Ini Tanda-tanda Malam Lailatul Qadar, Ada di 10 Malam Terakhir Ramadan

Ini Tanda-tanda Malam Lailatul Qadar, Ada di 10 Malam Terakhir Ramadan

Tsalats Ghulam Khabbussila - detikHikmah
Minggu, 09 Apr 2023 19:00 WIB
Ilustrasi malam lailatul qadar yang terdapat pada 10 malam terakhir Ramadan.
Tanda-tanda malam lailatul qadar. Foto: Getty Images/iStockphoto/Choreograph
Yogyakarta -

Malam lailatul qadar adalah malam yang banyak "diincar" oleh umat muslim ketika berada di bulan Ramadan. Disebutkan melalui berbagai keterangan bahwa pada malam lailatul qadar terdapat keutamaan dan keistimewaan tersendiri dibandingkan dengan malam yang lainnya.


Tanda-tanda malam lailatul qadar dapat kita terka dari beberapa keterangan. Meskipun demikian, perlu diketahui bahwa tidak ada yang tahu secara pasti kapan tepatnya peristiwa ini terjadi.


Melalui keterangan yang didasarkan hadits Rasulullah SAW, dijelaskan bahwa terdapat beberapa tanda-tanda. Beberapa tanda itu adalah sebagai berikut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Tanda-tanda Malam Lailatul Qadar


Malam ganjil di sepuluh malam terakhir Ramadan

Diyakini bahwa terjadinya malam lailatul qadar adalah pada 10 malam terakhir di bulan Ramadan. Lebih tepatnya adalah saat malam-malam ganjil.

ADVERTISEMENT


Keterangan di atas bersumber dari hadits Rasulullah SAW yang menganjurkan umatnya mencari lailatul qadar pada sepuluh hari terakhir Ramadan yang berbunyi,


تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

Artinya: "Carilah lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan." (HR Bukhari).


Tanda-tanda alam


Tanda-tanda alam yang dimaksutkan adalah terkait petunjuk malam lailatul qadar adalah bersumber pada sebuah hadits dimana para sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW. Para sahabat sangat mendambakan malam lailatul qadar, kemudian mereka bertanya mengenai tanda-tandanya yang dapat dirasakan.


Hadits yang menerangkan ini yaitu,


فقد سئل رسول الله صلى الله عليه وسلم عن علاملت ليلة القدر فقال هي ليلة بلجة اي مشرقة نيرة لاحارةولا باردة ولاسحاب فيها ولامطر ولاريح ولايرمى فيها بنجم ولاتطلع الشمس صبيحتها مشعشة


Artinya: "Rasulullah SAW pernah ditanya mengenai tanda-tanda lailatul qadar, maka beliau bersabda: 'Yaitu malam yang terang dan bercahaya, udaranya tidak panas dan tidak dingin, tidak ada mendung dan tidak ada hujan, tidak ada gerak angin dan tidak ada bintang yang dilempar. Paginya matahari terbit dengan terang tapi tidak terlalu terik memancar.'" (HR. Ahmad)


Dengan mengetahui tanda-tanda malam lailatul qadar di atas maka sehendaknya kita harus bersiap dalam menyambut masa tersebut. Dikutip Melalui Ahmad Rifa'i Rif'an dalam bukunya yang berjudul Menggapai Malam Lailatul Qadar bahwa disampaikan sebenarnya kita memiliki peluang yang besar dan mendekati 100 persen untuk memperoleh lailatul qadar.


Ada satu cara yang dapat dilakukan dan menurut Ahmad Rifa'i paling jitu, yaitu adalah melakukan "perburuan" lailatul qadar semenjak malam pertama hingga malam terakhir Ramadan. Mungkin karena itulah alasan lailatul qadar dirahasiakan.


Tujuannya mungkin agar kita dapat meningkatkan ibadah di bulan Ramadan sejak malam pertama hingga malam terakhir. Jika sejak awal hingga akhir Ramadan kita sudah bersungguh-sungguh dalam mencari mencari Lailatul Qadr, InsyaAllah di salah satu malam, Allah SWT akan menganugerahkan malam seribu bulan itu kepada kita.

Yang perlu diingat adalah tidak sembarang orang berhak dan bisa meraih lailatul qadar. Ada orang-orang terpilih yang memperoleh hadiah istimewa itu.


Orang-orang itu adalah yang telah bersungguh-sungguh menyucikan jiwanya. Karena lailatul qadar hanya bersedia menemui orang-orang yang jiwanya suci.


Itulah sebabnya mengapa Rasulullah SAW memprediksi datangnya lailatul qadar adalah di sepuluh malam terakhir Ramadan. Hal ini lantaran Rasulullah SAW mengharapkan jiwa manusia yang berpuasa selama 20 hari sebelumnya telah mencapai dan meningkat dalam kesadaran dan kesuciannya. Wallahualam.




(lus/lus)

Hide Ads