Setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW, perjuangan untuk tetap menyebarkan agama Islam pun diestafetkan pada keempat sahabat terdekat beliau yang dikenal dengan sebutan khulafaur rasyidin. Siapakah khulafaur rasyidin itu?
Khulafaur rasyidin adalah para khalifah yang menggantikan kedudukan Nabi Muhammad SAW sebagai pemimpin. Setelah sepeninggal Sang Nabi, posisi tertinggi dalam menjalankan negara dan umat diteruskan oleh mereka.
Kata khulafa' berarti banyak khalifah. Bila hanya satu maka disebut khalifah, yang berarti pemimpin dalam arti menggantikan kepemimpinan Nabi Muhammad SAW setelah beliau wafat dalam melaksanakan hukum syariat agama Islam. Adapaun rasyidin berarti arif dan bijaksana. Dapat disimpulkan bahwa khulafaur rasyidin berarti pemimpin yang bijaksana sesudah Nabi Muhammad SAW wafat.
Khulafaur rasyidin terdiri dari empat sahabat dekat Nabi Muhammad SAW yang memimpin secara bergantian, yakni Abu Bakar Ash Shiddiq, Umar bin Khatab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib. Mereka semua adalah sosok khalifah yang jujur lagi menegakkan kebenaran. Atas kegigihan mereka, Islam dapat tersyiar sampai luar Jazirah Arab.
Khulafaur Rasyidin Tercantum dalam Al-Qur'an
Penjelasan tentang khulafaur rasyidin ini dapat ditemukan dalam firman Allah yakni Al-Qur'an surat At Taubah ayat 100:
وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۚ ذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
Artinya: "Dan orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Ansar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah. Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang agung."
Melansir dari arsip DetikEdu, berikut nama-nama khulafaur rasyidin beserta gelar dan kisah singkatnya:
1. Abu Bakar Ash-Shiddiq
Abu Bakar Ash-Shiddiq bernama lengkap Abdullah bin Utsman (Abu Qahafah) bin Amir bin Amru bin Ka'ab bin Sa'd bin Tamim bin Murrah bin Lu'ai bin Ghalib bin Fihr al-Tamimi al-Quraisyi dan lahir di Mekkah pada tahun 572 M.
Kekhalifahan Abu Bakar Ash-Shiddiq RA berlangsung selama 2 tahun 3 bulan, seperti yang dikutip dari Buku Kisah Hidup Abu Bakar al-Shiddiq. Ia adalah seorang khalifah pertama dan menjadi satu-satunya yang disebut sahabat Rasulullah oleh Allah SWT dalam QS. At Taubah ayat 40.
Selain ucapan dan tingkah lakunya yang menggambarkan kejujuran, Abu Bakar juga selalu mengakui dan membenarkan Nabi Muhammad SAW saat diangkat menjadi nabi. Oleh karena itu, ia menyandang gelar yang sampai saat ini selalu mengikuti namanya, Ash-Shiddiq yang berarti jujur dan membenarkan.
Dalam buku Sejarah Peradaban Islam Terlengkap yang disusun oleh Rizem Aizid, disebutkan bahwa Abu Bakar Ash-Shiddiq adalah orang pertama dari kalangan sahabat Nabi Muhammad SAW yang diberitakan masuk surga. Selain menjadi khalifah pertama setelah Nabi wafat, ia juga orang yang pertama menerima ajaran Nabi dan memeluk agama Islam.
2. Umar bin Khattab
Umar bin Khattab lahir di Mekkah pada 582 M dan menjadi khalifah pada tahun 634 M menggantikan Abu Bakar Ash-Shiddiq. Nama lengkapnya adalah Umar bin Khattab bin Ady bin Abd al-'Uzza bin Riyakh bin Abdullah bin Qorth bin Razakh bin Ka'ab bin Ady bin Luay bin Ghalib al-Qurasyi al-Adwi.
Rasulullah SAW memberikan julukan Al-Faruq (sang pembeda) atau berarti sebagai orang yang mampu membedakan antara yang haq (kebenaran) dan yang bathil (kesesatan). Selain itu, Umar juga menjadi orang pertama yang digelari dengan Amir al-Mu'minin (pemimpin orang beriman).
3. Utsman bin Affan
Utsman bin Affan lahir pada enam tahun setelah Tahun Gajah, tepatnya 579 M di Thaif, daerah subur kawasan Hijaz, sebuah wilayah di sebelah barat laut Arab Saudi. Hal ini yang kemudian membuat usianya 6 tahun lebih muda dibandingkan dengan Rasulullah SAW.
Utsman bin Affan terlahir dari keluarga bangsawan yang kaya raya dan berpengaruh dari Suku Quraisy silsilah Bani Umayyah. Meskipun terlahir dari lingkungan yang kaya raya, Utsman rela untuk keluar dari segala kenikmatan dan kemewahan hidupnya demi memegang tanggung jawab dakwah yang melelahkan, penuh risiko, menguras tenaga, dan pikiran.
Ia bahkan tidak segan untuk membagikan rezekinya secara cuma-cuma untuk kebutuhan berperang atau pun khalayak luas.
Dikisahkan dari Ibn Syihab Al-Zuhri, seorang ulama ahli hadits, mengatakan, "Utsman mempersiapkan Jaisyul Usrah (pasukan sulit) saat Perang Tabuk dengan 940 ekor unta dan 60 ekor kuda, sehingga sempurna berjumlah 1.000."
Salah seorang sahabat Rasulullah, Hudzaifah pun bercerita bahwa Utsman datang kepada Rasul sambil membawa 10.000 dinar (kira-kira Rp 483 juta) yang diserahkan dengan kedua tangannya.
4. Ali bin Abi Thalib
Ali bin Abi Thaib bin Abdul Muththalib bin Hasyim lahir di Mekkah pada tanggal 13 Rajab. Ali lahir pada tahun ke-32 dari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Ada juga yang menyebutkan jika Ali dilahirkan pada 21 tahun sebelum hijriyah.
Semasa kecil, Rasulullah SAW telah mengasuh, mendidik, dan mengajari Ali bin Abi Thalib. Kasih sayang dan kemuliaan Rasulullah SAW inilah yang membentuk karakter Ali saat dewasa.
Pada periode pemerintahan Nabi Muhammad hanya meliputi semenanjung Arabia tetapi pada periode khulafaur rasyidin meliputi wilayah Arab dan non-Arab sehingga masalah yang muncul pun semakin kompleks. Sementara ketetapan hukum yang rinci di dalam Al-Qur'an dan Hadits terbatas jumlahnya.
Oleh karena itu, khulafaur rasyidin menghadapi banyak masalah yang tadinya tidak terdapat di masyarakat Arab. Misalnya masalah pengairan, keuangan, kemiliteran, perkawinan, pajak, cara menetapkan hukum di pengadilan, dan lain-lain budaya hukum di Damaskus, Mesir, Irak, Iran, Maroko, Samarkan, Andalusia, dan lain-lain.
Itulah khulafaur rasyidin dan terdiri dari siapa saja mereka. Dalam mengatasi perkembangan zaman dan perubahan yang terjadi pasca ditinggal oleh Rasulullah, peran khulafaur rasyidin lah yang menjadi tonggak penyebaran agama Islam hingga semasif saat ini.
Simak Video "Video: Bahlil Lahadalia Salat Id di Masjid Ainul Hikmah Golkar"
(dvs/dvs)