Tak terasa, umat Islam akan segera memasuki 10 malam terakhir bulan Ramadan dalam beberapa hari. Lailatul Qadar namanya, malam yang disebut lebih mulia dari seribu bulan itu tidak ada yang mengetahui secara pasti waktu spesifiknya.
Menurut buku Kedahsyatan Puasa oleh M Syukron Maksum, kata 'lailah' artinya malam, sementara 'qadr' atau 'qadar' didefinisikan sebagai ketentuan Tuhan, kemuliaan, dan keagungan. Kedua kata tersebut berasal dari bahasa Arab.
Meski tidak diketahui secara pasti, Rasulullah SAW menyebut Lailatul Qadar terdapat pada 10 malam terakhir Ramadan. Hal ini sesuai dengan sebuah hadits riwayat Bukhari dan Muslim dari Aisyah RA. Rasulullah SAW bersabda, "Carilah malam lailatul qadar di (malam ganjil) pada 10 terakhir bulan Ramadan." (HR Bukhari dan Muslim)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebenarnya, waktu pasti mengenai malam Lailatul Qadar sempat hampir disampaikan oleh Rasulullah SAW. Namun, entah bagaimana beliau tiba-tiba tidak mampu mengingat kapan terjadinya malam yang mulia tersebut, seperti dijelaskan dalam buku Ringkasan Shahih Bukhari yang disusun oleh Muhammad Nasir al-Din Albani.
Malam Lailatul Qadar mengandung banyak keistimewaan, mulai dari turunnya para malaikat ke Bumi, malam turunnya Al-Qur'an, lebih baik dari seribu bulan, dan lain sebagainya. Lantas, bagaimana cara meraih Lailatul Qadar?
Baca juga: Khutbah Jumat Tema Menyambut Lailatul Qadar |
Cara Meraih Malam Lailatul Qadar
Setelah mengetahui pengertian dan keutamaan malam lailatul qadar, bagaimana cara memperolehnya? Mengutip dari buku Bunga Rampai Bincang Syariah tulisan Mohammad Hafid, berikut cara meraih malam Lailatul Qadar.
1. Mengerjakan Salat Malam
Dalam sebuah hadits riwayat Bukhari, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Barangsiapa melaksanakan salat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR Bukhari)
2. Membaca Al-Qur'an serta Berdzikir
Selanjutnya, membaca Al-Qur'an dan berdzikir menjadi amalan yang bisa dikerjakan pada malam Lailatul Qadar. Anjuran tersebut sesuai dengan hadits yang diriwayatkan dari Aisyah RA, berikut bunyinya:
"Rasulullah SAW biasa ketika memasuki 10 terakhir dari bulan Ramadan, beliau kencangkan sarungnya (bersungguh-sungguh dalam ibadah dengan meninggalkan istri-istrinya), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan keluarganya untuk beribadah." (HR Bukhari dan Muslim)
3. Mengamalkan Doa Malam Lailatul Qadar
Dalam hadits riwayat Tirmidzi, Aisyah RA pernah bertanya kepada Rasulullah, "Jika saja ada suatu hari yang aku tahu bahwa malam tersebut adalah Lailatul Qadar, lantas apa doa yang mesti kuucapkan?' Jawab Rasulullah SAW, 'Berdoalah Allahumma innaka 'afuwwun thubbul 'afwa fa'fu'anni,"
Berikut bacaan doa malam Lailatul Qadar yang terdiri dari Arab, latin serta artinya:
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عُفُوٌّ كَرِيمٌ، تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Arab latin: Allahumma innala 'afuwwun kariim, tuhibbul 'afwa fa'fu 'annii
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf dan Mulia. Engkau senang memberi maaf, maka maafkanlah aku." (HR Tirmidzi)
Terpisah, dari buku M Quraish Shihab Menjawab, Quraish Shihab menuturkan cara memperoleh malam Lailatul Qadar ialah mendekatkan diri kepada Allah dengan aneka kebajikan. Kebajikan yang dimaksud tidak hanya sekadar ibadah, membaca Al-Qur'an, atau beri'tikaf, melainkan kebajikan sosial, upaya menambah ilmu pengetahuan yang bermanfaat, serta menghiasi diri dengan akhlak mulia sembari membersihkan jiwa.
Ahmad Rifa'i Rif'an melalui bukunya yang bertajuk Ramadhan, Maaf Kami Masih Sibuk menjelaskan bahwa salah satu cara meraih malam Lailatul Qadar ialah memburunya sejak malam pertama hingga terakhir Ramadan. Alasan malam Lailatul Qadar dirahasiakan agar kita semakin mengintensifkan ibadah di bulan suci, mulai dari malam pertama sampai terakhir.
Wallahu 'alam.
(rah/rah)
Komentar Terbanyak
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Daftar 50 SMA Terbaik di Indonesia, 9 di Antaranya Madrasah Aliyah Negeri
Rae Lil Black Jawab Tudingan Masuk Islam untuk Cari Sensasi