Berapa Lama Waktu Minimal Tumakninah dalam Sholat?

Berapa Lama Waktu Minimal Tumakninah dalam Sholat?

Tsalats Ghulam Khabbussila - detikHikmah
Sabtu, 01 Apr 2023 18:00 WIB
sholat ruku
Ilustrasi. Berapa lama waktu minimal tumakninah dalam sholat? (Foto: Getty Images/iStockphoto/Rawpixel)
Jakarta -

Istilah tumakninah berkaitan erat dengan kegiatan ibadah sholat. Berapa lama waktu minimal tumakninah dalam sholat?

Tukmaninah (Arab: الطمأنينة) berarti ketenangan. Dikutip dari Buku Panduan Salat Lengkap dan Praktis Wajib & Sunah karya Ahmad Sultoni dijelaskan bahwa tumakninah adalah kondisi tenang sejenak ketika setiap anggota badan berada pada posisi sempurna ketika sedang melakukan rukun sholat.

Tidak boleh seseorang yang sedang melakukan sholat bergerak secara terus-menerus tanpa jeda antara satu rukun ke rukun selanjutnya. Hal ini diumpamakan oleh Rasulullah SAW orang yang melakukan seperti itu adalah bagai burung mematuk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tumakninah dalam sholat juga berarti sama atau diam sebentar supaya tenang dalam sholat. Menurut pendapat jumhur atau mayoritas ulama dalam Fiqih Islam wa Adillatuhu karangan Wahbah Az Zuhaili, tumakninah termasuk dalam salah satu rukun sholat atau syarat rukun dalam rukuk, i'tidal, sujud, dan duduk di antara dua sujud.

Berapa Lama Waktu Minimal Tumakninah dalam Sholat?

Pada dasarnya, tumakninah adalah diam setelah gerakan sholat atau diam di antara dua gerakan sholat. Misalnya, sebagai pemisah antara gerakan bangkit berdiri dan duduk.

ADVERTISEMENT

Untuk itu Wahbah Az Zuhaili menjelaskan, batas minimal tumakninah sekurang-kurangnya ada waktu untuk sekadar berdiam setelah anggota tubuh bergerak. Keterangan ini sesuai dengan yang diyakini dalam Mazhab Syafi'iyyah.

Adapula pendapat dari Mazhab Hambali, ukuran waktu minimal tumakninah di dalam sholat adalah tenang seukuran lama untuk membaca dzikir yang disunnahkan dalam setiap rukun gerakan sholat. Sementara menurut Mazhab Hanafi, tumakninah seminimal mungkin dilakukan selama bacaan tasbih dalam rukuk, sujud, dan bangkit dari keduanya.

Disebutkan dalam hadits, jika muslim tidak melakukan tumakninah dalam sholat maka hal itu dianggap sebagai pencuri. Rasulullah SAW bersabda,

"Pencuri yang paling buruk di dunia adalah orang yang mencuri dari sholatnya." (HR. Hakim)

Tumakninah dalam Sholat

Dalam sholat, terdapat beberapa gerakan yang harus diperhatikan dengan tumakninah. Dikutip dari buku Panduan Mudah Tuntas Salat Fardu dan Sunah karya Ustad Abu Sakhi dijelaskan bahwa terdapat empat tumakninah dalam rukun sholat. Berikut adalah keempatnya.

1. Rukuk

Rukuk dengan tumakninah berarti dengan posisi sempurna. Posisi sempurna rukuk adalah badan dibungkukkan sehingga tulang punggung rata, leher dan kepala lurus sejajar punggung (tidak lebih rendah maupun tinggi), kedua lutut berdiri dengan tegak dan tidak dibengkokkan, jari-jari tangan mencengkeram rapat lutut, dan pandangan mata terarah menuju ke tempat sujud.

2. I'tidal

I'tidal merupakan gerakan bangun berdiri dari posisi rukuk. Posisi tangan ketika i'tidal adalah dilepas dan tidak sedekap.

3. Sujud

Sujud dilakukan dengan tujuh bagian anggota badan menyentuh alas atau lantai sujud. Ketujuh anggota badan tersebut adalah kedua telapak tangan, dua lutut kaki, dua ujung kaki, dan dahi sekaligus dengan hidung.

4. Duduk di Antara Dua Sujud

Duduk ini adalah dimaksudkan sebagai duduk setelah bangun dari sujud. Cara duduknya adalah dengan posisi membentangkan kaki kiri, kemudian kaki kiri diduduki oleh kaki kanan yang ditegakkan. Posisi punggung tegak sempurna dan tidak dibelokkan.




(rah/rah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads