Mengutip dari buku Dikejar Rezeki dari Sedekah karya Fahrur Muis MAg, dalam hadits riwayat muslim dikatakan bahwa jika seorang muslim tidak mampu bersedekah dengan harta maka ia bisa membaca takbir, tahmid, tasbih, tahlil, dan lain sebagainya.
Para ahli fikih mengatakan bahwa sedekah lebih utama jika diberikan secara diam-diam ketimbang terang-terangan. Ini sejalan dengan sebuah hadits yang mana ketika Rasulullah SAW ditanya sedekah apa yang paling utama, beliau menjawab:
"(Sedekah) secara sembunyi-sembunyi kepada orang fakir dan sekemampuan orang yang sedikit harta," Allah telah memuji orang yang sangat merahasiakan sedekah. Nabi bersabda, "Ketika Allah menciptakan bumi yang membentang, Dia menciptakan gunung dan memancangkan di atasnya sehingga menjadi stabil. Malaikat pun takjub dengan penciptaan gunung. Ia bertanya, "Wahai Rabb, adalah makhluk-Mu yang lebih kuat dari gunung?", Dia menjawab, "Ya (ada), besi." Malaikat bertanya lagi, "Wahai Rabb adakah makhluk-Mu yang lebih kuat dari besi?" Dia menjawab, "Ya (ada), api." Ia bertanya, "Wahai Rabb adakah makhluk-Mu yang lebih kuat dari api?" Dia menjawab, "Ya (ada), angin." Ia bertanya, "Wahai Rabb adakah makhluk-Mu yang lebih kuat dari angin?", Dia menjawab, "Ya (ada), yaitu anak Adam yang bersedekah dengan tangan kanannya yang ia sembunyikan dari tangan kirinya," (HR Tirmidzi).
Dalam surat Al Baqarah ayat 264 disebutkan bahwa pahala sedekah akan lenyap jika si pemberi menyebut-nyebut sedekah yang sudah diberikan atau menyakiti hati sang penerima.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تُبْطِلُوا۟ صَدَقَٰتِكُم بِٱلْمَنِّ وَٱلْأَذَىٰ كَٱلَّذِى يُنفِقُ مَالَهُۥ رِئَآءَ ٱلنَّاسِ وَلَا يُؤْمِنُ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ ۖ فَمَثَلُهُۥ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَأَصَابَهُۥ وَابِلٌ فَتَرَكَهُۥ صَلْدًا ۖ لَّا يَقْدِرُونَ عَلَىٰ شَىْءٍ مِّمَّا كَسَبُوا۟ ۗ وَٱللَّهُ لَا يَهْدِى ٱلْقَوْمَ ٱلْكَٰفِرِينَ
Arab latin: Yā ayyuhallażīna āmanụ lā tubṭilụ ṣadaqātikum bil-manni wal-ażā kallażī yunfiqu mālahụ ri`ā`an-nāsi wa lā yu`minu billāhi wal-yaumil-ākhir, fa maṡaluhụ kamaṡali ṣafwānin 'alaihi turābun fa aṣābahụ wābilun fa tarakahụ ṣaldā, lā yaqdirụna 'alā syai`im mimmā kasabụ, wallāhu lā yahdil-qaumal-kāfirīn
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir," (QS Al Baqarah: 264).
5 Keutamaan Sedekah
Berikut merupakan keutamaan sedekah yang didasarkan dari Al-Hadits sebagaimana dikutip dari buku Dikejar Rezeki dari Sedekah dan buku 99 Sedekah Kreatif karangan Dewi Ambarsari.
1. Mendapat Rezeki 700 Kali Lipat
Keutamaan sedekah yang pertama ialah mendapat rezeki yang berlipat ganda, ini sesuai dengan sebuah hadits yang berbunyi:
"Barangsiapa yang menginfakkan kelebihan hartanya di jalan Allah SWT, maka Allah akan melipatgandakannya dengan tujuh ratus (kali lipat). Dan barangsiapa yang berinfaq untuk dirinya dan keluarganya, atau menjenguk orang sakit, atau menyingkirkan duri, maka mendapatkan kebaikan dan kebaikan dengan sepuluh kali lipatnya. Puasa itu tameng selama ia tidak merusaknya. Dan barangsiapa yang Allah uji dengan satu ujian pada fisiknya, maka itu akan menjadi penggugur (dosa-dosanya)," (HR Ahmad).
2. Mengobati Orang Sakit
Rasulullah SAW bersabda:
"Bentengilah hartamu dengan zakat, obati orang-orang sakit (dari kalanganmu) dengan bersedekah dan persiapkan doa untuk menghadapi datangnya bencana," (HR Ath-Thabrani).
3. Memanjangkan Umur dan Mencegah Kematian Suul Khatimah
Selanjutnya, keutamaan sedekah yang lain adalah memanjangkan umur dan mencegah kematian suul khatimah seperti sabda Rasulullah SAW.
"Sesungguhnya sedekah seseorang Islam itu memanjangkan umur dan mencegah daripada mati dalam keadaan konyol dan Allah SWT pula menghapuskan dengan sedekah itu sikap sombong, takabur dan membanggakan diri (dari pemberiannya)" (HR. Bukhari).
4. Penghalang dari Neraka
Aisyah RA bercerita, suatu hari dirinya pernah didatangi seorang wanita miskin yang membawa dua anak perempuannya. Beliau kemudian memberikan kepadanya tiga butir kurma.
Ia pun memberikan masing-masing anaknya satu kurma dan dirinya satu butir untuk dimakan. Namun, kurma tersebut diminta kembali oleh kedua anaknya, maka ia membelah kura yang hendak dimakannya menjadi dua.
Aisyah sempat dikejutkan oleh sikapnya itu. Kejadian tersebut kemudian ia ceritakan kepada Rasulullah SAW, maka beliau bersabda:
"Sesungguhnya, Allah telah menetapkan surga baginya karena tindakannya itu, atau Dia bebaskan dirinya dari api neraka," (HR Muslim).
5. Sebagai Bukti Keimanan
Iman tempatnya di hati dan menuntut adanya bukti. Bukti keimanan ialah dengan mengamalkan apa yang diyakini, salah satunya dengan bersedekah. Rasulullah SAW bersabda:
"Sedekah adalah bukti," (HR Muslim)
Adab Bersedekah
Mengacu pada sumber yang sama, berikut merupakan beberapa adab dalam bersedekah.
- Berasal dari usaha yang halal
- Bersedekah dengan harta yang baik
- Ikhlas untuk mencari ridho Allah
- Merahasiakan sedekah
- Tidak mengharap balasan yang banyak dari sedekahnya
- Berikan sedekah dengan wajah berseri dan lapang dada
- Berikan sedekah kepada orang yang paling membutuhkan
- Menyegerakan sedekah
- Tidak mengungkit-ungkit sedekah dan tidak menyakiti perasaan penerima sedekah
(aeb/lus)
Komentar Terbanyak
Ada Penolakan, Zakir Naik Tetap Ceramah di Kota Malang
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana