Malam Lailatul Qadar dan Nuzulul Quran adalah dua peristiwa bersejarah yang ada hubungannya dengan peristiwa turunnya Al-Qur'an. Kedua peristiwa ini sama-sama terjadi ketika bulan suci Ramadan. Apa perbedaan Lailatul Qadar dan Nuzulul Quran?
Bulan Ramadan disebut sebagai peristiwa turunnya Al-Qur'an sebagai pedoman hidup manusia ke Bumi ini dijelaskan dalam firman Allah SWT dalam surah Al Baqarah ayat 185 yang berbunyi,
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدىً لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Bulan Ramadan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)..."
Namun, mungkin sebagian muslim seringkali salah paham atau bingung mengenai perbedaan Lailatul Qadar dan Nuzulul Quran. Oleh karena itu, berikut adalah penjelasannya agar terdapat kejelasan di antara keduanya.
Perbedaan Lailatul Qadar dan Nuzulul Quran
1. Nuzulul Quran: Turunnya Al-Qur'an Berangsur-angsur
Artinya, Nuzulul Quran adalah peristiwa turunnya Al-Qur'an pertama kali. Sebagaimana disebut Imam Ibnu Katsir dalam Kitab al Bidayah wa an Nihayah, Nuzulul Quran secara spesifik terjadi pada tanggal 17 Ramadan 610 M.
Adapun dalil yang menerangkan bahwa Nuzulul Quran terjadi pada 17 Ramadan termaktub dalam Al-Qur'an surah Al Anfaal ayat 41 yang berbunyi,
۞ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّمَا غَنِمْتُمْ مِّنْ شَيْءٍ فَاَنَّ لِلّٰهِ خُمُسَهٗ وَلِلرَّسُوْلِ وَلِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَابْنِ السَّبِيْلِ اِنْ كُنْتُمْ اٰمَنْتُمْ بِاللّٰهِ وَمَآ اَنْزَلْنَا عَلٰى عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعٰنِۗ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Artinya: "Ketahuilah, bahwa sesungguhnya sesuatu yang kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka seperlimanya adalah hak Allah, Rasul, kerabat (Rasul), anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan ibnu sabil, jikalau kamu beriman kepada Allah serta kepada apa yang Kami turunkan (Al-Qur'an) kepada hamba Kami (Nabi Muhammad SAW) pada hari al-furqān (pembeda), yaitu pada hari bertemunya dua pasukan(Perang Badar). Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."
Dikutip melalui Tafsir Quran Kemenag, Perang Badar bertepatan pada tanggal 17 Ramadan tahun kedua Hijiriah. Oleh karena itu, sebagian mufasir berpendapat kuat bahwa ayat ini mengisyaratkan bahwa permulaan turunnya Al-Qur'an atau Nuzulul Qur'an dimulai pada tanggal 17 Ramadan.
Rasulullah SAW menerima wahyu Al-Qur'an untuk pertama kalinya itu di Gua Hira. Wahyu tersebut diterima Rasulullah dari Malaikat Jibril yang membawanya dari Baitul Izzah.
Hal ini didasarkan dari hadits yang diriwayatkan Imam al Hakim dan Ibnu Abi Syaibah melalui Hassan bin Hurair, dari Said bin Jubair, dari Ibnu Abbas. "Al Quran telah dipisah dari adz-Dzikr, kemudian diletakkan di Baitul Izzah di langit dunia, kemudian Jibril membawa turun kepada Nabi SAW. Sanad-sanad riwayat tersebut semuanya shahih," tulis buku Al-Itqan fi Ulumil Qur'an oleh Imam Jaluddin al Suyuthi.
2. Lailatul Qadar: Turunnya Al-Qur'an Sekaligus
Mengenai Lailatul Qadar, arti dari qadar sendiri adalah berarti kemuliaan atau kebesaran. Dikutip dari buku Khutbah Jum'at karya Taufiq al Farisi dijelaskan bahwa maksud dari kemuliaan adalah Allah SWT mengangkat kedudukan nabi-Nya pada malam Qadar itu sekaligus menjadikannya rasul terakhir.
Mengenai hal ini, diabadikan dalam firman-Nya dalam surah Al Qadr ayat 1 sampai 5 yaitu,
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (1) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (2) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3) تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ (4) سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ (5)
Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur'an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah yang disebut dengan malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan adalah lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan juga Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar."
Dijelaskan melalui Buku 10 Malam Pertengahan Ramadhan karya Dr. Shabri Shaleh Anwar, ayat di atas dengan jelas menerangkan bahwa Al-Qur'an itu diturunkan ketika terjadinya malam kemuliaan atau Lailatul Qadar. Pada malam itu, Al-Qur'an turun secara sekaligus di Baitul Izzah atau langit dunia.
Ada yang berpendapat, proses turunnya Al-Qur'an melalui dua tahapan ini yang kemudian menimbulkan adanya perbedaan Nuzulul Quran dengan Lailatul Qadar. Hal ini pun diamini oleh Pimpinan Pesantren Syawarifiyyah, Ustaz Abul Hayyi Nur.
"Al-Qur'an turun secara menyeluruh pada malam Lailatul Qadar. Makanya tanggal 17 Ramadan dijadikan peringatan malam Nuzulul Quran," kata Ustaz Hayyi kepada detikcom.
Lailatul Qadar mengarah pada peringatan turunnya Al-Qur'an dari Lauh Mahfudz. Malaikat Jibril kemudian membawa Al-Qur'an dari tahapan pertama tersebut pada Nabi Muhammad SAW dalam waktu 20-25 tahun.
Berdasarkan penjelasan di atas, Lailatul Qadar merupakan tahapan pertama dalam proses turunnya Al-Qur'an. Kemudian, dilanjutkan dengan Nuzulul Quran sebagai peristiwa turunnya Al-Qur'an yang dilakukan berangsur-angsur. Salah satu riwayat dari Ibnu Abbas RA berbunyi,
"Al-Qur'an itu diturunkan dalam Lailatul Qadar di bulan Ramadan ke langit dunia sekaligus semuanya, kemudian dari sana diturunkan sedikit demi sedikit ke dunia." (HR At Thabrani)
Perbedaan Nuzulul Quran dengan Lailatul Qadar ini pula yang kemudian menyebabkan perbedaan peringatan Nuzulul Quran di Indonesia dan Mesir. Mengutip laman IAIN Madura, peringatan Nuzulul Quran di Indonesia dilakukan tiap 17 Ramadan, sementara masyarakat muslim Mesir memperingatinya setiap 27 Ramadan.
(rah/rah)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI