Setiap malaikat memiliki tugas masing-masing, demikian halnya Malaikat Munkar dan Malaikat Nakir. Keduanya memiliki tugas untuk bertanya pada orang yang telah meninggal dunia.
Pertanyaan ini diajukan sebelum roh manusia memasuki alam akhirat. Siapapun tidak luput dari pertanyaan dua malaikat ini.
Tugas dari malaikat Munkar dan Nakir dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda,
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
إِذَا قُبِرَ الْمَيِّتُ أَوْ قَالَ أَحَدُكُمْ أَتَاهُ مَلَكَانِ أَسْوَدَانِ أَزْرَقَانِ يُقَالُ لأَحَدِهِمَا الْمُنْكَرُ وَالآخَرُ النَّكِيرُ ، فَيَقُولَانِ : مَا كُنْتَ تَقُولُ فِي هَذَا الرَّجُلِ ؟ فَيَقُولُ مَا كَانَ يَقُولُ
Artinya: "Apabila mayat atau salah seorang dari kalian sudah dikuburkan, ia akan didatangi dua malaikat hitam dan biru, salah satunya Munkar dan yang lain Nakir, keduanya berkata: Apa pendapatmu tentang orang ini (Nabi Muhammad)? Maka ia menjawab sebagaimana ketika di dunia..." (HR Tirmidzi).
Mengutip buku At-Tadzkirah Jilid 1 Bekal Menghadapi Kehidupan Abadi oleh Imam Syamsuddin Al-Qurthubi, dijelaskan bahwa sebelum bertemu dengan malaikat Munkar dan Nakir, roh seseorang akan diminta untuk mencatat amal perbuatannya. Setelah itu barulah datang Malaikat Munkar dan Nakir yang akan mengajukan pertanyaan.
Dalam kitab Kasyf Ulum A-Akhirah yang ditulis Abu Hamid menyebutkan, telah diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud Radhiyallahu Anhu, bahwa dia bertanya, "Ya Rasulullah, apa yang pertama-tama dialami mayit apabila dia telah masuk kubur?"
Beliau menjawab, "Hai Ibnu Mas'ud, belum ada seorang pun yang bertanya kepadaku mengenai ini, selain kamu. Yang pertama-tama yang memanggil mayit itu adalah malaikat bernana Ruman. Dia memeriksa ke segala penjuru kubur, maka katanya, "Hai hamba Allah, tulislah amalmu." Mayit itu menjawab, "Saya tidak punya tinta atau pun kertas."
"Tidak mungkin," kata malaikat Ruman. "Kain kafanmu itulah kertasmu, tintamu adalah air ludahmu, dan penamu adalah jarimu." Lalu malaikat itu memotong kain kafannya, kemudian mayit itu mulai menulis, meskipun di dunia dia tidak bisa menulis.
Dan ketika itulah dia ingat kebaikan-kebaikan dan keburukan-keburukannya sendiri, bagaikan terjadi satu hari saja. Lalu malaikat melipat potongan kain itu dan menggantungkannya pada leher orang itu.
Kemudian Rasulullah SAW mengucapkan firman Allah SWT dalam Al-Qur'an surat Al-Isra ayat 13:
وَكُلَّ إِنسَٰنٍ أَلْزَمْنَٰهُ طَٰٓئِرَهُۥ فِى عُنُقِهِۦ ۖ وَنُخْرِجُ لَهُۥ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ كِتَٰبًا يَلْقَىٰهُ مَنشُورًا
Arab-Latin: Wa kulla insānin alzamnāhu ṭā`irahụ fī 'unuqih, wa nukhriju lahụ yaumal-qiyāmati kitābay yalqāhu mansyụrā
Artinya: Dan tiap-tiap manusia itu telah Kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya. Dan Kami keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah kitab yang dijumpainya terbuka.
Pertanyaan Malaikat Munkar dan Nakir
Ketika orang itu semua telah selesai menuliskan amal ibadahnya, maka dua malaikat penguji akan masuk ke dalam kubur.
