Melalui Surat Al-Isra ayat 32, Allah SWT melarang para hamba untuk berzina dengan lantaran termasuk perbuatan tercela yang berakibat dosa besar.
Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Isra ayat 32:
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰىٓ اِنَّهٗ كَانَ فَاحِشَةً ۗوَسَاۤءَ سَبِيْلًا
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arab latin: Wa lā taqrabuz-zinā innahụ kāna fāḥisyah, wa sā`a sabīlā
Artinya: Janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya (zina) itu adalah perbuatan keji dan jalan terburuk.
Tafsir Tahlili Kementerian Agama (Kemenag) Jilid 5 menerangkan bahwa ayat di atas sebagai bentuk pengharaman Allah SWT kepada hamba-Nya untuk berzina, yang Dia ungkap dengan kalimat, "Jangan mendekati zina."
Mengapa demikian? Melalui ayat tersebut, Allah SWT hendak menyatakan bila seseorang mendekati perzinaan saja sudah dilarang, terlebih lagi melakukannya. Sehingga lewat ayat itu Allah SWT tegaskan keduanya diharamkan, yakni mendekati zina dan melakukan zina.
Adapun yang dimaksud zina di sini, yakni hubungan kelamin yang dilakukan oleh pria dan wanita atau sesamanya di luar pernikahan.
Untuk itu perbuatan yang mampu membawa seseorang kepada perzinaan, seperti memonton atau membaca sesuatu yang dapat merangsang syahwat, pergaulan tak terkontrol antara laki-laki dan perempuan, dan aksi lainnya sudah tidak diperkenankan.
Senada dengan pandangan M. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah Jilid 7, sekiranya Allah SWT lewat Surat Al-Isra ayat 32 tekankan:
"Dan janganlah kamu (para hamba) mendekati zina dengan melakukan hal-hal--meski dalam bentuk berkhayal sekali pun--yang dapat mengantar kamu terjerumus dalam keburukan itu, sesungguhnya ia yakni zina adalah suatu perbuatan keji yang melampaui batas dalam ukuran apapun dan suatu jalan yang buruk dalam menyalurkan kebutuhan biologis."
Quraish Shihab turut jelaskan mengapa ayat di atas menggunakan ayat 'jangan mendekati zina'. Menurutnya, ayat tersebut hendak menenakankan larangan untuk mendekati sesuatu yang dapat merangsang nafsu dan syahwat dengan tujuan melakukan perbuatan zina..
"Dengan demikian, larangan mendekati itu mengandung makna larangan untuk tidak terjerumus dalam rayuan sesuatu yang berpotensi mengantar kepada langkah melakukannya (zina). Seperti pepatah 'Siapa yang berada di sekeliling jurang, ia dikhawatirkan terperosok ke dalamnya'," terang Quraish Shihab dalam tafsirnya.
Mengapa Zina Dilarang?
Pada akhir Surat Al-Isra ayat 32, Allah SWT menyatakan alasan zina dilarang yaitu karena termasuk perilaku keji dan jalan yang buruk. Tafsir Tahlili Kemenag Jilid 5 menyebutkan di antara kemungkinan zina disebut perbuatan tercela oleh-Nya.
"Zina mampu merusak garis keturunan. Seseorang akan meragukan nasab anak, apakah lahir dari perzinaan atau tidaknya. Timbul pula sejumlah kesulitan, kedudukan anak itu di mata hukum, pertumbuhan dan kehidupan anak bisa saja terganggu," demikian penjelasan tafsir tersebut.
Bisa menghancurkan rumah tangga. Bila perzinaan terjadi antara pasangan suami istri yang sudah menikah, maka sudah dipastikan akan menuju keretakan hubungan antara keduanya. Dan kemudian akan mengarah kepada perceraian.
Perzinaan juga disebut dapat menodai kehormatan diri, serta nama baik akan tercoreng, bukan hanya di antara keluarga tetapi juga sampai ke lapisan masyarakat. Lebih lanjut, terjadinya perzinaan menyebabkan kegelisahan dan kegoncangan dalam masyarakat.
Bahkan, perzinaan yang dilarang dalam Surat Al Isra ayat 32 membawa dampak berupa berkembangnya penyakit kelamin. Bila perzinaan sudah meluas maka berbagai penyakit akan timbul, misalnya sifilis, penyakit HIV, serta AIDS.
(rah/rah)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI
Acara Habib Rizieq di Pemalang Ricuh, 9 Orang Luka-1 Kritis