihi faqdurhu lii wa yassirhu lii tsummabaarik lii fiihi, wa in kunta ta'lamu anna haadzal amra syarrun lii fii diinii wa maa'aasyii wa 'aaqibati amrii aw qaala fii 'aajili amri wa aajilihi fashrifhu 'annii fashrifnii 'anhu waqdur lil khaira haitsu kaana tsumma ardhinii
Artinya: "Ya Allah, aku memohon pilihan kepada-Mu dengan ilmu-Mu, memohon kekuatan dengan kekuatan-Mu, aku memohon dari karunia-Mu yang sangat agung; sungguh Engkau Maha Perkasa dan aku tidak mampu melakukan apa pun, Engkau Maha Mengetahui dan aku tidak mengetahui apa pun, dan Engkau adalah Dzat yang Maha Mengetahui segala sesuatu. Ya Allah, jika engkau mengetahui bahwa perkara ini baik untukku dalam agamaku, duniaku, dan akibat dari perkaraku; maka takdirkanlah ia untukku dan mudahkanlah bagiku, kemudian berkahi aku dengannya. Namun jika Engkau mengetahui bahwa perkara ini buruk bagiku dalam agama, dunia, dan akibat perkaraku; maka jauhkanlah ia dariku dan takdirkan untukku yang baik apa pun itu dan buatlah aku ridha."
Sesuai hadits riwayat Jabir bin Abdullah di atas, setelah membaca doa ini, Rasulullah SAW menyuruh umatnya untuk mengucapkan hajat yang ia miliki dan memohon petunjuknya kepada Allah SWT.
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi
Info Lowongan Kerja BP Haji 2026, Merapat!