Mereka adalah dua malaikat hitam, bisa membelah bumi dengan taringnya, rambutnya terurai panjang menyapu tanah, suaranya menggelegar bagai halilintar, matanya bagai kilat menyambar, nafasnya menderu-deru bagai angin kencang. Di tangan masing-masing ada palu dari besi, andaikan semua jin dan manusia bergabung untuk mengangkat palu itu, mereka takkan mampu mengangkatnya, dan andaikan dihantamkan pada gunung yang terbesar, maka hancur-leburlah ia.
Manakala nyawa seorang mayit melihat kedua malaikat itu, maka gemetar lah ia dan lari pontang-panting, lalu masuk ke dalam lubang hidung mayit. Maka mayit itu hidup mulai dari bagian dadanya, seperti halnya ketika menjelang kematian. Sementara dia belum bisa bergerak. Hanya dapat mendengar dan melihat saja.
Maka kedua malaikat tersebut, Munkar dan Nakir lantas menyuruh mayit itu duduk, dan memulai pertanyaannya dengan keras. Mereka membentaknya dengan bengis, padahal tanah bagi mayit itu sudah seperti air saja, ke mana dia bergerak, tanah itu tembus.
Pertanyaan bagi orang beriman
Kedua malaikat itu bertanya, "Siapa Tuhanmu? Apa agamamu? Siapa Nabimu? Apa kiblatmu?"
Barangsiapa mendapat pertolongan Allah dan dimantapkan dengan perkataan yang teguh, maka dia bisa balik bertanya, "Siapa yang menugaskan kalian berdua datang kemari? Siapa yang mengutus kalian kepadaku?" Tapi, ini hanya bisa dikatakan oleh para ulama pilihan.
Maka salah satu dari malaikat itu berkata kepada temannya, "Dia benar. Dia dilindungi dari keburukan kita."
Kemudian kedua malaikat itu membangun kubur mayit, dijadikan seperti kubah yang besar, dan mereka bukakan untuknya sebuah pintu menuju ke surga di sebelah kanannya. Lalu mereka hamparkan pula untuknya permadani dari sutra surga, ditaburi wewangian surga.
Kemudian melalui pintu itu berhembuslah angin lembut dari surga, kesegaran dan wewangiannya. Sesudah itu datanglah kepadanya amalnya sendiri dalam rupa manusia yang paling dia sukai. Amal itu menghiburnya, mengajaknya bicara dan memenuhi cahaya dalam kuburnya.
Oleh karenanya, mayit itu selalu gembira dan bahagia sepanjang umur dunia, sampai datangnya hari kiamat kelak. Bahkan dia bertanya-tanya, kapankah datangnya kiamat. Karena tidak ada yang lebih dia sukai selain datangnya kiamat.
Dan di bawah para ulama, adalah kedudukan orang mukmin yang beramal kebaikan. Hanya saja dia tidak punya ilmu apapun, dan tidak tahu seluk-beluk alam malaikat.
Amalnya datang menemuinya setelah perginya malaikat Ruman, dalam rupa yang paling indah, baunya harum, dan pakaian indah.
Amal itu berkata kepadanya, "Tidakkah kamu mengenalku?" Mayit itu balik bertanya, "Siapakah kamu, yang Allah karuniakan kepadaku dalam kesendirianku?"
Dia jawab, "Aku adalah amal baikmu. Jangan sedih, dan jangan takut. Sebentar lagi Malaikat Munkar dan Nakir akan datang kepadamu. Maka, jangan kaget." Lalu amal itu mengajarinya bagaimana berhujah. Dan tatkala mayit itu dalam keadaan demikian, tiba-tiba dia dibentak oleh kedua malaikat itu, dan disuruhnya duduk seraya menyampaikan pertanyaan yang sama yakni, "Siapa Tuhanmu?" Apa agamamu? Siapa Nabimu? Apa kiblatmu?"
Maka mayit orang beriman itu menjawab, "Allah Tuhanku, Muhammad Nabiku, Al-Qur'an pemimpinku, Kakbah kiblatku, Ibrahim bapakku, agamanya adalah agamaku," tanpa kesulitan.
Maka kedua malaikat itu berkata, "Kamu benar." Lalu keduanya memperlakukan mayit itu seperti kepada orang yang pertama tadi. Hanya saja kali ini kedua malaikat itu memperlihatkan tempat yang sedianya untuk orang itu di neraka, sehingga dia bisa melihat ular-ularnya, kalajengkingnya, rantai-rantainya, belenggu-belenggunya, air panasnya, dan semua kesusahan yang ada di sana, seperti nanah campur darah dan buah zaqqum.
Oleh karena itu, dia terkejut. Namun kedua malaikat itu segera berkata, "Tidak usah khawatir. Tempatmu ini telah diganti oleh Allah Ta'ala untukmu dengan tempat lain di surga."
Tentu saja mayit itu senang sekali. Dan kedua malaikat kemudian menutup pintu neraka darinya. Dan selanjutnya dia tidak tahu lagi berapa bulan, tahun atau abad yang dilewatinya.
Pertanyaan bagi orang yang ragu pada kebenaran Islam
Di antara manusia ada yang terhambat oleh pertanyaan-pertanyaan yang harus dia jawab. Jika akidahnya menyimpang, dia tidak mampu mengucapkan, "Allah Tuhanku," tapi yang dia ucapkan justru kalimat-kalimat lain.
Maka kedua malaikat itu, Munkar-Nakir akan memukulnya dengan suatu pukulan yang membuat kuburnya meluapkan api. Kemudian padam untuk beberapa hari, lalu menyala lagi. Demikian seterusnya sepanjang umur dunia.
Dan di antara manusia ada lagi yang kesulitan dan berat sekali mengucapkan, "Islam agamaku," karena ada keraguan yang selama ini terpendam dalam hatinya, atau dia termakan godaan menjelang matinya. Maka, kedua malaikat itu memukulnya dengan suatu pukulan yang membuat kuburnya itu meluapkan api seperti yang pertama tadi.
Dan di antaranya lagi ada yang kesulitan mengucapkan Al-Qur'an kitabku, karena dulu dia membacanya, tetapi tidak mengambil pelajaran darinya, dan tidak melaksanakan perintahnya serta tidak meninggalkan larangannya. Seumur hidupnya tidak pernah terkesan sedikit pun oleh Al-Qur'an untuk melakukan kebaikan. Oleh karena itu, dia mendapat perlakuan seperti dua orang tadi.
Dan ada lagi yang kesulitan mengucapkan, "Nabiku Muhammad," karena dia telah melupakan sunnah-sunnahnya. Ada lagi yang kesulitan mengucapkan, "Kakbah kiblatku," karena kurang berhati-hati dalam sholatnya, atau rusak wudhunya, atau suka menoleh kanan-kiri dalam sholatnya, atau melakukan rukuk dan sujud tidak dengan semestinya.
Dan ada lagi orang yang kesulitan mengucapkan, "Ibrahim adalah bapakku," karena ketika mendengar suatu perkataan, lalu dia mengira, bahwa Ibrahim adalah Yahudi atau Nasrani. Jadi, dia bimbang dan ragu. Oleh karenanya, dia diperlakukan seperti orang-orang tadi.
Abu Hamid berkata, "Jenis-jenis manusia tersebut di atas kami terangkan panjang-lebar dalam kitab Al-Ihya'."
Pertanyaan bagi orang yang mendustakan agama Allah SWT
Adapun terhadap orang jahat dan orang-orang yang mendustakan agama Allah SWT, maka kedua malaikat itu berkata, "Siapa Tuhanmu?" Maka dia jawab, "Tidak tahu."
Kedua malaikat berkata, "Kamu tidak tahu dan tidak kenal." Kemudian dipukulnya dengan penggada-penggada sampai amblas ke dalam bumi ketujuh. Kemudian dimuntahkan kembali, lalu dipukulnya lagi sebanyak tujuh kali.
Demikianlah, masing-masing orang berbeda-beda perlakuan yang diterimanya. Semoga Allah senantiasa menjaga keimanan kita agar dimudahkan masuk dalam golongan orang yang mampu menjawab pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir.
Wallahu alam.
(dvs/erd)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi